• Senin, Maret 02, 2009
  • Administrator


Selama 3 hari, Sejak Senin (2/3) Bupati, Pejabat dan Karyawan-Karyawati Pemkab Gresik berdinas dengan pakaian daerah ala Gresik.

Ada yang berbeda pada suasana apel Senin pagi tadi, seluruh barisan peserta apel pagi karyawan-karyawati yang berada di halaman Pemkab Gresik ini bernuansa khas Gresik. Betapa tidak dibarisan sebelah barat yang terdiri dari para karyawan semuanya berpakaian baju koko warna putih dengan bawahan hitam. Sementara yang ada disebelah timur, para karyawati yang mengenakan busana khas Gresik lengkap dengan kudung sarung (khas Gresik).


Kendati tidak sewarna, namun keindahan barisan karyawan dan karyawati ini sempat menggugah Bupati Gresik, Dr. KH. Robbach Ma’sum, Drs, MM untuk mengabadikan keadaan ini dengan kamera pribadi yang telah dipersiapkan di sakunya. “Memang Pak Bupati Hobby fotografi, kemanapun pergi Dia tak pernah lepas dari kamera sakunya” ujar Jumali staf subag Protokol dan dokumentasi yang juga fotografer di Pemkab Gresik.

Saat pembubaran apel, ketika para karyawan dan karyawati akan memasuki kantor Pemkab Gresik, suasana tampak semarak. Keadaannya seperti para undangan yang akan memasuki gedung kondangan hajatan. Kesempatan ini tak disia-siakan oleh Bupati Gresik. Dengan mengambil tempat yang strategis Bupati membidikkan kameranya kearah para gerombolan karyawan dan karyawati. Melihat keadaan ini karyawan dan karyawati mulai pasang aksi. Ada yang tersenyum manis, ada yang jalannya dibuat-buat seolah peragawan dan peragawati. Namun ada juga yang tampak malu-malu menghindari sorotan kamera Bupati. Suasana ini terjadi sekitar 15 menit. Sampai semua karyawan dan karyawati masuk kantor dan beraktifitas seperti biasanya.

Kendati dalam suasana peringatan Ulang Tahun, namun dalam apel pagi tadi, Sekda Gresik Dr. Husnul Khuluq, Drs, MM mengingatkan bahwa ada sebagian wilayah Kabupaten Gresik yang sampai saat ini masih digenangi banjir yang cukup parah. “ Selama seminggu ini kita masih dalam rangka memperingati HUT Pemkab Gresik yang ke 35 yang jatuh pada tanggal 27 Pebruari 2009 dan Hari jadi kota Gresik yang ke 522 yang jatuh pada 9 Maret 2009. Ditengah suasana peringatan ini, kita perlu prihatin dengan sebagian wilayah kita yang tergenang banjir. Untuk itu kepada semua SKPD untuk meningkatkan pelayanan dengan memberikan bantuan seoptimal mungkin. “ Kepada semuanya saja, marilah kita membantu meringankan dampak banjir ini dengan memberikan informasi, agar menjaga anggota keluarga dari bahaya banjir. Khusus untuk Dinas Pertanian dan yang menangani perikanan agar segera mendata kerugian petani dan petambak yang diakibatkan oleh banjir ini.

(Sumber: Humas Pemkab Gresik


  • Senin, Maret 02, 2009
  • Administrator


Pada tanggal 1 Maret 2009 jam 04.15, Tanggul Negara yang berada di Desa Tegalsari Kecamatan Widang/Tuban putus dengan panjang 100 meter. Sementara Tanggul Desa putus sebanyak 7 titik, yakni 4 titik di Kecamatan Laren dan 2 titik di Kecamatan Karangbinangun serta 1 titik di Kecamatan Glagah. Di Kecamatan Laren 4 unit rumah hanyut.


Banjir genangi 10 kecamatan, yakni Babat, Maduran, Laren, Karanggeneng, Pucuk, Kalitengah, Karangbingangun, Turi, Deket dan Glagah dengan 86 desa tergenang. 9.469 rumah tergenang, 33.500 jiwa. Penduduk yang mengungsi sebanyak 2.685 kk dan 10.299 jiwa yakni 78 kk (307 jiwa) di Babat, 2.498 kk (9.992 jiwa) di Laren, 94 kk (376 jiwa) di Karangbinangun, dan 15 kk (60 jiwa) di Glagah. Paling banyak rendam wilayah Kecamatan Kalitengah sebanyak 17 desa. Sementara jumlah rumah paling banyak terendam di Kecamatan Laren 4.284 rumah dan 17.136 jiwa.
Rendam 17 kilometer jalan desa, 3 kilometer jalan lingkungan dan 3 kilometer jalan kabupaten.
Sebanyak 50 sarana pendidikan, yakni 7 TK, 21 SD, 16 MI, 2 MTs, 3 SMA dan 1 MA. Juga rendam 49 sarana keagamaan dengan rincian 13 masjid, 34 mushola dan 2 ponpes.
Rendam 4.729 ha tambak, 210,7 ha lahan padi, 348 ha lahan jagung serta 3 puskesmas pembantu dan 2 polindes.

Data tinggi air Bengawan Solo dalam pheilschaal 2 Maret 2009

Titik Papan Duga Waktu
6.00 WIB 7.00 WIB
Karangnongko 24.23 24.23
Bojonegoro 12.94 12.94
Babat 8.45 8.43
Pelangwot 6.14 6.12
Karanggeneng 4.74 4.73
Kuro 2.67 2.66

Kondisi Puncak Air Bengawan Solo Pada Minggu 1 Maret 2009 pukul 1.00 WIB
Titik Papan Duga Waktu
1.00 WIB
Karangnongko 25.68
Bojonegoro 15.33
Babat 8.96
Pelangwot 6.47
Karanggeneng 4.94
Kuro 2.72
Ket : Puncak air banjir tahun lalu saat tanggul Tegalrejo/Widang jebol papan duga di Babat berada di angka 8.61 pheilschaal

Sumber : Humas Pemkab Lamongan

BTemplates.com

Categories

Kamera CCTV Palembang

Popular Posts

Blog Archive