Souvenir rumah tangga seperti kap lampu, tudung saji, tempat parsel, lazimnya terbuat dari plastik atau alumunium. Namun, di lamongan, Jawa Timur, seorang pengrajin, memproduksi souvenir tersebut, terbuat dari anyaman bambu. Desainnya pun, dirajut dengan berbagai motif yang elegan. Biasanya, souvenir tersebut, di jadikan sebagai cinderamata, yang diberikan pada orang lain, sebagai kenang-kenangan.
Suasana kesibukan keluarga Hamim Siswanto di rumahnya desa tugu kecamatan mantup, terlihat hampir setiap hari. Hamim dan 8 orang anggota keluarganya, sibuk memotong dan merajut anyaman bambu, hingga menjadi souvenir rumah tangga bermutu tinggi.
Hamim memperoleh bahan baku bambu apus ini dari Jombang Jawa Timur. Setiap potong bambu di belinya seharga 8000 ruiah, mampu menghasilkan 100 keranjang rantang yang harga masing-masing bisa mencapai 15 ribu rupiah.
Sebagaimana proses membuat anyaman, terlebih dahulu bambu di potong dan di iris kecil hngga mudah di tekuk. Selanjutnya, irisan bambu di beri warna sesuai selera. Proses paling rumit dan sulit dalam kerajinan bambu ini adalah penghalusan potongan bambu. Proses ini, membutuhkan ketelitian dan keuletan tersendiri.
Tahap selanjutnya adalah menganyam irisan bambu. Anyaman di bentuk sesuai selera dengan kombinasi warna yang di butuhkan. Hasil anyaman, selanjutnya di potong sesuai ukuran. Masing-masing bagian dari proses ini, di kerjakan bersamaan oleh 8 orang pembantu Hamim yang semuanya adalah anggota keluarganya sendiri.
Setiap hari, Hamim mampu memproduksi 15 hingga 20 souvenir rantang, berbagai warna. Saat ini, Hamim tengah menggarap pesanan souvenir 700 buah rantang yang di pesan koleganya di surabaya. Souvenir ini, akan di jadikan bingkisan pernikahan.
Hamim mengaku memperoleh keterampilan membuat souvenir rumah tangga ini dari orang tuanya. Usaha yang di warisinya pada tahun 1997 ini terus berkembang. Bahkan omset bersih bisa mencapai 2 juta rupiah perbulannya. Kondisi ini, tentu sudah cukup bagi, Hamim untuk menghidupi 2 orang putranya.”Lumayan mas untuk menghidupi keluarga”, ujarnya sambil tersenyum.
Di samping rantang, Hamim juga memproduksi sejumlah souvenir cantik lainnya seperti tutup saji, tempat koran, tempat tissue, kap lampu, songkok, tempat kue dan lain sebagainya, yang semuanya terbuat dari bambu.
Untuk tutup saji misalnya, Hamim menjual seharga 100 ribu rupiah. Kap lampu, 50 ribu rupiah serta songkok, 30 ribu rupiah.
Saat memperoleh sambutan pasar, Hamim justeru mengalami kendala sumber daya manusia yang ulet dan terampil. Sebab, kerajinan bambu ini membutuhkan ketelitian tinggi, agar hasilnya lebih maksimal.