• Senin, Juni 14, 2010
  • Administrator


Kucing Persia yang mempunyai ciri khas berbulu panjang dan berhidung pesek, bukan hanya bisa hidup dan berkembang biak di wilayah asalnya Persia. Di Lamongan, Jawa Timur, seorang pensiunan guru mampu membudidayakan kucing Persia hingga meraup omset puluhan Juta Rupiah.

Berawal dari hobi memelihara kucing kampung, Madhelan, seorang pensiunan guru Warga Jalan Sunan Drajat Lamongan Jawa Timur, akhirnya mampu mengembangbiakkan kucing Persia berbagai jenis, dari yang berbulu tebal hingga yang berbulu tipis.

Tak heran, ternak kucing Persiapun kemudian menjadi lahan bisnis yang menjanjikan. Kucing-kucing Persia yang di budidaya ini tergolong langka serta memiliki nilai jual tinggi.

Dahulu, kucing sempat menjadi simbol keagungan dan kekayaan, sehingga kucing sangat dimanja dengan perawatan yang istimewa. Keistimewaan tersebut membuat Madhelan, memeliharanya sejak beberapa tahun lalu. Bermula hanya sekedar hoby, kini Madhelan sukses membiakkan kucing dengan bulu mata indah dan berhidung pesek ini.

Untuk membudidayakan kucing pesek ini membutuhkan temperatur yang sejuk. Pasalnya, kucing hias ini sangat peka dan rentan terhadap berbagai macam virus dan penyakit.

Budidaya kucing hias yang digeluti Madhelan ini dimulai sejak tiga belas tahun silam. Awalnya, Madhelan hanya hobi memiliharaa kucing kampung. Seiring perkembangan waktu, Madhelan kemudian membudidaya kucing Persia yang akhirnya menjadi lahan bisnis. “Ya awalnya hanya hobi, tapi sekarang justru jadi lahan bisnis”, ujarnya.

Dari hasil penjualan kucing Persia, Madhelan mampu meraup keuntungan antara lima hingga sepuluh juta rupiah setiap bulannya.

Secara umum, memelihara kucing Persia agak rumit. Namun yang pealing pentiong adalah dengan memberi makan teratur serta perawatan khusus. Selain itu harus rajin menjaga kesehataanya karena kucing Persia rentan terkena penyakit yang menyerang mata. Untuk menjaga kesehatan kucing-kucingnya, madelan kerap memanggil dokter hewan secara berkala ke rumahnya agar kucing selalu dalam keadaan sehat dan tidak terganggu masa perkembangannya.

Harga kucing Persia yang ditawarkan ini cukup bervariatif, mulai dari harga tiga juta rupiah hingga puluhan juta rupiah tergantung jenis kucing Persianya.

Tak heran, jika rumah Madhelan ini banyak di kunjungi pecinta kucing dari kota-kota besar. Pasalnya, kucing yang di jual tersebut merupakan jenis kucing langka yang memiliki nilai jual tinggi.
Di sini anda dapat berbagi pengalaman dengan yg lainnya.
Silahkan anda tuliskan pengalaman anda, caranya seperti mengisi komentar blog.
Semoga dengan berbagi kita akan semakin banyak teman dan banyak rejeki.
Dan semoga menjadi amal jariyah kita kelak. Amiinnnn....


Kabupaten Lamongan tahun ini dipilih menjadi lokasi pelaksanaan Temu Generasi Muda, TGM ke-23 yang diselenggarakan Parisadha Buddha Dharma Niciren Syosyu Indonesia atau NSI. Sebuah lembaga keagamaan Buddha. Terkait hal itu, Ketua Umum dewan Pimpinan Pusat NSI Suhadi Sendjaja melakukan audiensi bersama Bupati Masfuk di ruang kerjanya, Senin (14/6).

Menurut Suhadi, banyak pertimbangan yang dilakukan sehingga Lamongan menjadi lokasi pelaksanaan TGM kali ini yang diikuti sekitar 300 generasi muda dari berbagai wilayah di Indonesia tersebut. Seperti dari Sumatera Selatan, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur dan Bali. Mereka akan mengikuti TGM ke-23 di Tanjung Kodok Beach and Resort (TKBR) Lamongan mulai 1 hingga 6 Juli mendatang.

“Umat kami yang sebagian besar adalah warga keturunan Tionghoa tetapi banyak yang diantaranya sudah tidak bisa berbahasa mandarin. Di sisi lain, Bupati Lamongan membuat terobosan kebijakan dengan mengajarkan bahasa mandarin di lembaga pendidikan formal. Selain itu, kerukunan umat beragama begitu kuat di Lamongan sehingga kami tidak pernah mendengar isu SARA terjadi di Lamongan, “ papar Suhadi yang didampingi Johan Ketua NSI Wilayah Jawa Timur, Pardi Ketua NSI Daerah Surabaya dan empat orang peserta TGM ke-23 tersebut.

Ada alasan khusus lain seperti diungkapkan Suhadi sehingga menempatkan TGM ke-23 di Lamongan. Menurut dia, di tengah kondisi Indonesia yang susah mencari kepala daerah yang baik, ternyata ada bupati yang baik dan berprestasi seperti Masfuk. “Kami tertarik dengan Lamongan saat melihat acara Kick Andy di Metro TV beberapa waktu lalu. Kami melihat ada bupati yang benar-benar bisa diteladani generasi muda di tengah terjadinya krisis kepemimpinan. Karena itulah saya berharap Pak Masfuk berkenan memberikan masukan dan arahan langsung kepada peserta TGM nanti, “ ujarnya.

Dikatakan Supardi, TGM diadakan bertepatan dengan masa liburan sekolah untuk menjalin kebersamaan para pelajar. Selain itu, lanjut dia, kegiatan TGM diharapkan akan membuka wawasan kebangsaan, meningkatkan cinta tanah air dan mengenal budaya daerah yang menjadi lokasi.

“Dalam beberapa hari kedepan kami akan mengajak peserta untuk mengunjungi sejumlah lokasi di Lamongan. Mulai dari Desa Balun Kecamatan Turi yang dikenal dengan Desa Pancasila karena hidup rukunnya beberapa umat beragama di sana, kemudian makam yang disebut sebagai ibu dari Patih Majapahit Gajah Mada di Kecamatan Ngimbang serta Makam Sunan Drajat. Kami juga berkeinginan mengunjungi salah satu pondok pesantren di sini untuk semakin mempererat kebersamaan antar umat, “ ujar dia kepada Masfuk.

Masfuk kepada Suhadi menyampaikan terima kasihnya atas apresiasi yang diberikan. Dikatakannya, Indonesia akan bisa jadi luar biasa jika tidak saling mengedepankan perbedaan. “Ada ikatan kebangsaan yang utuh yang tidak bisa dipisahkan oleh apapun, baik itu, ras, golongan, suku maupun agama, “ ujarnya. Dia sendiri dijadwalkan akan memberikan pembekalan kepemimpinan pada peserta TGM tanggal 2 juli mendatang.
  • Senin, Juni 14, 2010
  • Administrator


Ada rasa bangga terbersit di wajah para siswa SMA Negeri I Kebomas kala mereka menampilkan busana batik yang dikenakannya. Bak seorang Peragawati Vivi Zampramida, Vony Ayuningtyas, Suci Nurafika, Ayu Wandira, Thomas Pradeni dan Fajar Ramadhan dan teman-temannya melenggak lenggok dilapangan Futsal sekolah, Senin (14/6). Saat itu batik mereka akan dinilai oleh guru Seni dan Budaya.

Dari corak batik yg dikenakan, ternyata ada bermacam motif batik. Warnanyapun beraneka pula kuning, biru, hijau, coklat sesuai warna kesukaan pembuatnya masing-masing. Namun toh demikian, motif batiknya semuanya mengarah ke corak abstrak. Kalaupun ada motif bunga-bunga serta binatang itupun jauh dari pakem batik yang ada.

Menurut guru yang membidangi Mapel Seni Budaya Margiyanto, “ batik yang dikenakan siswa itu adalah batik karya siswa sendiri. Para siswa kelas X Kami beri tugas membatik sebagai bagian dari Ujian Akhir sekolah (UAS) untuk mata pelajaran Seni Budaya. Melihat begitu bangganya para siswa mengenakan batik buatannya itu, kami menilai rasa bangga dan keserasian mereka saat mengenakan batik tersebut.

Kendati bangga dengan hasil karya batik yang telah dibuat, namun semua murid mengaku bahwa membatik adalah pekerjaan yang sulit. Hal ini seperti pengakuan Vony Ayuningtyas. “ lengan saya melepuh saat kejatuhan canting yang berisi lilin panas. Saat itu saya mengambil adonan batik, lalu saat meniup canting yang berisi lilin panas itu tersenggol teman, jadilah canting yang panas itu terpental dan jatuhnya dilengan saya sendiri. Mulanya sih hanya merah lalu melepuh” ujar Vony mengenang.

Beda halnya dengan Vivi Zampramida, gadis ini mengaku telah menghabiskan (merusak) 3 ember plastic dirumahnya. Hal ini karena saat merendam kain hasil batiknya dengan air panas, lilin yang awalnya menempel pada kain berpindah menempel pada ember. Padahal perendaman dilakukan sampai 3 kali. Yang dilakukan Vivi merendam 3 kali dengan ember berbeda. Jadilah 3 ember tersebut rusak karena tertempel lilin berwarna yang ternyata sulit untuk menghilangkannya. Bahkan sikat cucian yg sedianya untuk membersihkan ember tersebut ikut rusak.

Berdasarkan pengalaman membatik yang menurut mereka sulit, mereka menolak ketika ditanyakan apakah ada yang punya keinginan menjadi pembatik, serempak mereka menjawab,”tidak …..” katanya sambil tertawa cekikikan. Sementara Ayu Wandira menyatakan prihatin dengan kehidupan pembatik tradisional, “dengan kesulitan membatik, ternyata harga batik karya mereka dihargai sangat murah. Padahal kami semua saat membuat batik dan ongkos jahit telah menghabiskan uang sekitar Rp. 80.000,-. Bahkan ada teman lain yang lebih” ujarnya dalam. (sdm, Humas Pemkab Gresik)
  • Senin, Juni 14, 2010
  • Administrator


Bagi anda para pemburu kuliner, tempat yang satu ini, patut dicoba, untuk menambah pembendaharaan kuliner anda. Di kota Bandung Jawa Barat, sebuah cafe bernama locomotive cafe, menawarkan berbagai menu makanan yang sama dengan istilah perkereta apian. Nasi gerbong serta es locomotive, adalah menu andalannya.

Sepintas, rumah makan yang sisi aliran Sungai Cikapundung ini, tak jauh berbeda, dengan tempat makan pada umumnya. Namun, jangan salah dulu. Perbedaan baru akan anda rasakan, saat melihat daftar menu makanan, yang ditawarkan.

Sesuai dengan namanya, locomotive cafe, tempat makan yang terletak tak jauh dari kantor pusat PT KAI ini, menawarkan berbagai macam menu, dengan istilah dunia perkereta apian. Seperti nasi gerbong misalnya, bentuknya mirip gerbong kereta api dan di dalam nasi terdapat berbagai macam sayuran, seperti wortel, kacang polong, serta jagung. Nasinya yang dikukus dan dibalut dengan daun pisang muda membuat aroma tersendiri yang mampu menggugah selera.

Sebelum dihidangkan, nasi gerbong melalui beberapa proses. Nasi dioseng terlebih dahulu dengan campuran sayuran yang ada di dalamnya. Setelah itu, dikukus dan dibalut dengan daun pisang muda. Setelah dipersiapkan, nasi gerbong akan dilakukan pengasapan terlebih dahulu, sebelum dihidangkan ke pengunjung.

Selain nasi gerbong, juga terdapat berbagai menu lainnya, seperti iga bakar bara, nasi dan mie locomotive. Tak hanya makanan, menu minuman pun, diberi nama unik. Seperti es locomotive, es jangan tinggalkan gerbongku, serta banyak menu minuman lainnya.

Dari sekian banyak tawaran menu, nasi gerbong, serta es locomotive, merupakan menu yang kerap diminati para pengunjung, karena corak dan rasanya sangat serasi.

Es lokomotif. Airnya terlihat merah jingga berisi kelapa jeli kotak dan beberapa butir bubble. Ada juga irisan strawberri. Rasanya asem dan manis sehingga cocok di nikmati bersamaan dengan nasi gerbong.

Semula, pengelola cafe berencana menggunakan gerbong asli, untuk dijadikan lokasi kafe. Namun karena keterbatasan dana, pihak pengelola akhirnya mengurung niat tersebut.

Harga makanan yang ditawarkan, di kafe ini, relatif terjangkau. Dari yang sepuluh ribu, hingga yang teremahal tiga puluh dua ribu rupiah.

Selain dapat menikmati sensasi bersantap dalam nuansa kereta api, lokasinya yang terbuka, menjadikannya dapat menambah nafsu makan.

BTemplates.com

Categories

Kamera CCTV Palembang

Popular Posts

Blog Archive