Surabaya: Aloysius Alfa Adji Putra, mahasiswa Sistem Komputer STIKOM Surabaya menciptakan aplikasi 'pengunci otomatis berbasis nirkabel'. Kerja aplikasi ini tidak menggunakan kabel, tetapi menggunakan wireless (gelombang radio).
Pembuatan pengunci otomatis itu terinspirasi dari penerapan aturan 'nol menit' dalam perkuliahan di STIKOM untuk menerapkan kedisiplinan. Aloysius ingin membuat alat pengunci yang bisa dioperasikan dengan gampang melalui komputer sehingga dosen tidak lagi repot-repot menutup pintu.
"Peraturan nol menit kampus lah yang menginspirasi saya membuat alat pengunci pintu tersebut," katanya, Kamis (19/1/2012).
Alat itu menggunakan algoritma pengiriman dan penerimaan data pada penulisan program yang dibuat. Penggunaannya terfokus pada pemrograman algoritma decoding dan encoding. "Kelebihan metode ini adalah panjang data serta aturan pengiriman data yang dapat diubah sesuai dengan kebutuhan," tuturnya.
Selain kampus, alat yang dibuat selama 6 bulan tersebut bisa diaplikasikan di sekolah, rumah, penjara dan tempat-tempat yang memiliki jadwal tetap. Bahkan di tempat yang tak terjadwal, seperti rumah, pengoperasian bisa menggunakan SMS.
Pengembangan alat pengunci ini bisa dimanfaatkan hanya dengan menambah aplikasi penerima SMS. Kelebihan alat ini yaitu menggunakan wireless yang kecepatan instalasinya cepat dan mudah karena tanpa kabel yang harus dipasang melalui tembok atau atap. Jangkauannya pun cukup luas.
"Kelebihan alat adalah wirelessnya yang mempunyai instalasi cepat dan mudah. Tidak ribet seperti kabel," lanjutnya.
Kesulitan dalam pembuatan alat ini adalah trouble pada hardware karena ini adalah riset. Untuk mengaplikasikannya di kampus, membutuhkan biaya sekitar 1 sampai 1,5 juta rupiah.
sumber: beritajatim.com