DIKUTIP.COM Bajak laut (pirate) adalah para perampok di laut yang bertindak di luar segala hukum. Kata pirate  berasal dari bahasa Yunani yang berarti 'yang menyerang', 'yang  merampok'. Dalam Bahasa Indonesia dan Melayu sebutan lain untuk bajak  laut, lanun, berasal dari nama lain salah satu suku maritim di Indonesia dan Malaysia, Orang Laut
Sejarah
Bisa  dikatakan bahwa sejarah perompakan terjadi secara bersamaan dengan  sejarah navigasi. Di sana, di mana terdapat kapal-kapal yang mengangkut  dagangan, muncul bajak laut yang siap memilikinya secara paksa. Telah  dikenal terjadinya pembajakan sejak zaman Yunani kuno. Termasuk dalam  zaman republik Romawi mengalami pembajakan oleh para perampok laut.  Sejak itu mereka membajak semua kapal yang saat ini terapung di lautan  dekat Borneo dan Sumatra. Namun demikian, yang terbaik pada sejarahnya  yang panjang tertulis pada abad ke-16 dan 17, zaman keemasan bajak laut.
Jenis bajak laut :
Bajak laut
Bajak  laut (pirate) adalah para perampok di laut yang bertindak di luar  segala hukum. Kata pirate berasal dari bahasa Yunani yang berarti 'yang  menyerang', 'yang merampok'. Dalam Bahasa Indonesia dan Melayu sebutan  lain untuk bajak laut, lanun, berasal dari nama lain salah satu suku  maritim di Indonesia dan Malaysia, Orang Laut.
Tujuan mereka  tidak bersifat politik, mereka mencari keuntungan sendiri dan tidak  melayani siapapun kecuali di bawah bendera Jolly Roger (bendera bajak  laut). Banyak dari corsario (corsair) berubah profesi menjadi bajak laut  selama periode perdamaian antara Spanyol dan Inggris.
Target  utama penyerangan para bajak laut adalah sebagian besar kapal-kapal (dan  juga daerah-daerah kolonial) yang berada di bawah kekuasaan Spanyol  atau Portugis. Ini adalah suatu hal yang logis karena kedua kerajaan  tersebut itulah yang memonopoli perdagangan antara Eropa dan Dunia Baru.
Kapal-kapal yang mengangkut emas dan perak dari Amerika merupakan sasaran empuk para bajak laut.
Corsario
Kapal  corsario (corsair) adalah kapal yang berlaut atas perintah dari seorang  raja dan melakukan aksi-aksi perang melawan kepentingan kerajaan musuh  (biasanya mencoba untuk melemahkan kekuasaan komersial dan kolonial).
Para  corsair ini dalam kekuasannya memiliki dokumen-dokumen yang memberikan  kuasa kepada kapal yang dikendalikannya untuk berbuat aksi-aksi perang  tersebut.
Dokumen-dokumen tersebut dinamakan Letter of marque  atau Patente de Corso. Batasan-batasan yang digariskan pada dokumen  tersebut sangat kabur (tidak jelas) dan biasanya kapten-kapten corsario  dan tripulasinya itulah yang memutuskan apa yang bisa mereka perbuat dan  apa yang dilarang.
Kekuasaan corsario dianugerahkan oleh seorang  raja, walaupun dalam prakteknya biasanya, raja mendelegasikan pada  seorang gubernur.
Pada periode peperangan, delegasi corsario  sering dipakai dalam ekspedisi-ekspedisi untuk melawan kepentingan musuh  yang berpotensi.
Ketika ini terjadi, kapten-kapten tersebut dan  tripulasinya diwajibkan untuk menyerahkan semua rampasan hartanya kepada  kerajaan terkecuali sebagian kecil (yang mungkin bisa seperlima atau  lebih).
Ketika kapal-kapal corsair tidak menjadi bagian dari  suatu misi kerajan, mereka biasanya menyerang kapal apa saja selama ini  tidak berbendera sama dengan kerajaan dari mana mereka berasal.
Mereka  beraksi seperti layaknya bajak laut namun masih menyimpan hak-hak  berlaut yang bersifat corso (dilindungi oleh satu kerajaan). Harta  rampasan yang diperoleh dengan cara ini adalah untuk mereka, walaupun  diwajibkan untuk menyerahkan satu bagian untuk pemerintah koloni dari  mana mereka berasal.
Kapal-kapal corsair bisa dianggap sebagai  pelabuhan aman bagi mereka yang berasal dari negara/kerajaan yang sama,  dan lagi mereka mendapatkan perlindungan.
Para corsair tak dapat  dihukum gantung karena alasan pembajakan karena mereka mempunyai "izin"  (kuasa hukum corso) yang dikeluarkan oleh kerajaan. Kenyataannya jelas  seorang corsair yang dikejar oleh musuh, tidak dapat mempercayai hal  ini, karena ada kebiasaan menghukum gantung corsair musuh.
Bucanero
Definisi  ini mulai dikenal pada sebagian koloni Perancis yang telah berdiri pada  bagian barat koloni Spanyol (sekarang HaitÃ). Mereka mendapatkan nama  bucaneros (buccaneers), berasal dari kata Indian, bucan, yang merujuk  pada tempat di mana daging diasapkan, dengan cara membakar kayu hijau di  bawah beberapa tongkat dengan bentuk panggangan, yang mendapat nama  barbeque.
Di bagian pulau yang tidak terhuni (bagian timur dihuni  oleh orang Spanyol) terjadi reproduksi secara luar biasa hewan banteng  dan sapi dan para bucanero bekerja menangkap mereka untuk nantinya  dijual kulit dan daging asapnya kepada kapal-kapal yang menghargai rasa  dan ketahanan dari daging asap ini.
Para bucanero hidup dalam  alam bebas, tidak ada seorangpun yang memerintah atau menguasai mereka.  Ini mengundang segala jenis orang yang diusir, buronan, budak, Indian  pemberontak, dan orang-orang yang dikejar oleh agama.
Jumlah  bucanero ini bertambah dan pada tahun 1620 mereka mulai dikejar oleh  orang-orang Spanyol. Mereka memutuskan untuk berbuat perampokan kecil di  laut dan mendirikan pangkalan operasi di pulau Tortuga, dekat dengan  koloni Spanyol.
Pengakuan akan keberadaan mereka oleh Le Vasseur  sebagai pemerintah pulau itu dan berangkat dari kepentingan riilnya,  membawa mereka untuk berasosiasi dalam "Hermandad de la Costa" atau  “persaudaraan daratan pantai” yang akan memunculkan asal dari  filibusteros.
Filibustero
Karena di pulau  Tortuga tidak terdapat buruan, para bucanero berhadapan dengan sebuah  dilema untuk terus hidup: pergi dengan Canoa untuk berburu di teritori  Spanyol atau mendedikasikan diri pada pembajakan.
Mereka yang  memilih pilihan terakhir dinamakan filibusteros (freebooter). Kata  Filibustero berasal dari bahasa Belanda Vrij Buiter (”yang merampas  harta” atau dalam bahasa Inggris, freebooter).
Setelah mendapat  pelajaran keras yang mereka dapatkan setelah diusir dari koloni Spanyol,  para freebooter ini mengerti bahwa adalah perlu untuk bersatu jika  mereka ingin melawan akan adanya kemungkinan risiko.
Kebiasaan  hidup dengan kemerdekaan yang penuh, membuat mereka tidak mengizinkan  untuk diperintah oleh hukum, norma dan orang-orang di atas mereka. Maka  lahirlah perkumpulan persaudaraan itu. Para filibusteros ini menyerang  kapal apa saja, dari kerajaan manapun, walaupun kapal-kapal spanyolah  yang sering menjadi korban mereka.
Mereka seringkali menggunakan  kapal kecil, sangat ringan dan mudah dikendalikan dan seringkali mereka  dimodali dan didukung secara ekstra oficial oleh potensi-potensi dari  Eropa dengan kepentingan untuk melemahkan perdagangan musuh.
Mereka  seringkali menggagalkan perdangan antarkoloni dan didongengkan akan  aktuasi-aktuasi mereka yang berani dengan senjata yang minim dan  tripulasi yang sedikit, mereka menyerang galeon-galeon kapal besar yang  dipersenjatai secara luar biasa, yang mengangkut emas.
Engagé
Engagé adalah kata Perancis yang artinya 'yang terlibat', 'yang berkomitmen', atau 'yang siap bekerja'.
Seorang  engagé artinya adalah seseorang bebas yang menandatangani kontrak  selama 3 tahun di mana dia diwajibkan bekerja sebagai pembantu untuk  orang ketiga, dengan kondisi yang sama halnya dengan perbudakan.
Ini  biasanya terjadi selama 2 tahun pertama kontrak, kondisi kerjanya  bagus, namun seringkali mereka diharuskan bekerja dalam kondisi yang  keras selama etapa terakhir dari kontraknya yang mewajibkan mereka  ditarik kembali/dikontrak lagi sebagai syarat perbaikan kondisi kerja  mereka.
Bajak Laut yang Terkenal :
Barbary  Corsair merupakan salah satu bajak laut terkenal dari Afrika Utara yg  kerap menyerbu kapal-kapal di daerah Mediterania antara tahun 1520  hingga 1530. Corsair yang paling terkenal adalah Barbarossa bersaudara  dan Occhiali. Karena saking melegandanya kisah bajak laut ini, banyak  rumah produksi film menganggkat kisah-kisah perjalanan perompakan  mereka,
Sea Dogs merupakan bajak laut seperti Sir Francis Drake,  yang secara rahasia ditugaskan oleh Ratu Elizabeth I untuk menyerang  kapal-kapal Spanyol, musuh-musuh mereka di perairan Karibia. Surat dari  Marque yang dikeluarkan oleh Kerajaan memberi restu resmi kepada para  penjarah Inggris,sehingga mereka disebut pasukan pribadi (privateer).  Ketika Raja James I menarik surat dari Marque pada tahun 1603, pasukan  pribadi digantikan oleh buccaneers yang tidak mengenal hukum dan aturan  seperti bajak laut Henry Morgan yang meneror Karibia dari  pangkalan-pangkalan di Jamaica seperti Port Royal.
Perompakan  mencapai kejayaannya antara tahun 1690 hingga 1720, disaat sedang  ramai-ramainya pelayaran kapal-kapal dagang antara Eropa dan  koloni-koloninya diseluruh dunia. Di Samudera Hindia terdapat Bajak Laut  seperti William Kidd dari Madagaskar. Di perairan Bahama, terdapat  "Calico Jack" Racham dan para Bajak Laut Wanita, seperti Anne Bonny dan  Mary Read Bajak Laut yang paling terkenal kejahatan dan kesadisannya  sepanjang masa adalah "Blackbeard" atau Si Janggut Hitam (nama aslinya  Edward Teach), yang selalu muncul dengan gaya khasnya, yaitu kembang api  menyala yang terikat pada jenggot hitamnya yang lebat. Kematian Bajak  Laut ini sangatlah tragis, kepala tanpa badannya digelantungkan diatas  layar kapal kebesarannya, setelah ia beserta para pengikut-pengiktnya  kalah dan terbunuh dalam pertempuran hebat melawan armada Laut Inggris.  Aktifitas Bajak Laut sendiri mulai berkurang setelah tahun-tahun 1720,  ketika pada era-era itu Angakatan Laut Inggris meyebar keseluruh Dunia.
Pistol-pistol  adalah bagian dari harta yang paling diminati karena kegunaannya dalam  perkelahian (misalnya seorang Blackbeard memakai 8 pistol yang tersebar  dan terpasang di pita peluru yang tersilang di dadanya).
Hukum dan kebiasaan bajak laut
Pulau Tortuga ('kura-kura') adalah sebuah pulau di sebelah timur laut Haiti (di mana dulu dinamakan La española  bersama dengan Santo Domingo yang sekarang). Luas pulau ini 220 km²,  termasuk pulau yang paling penting yang dijadikan tempat berkumpulnya  bucaneerss Perancis, pusat dari “Persaudaraan La costa”.Kekejaman  bajak laut sangat terkenal, begitu juga hukuman dari mereka. Salah satu  darinya adalah penyeretan seseorang oleh baja rangka kapal (kerangka  kapal yang dimulai dari bagian depan kapal sampai akhir). Di bagian atas  kapal, seorang tahanan diikat di salah satu ujung kerangka. Di ujung  kerangka yang lain dimasukkan ke dalam laut dan dibawa ke arah  berlawanan di bawah kerangka kapal. Ketika ujung yang dibawa ini sampai  ke bagian atas kapal (bagian belakang kapal tepatnya), si tahanan diikat  lagi oleh tali ini. Untuk menghindari masuknya air laut ke mulut  tahanan, mulutnya disumpal oleh lemak. Ketika perintah eksekusi  diberikan, tahanan ditarik ke atas pada bagian kakinya, lalu dibiarkan  jatuh ke laut, sementara beberapa orang menarik ujung yang lain ke arah  berlawanan, sehingga tahanan terseret di bawah perahu sampai saat ia  diangkat dari ujung kapal yang berlawanan. Operasi ini dilakukan  beberapa kali. Selain ketakutan yang amat yang dialami tahanan, hukuman  ini bertambah parah diakibatkan oleh penyeretan tahanan di bawah kapal  yang ditutupi oleh moluscos dan kepala-kepala paku yang menyakiti badan tahanan itu.
Hukuman yang berat lainnya adalah marron. Ini terdiri dari meninggalkan seseorang di sebuah pulau padang pasir  yang terpisah dari rute-rute navigasi. Orang itu akan ditinggalkan  dengan sedikit air, senjata api dan sedikit peluru. Orang itu akan pasti  mati kelaparan atau terluka akibat peluru (mencoba bunuh diri) ataupun  terbenam saat air laut pasang bilamana ia diturunkan di sebuah pulau  kecil.
Tidak dikenal siapa yang memberikan nama La CofradÃa de los Hermanos de la Costa  (persaudaraan) dan tidak juga diketahui siapa yang mendirikannya. Yang  dapat diketahui hanyalah, mereka ada sejak para bucanneers diusir dari  wilayah Spanyol tahun 1620. Sama halnya dengan perkumpulan lainnya,  mereka mempunyai hukum-hukum, namun tidak tertulis. Ini lebih mengarah  kepada persetujuan secara umum di mana semua berada di bawah hukum itu  tepatnya untuk melindungi kebebasannya secara perorangan. Mereka terikat  hanya oleh pemikiran persaudaraan. Tidak terdapat hakim maupun  pengadilan, hanya sebuah dewan yang dibentuk oleh para filbusteros  paling tua.
Ada empat norma utama:
- Dilarang berpikiran jelek terhadap negara (pulau di mana mereka tinggal) maupun agama.
 
- Dilarang kepemilikan barang secara perorangan. Ini dimaksud dengan kepemilikan tanah di pulau itu.
 
- Perkumpulan  persaudaraan dilarang turut campur dalam kebebasan masing-masing  individu. Masalah-masalah pribadi dipecahkan secara pribadi. Tak  seorangpun diwajibkan ikut serta pada suatu ekspedisi bajak laut.  Seseorang boleh meninggalkan perkumpulan itu kapan saja.
 
- Tidak  menerima wanita-wanita kulit putih bebas di dalam pulau itu. Larangan  ini dimaksudkan hanya untuk wanita-wanita tersebut guna menghindari  pertengkaran. Hanya wanita-wanita hitam dan wanita budak boleh berada di pulau itu.
 
Semua  saudara itu sama (dalam hak dan kewajiban) di antara mereka dan bahkan  mereka mempunyai daftar ganti rugi untuk membayar bagi siapa yang  terluka. Sebegitu jauhnya persaudaraan di antara mereka, sebelum mereka  masuk ke dalam perkelahian, setiap bucanneer bersumpah dengan seorang  rekannya dan jika salah satu dari mereka mati dalam perkelahian, yang  lain menjadi penerima warisannya.
Para  bajak laut tidak mengubur hartanya. Mereka telah merisikokan jiwanya  untuk mendapatkan harta itu dan di antara mereka saling menyimpan harta  itu di tempat di mana yang lain bisa menemukannya. Biasanya mereka  menghabiskan harta itu secepat mungkin atau sampai mereka bisa memulai  ekspedisi baru.
Sebelum berlabuh  mereka telah menentukan berapa banyak harta yang akan diterima secara  proporsional tiap pembajak. Telah ditentukan bahwa harta karun yang  mereka dapatkan, segera menjadi barang umum dan selanjutnya masuk ke  dalam proses pembagian.
Ditentukan  hukuman yang keras bagi mereka yang berani mengambil bagian dari harta  untuk dirinya sendiri (tanpa sempat masuk ke dalam proses pembagian).  Dan juga ditentukan upah/hadiah bagi mereka yang pertama yang menemukan  sebuah buruan atau bagi yang pertama menginjakkan kaki di kapal yang  dibajak.
Biasanya, upahnya adalah kemungkinan untuk memilih bagian dari harta karun yang didapat.
Pistol-pistol adalah bagian dari harta yang paling diminati karena kegunaannya dalam perkelahian (misalnya seorang Blackbeard memakai 8 pistol yang tersebar dan terpasang di pita peluru yang tersilang di dadanya).