Dengan adanya tahi lalat di bagian tertentu pada tubuh seseorang terkadang membuat orang tersebut jadi risih, hal ini karena dikaitkan dengan mitos (betul atau tidak ya? belum dapat referensinya). Misalnya ada tahi lalat di bibir berarti cerewet, tahi lalat dipundak berarti tulang punggung keluarga dan lain-lain dech. Belum lagi kalo tahi lalatnya nongkrong di ujung hidung (tambah mancung dech...)
Nah mulai sekarang bagi yang mempunyai tahi lalat jangan resah lagi. Karena, menurut penelitian yang dilakukan peneliti Inggris, makin banyak tahi lalat seseorang (jumlahnya = gocengblog...he..he..he..) maka, proses penuaan akan semakin lambat. Seperti yang dikutip dari geniusbeauty.com, tahi lalat ternyata juga bisa dijadikan indikator penuaan.
Hal itu diketahui setelah para peneliti melakukan penghitungan tahi lalat pada tubuh 900 responden. Tidak hanya dihitung jumlahnya tetapi juga diukur panjang telomeresnya, yaitu fragmen terakhir dari kromosom yang melindungi DNA (deoxyribonucleic acid) atau asam deoksiribonukleat pada tubuh kita dari kerusakan.
Panjang telomeres, secara umum bisa dijadikan indikator utama dalam melihat proses penuaan dalam tubuh. Bisa dikatakan, semakin panjang telomeres, proses penuaan semakin lambat. Peneliti menemukan seseorang yang memiliki lebih dari 100 tahi lalat pada tubuhnya, lebih muda enam hingga tujuh tahun.
Penemuan ini cukup mengejutkan mengingat tahi lalat dikenal sebagai salah pemicu kanker kulit atau melanoma. Fakta lainnya, menurut salah satu peneliti, Veronique Bataille, jumlah tahi lalat di wajah yang cukup banyak, akan mengurangi resiko seseorang terkena tumor ganas, penyakit degenaratif, peradangan sendi dan penyakit jantung.
Tambahan informasi yang mungkin bermanfaat Cara Beriklan di Internet dan Info Harga Handphone Nokia Terbaru ....
(viva news dot com/yahoo news)
Nah mulai sekarang bagi yang mempunyai tahi lalat jangan resah lagi. Karena, menurut penelitian yang dilakukan peneliti Inggris, makin banyak tahi lalat seseorang (jumlahnya = goceng
Hal itu diketahui setelah para peneliti melakukan penghitungan tahi lalat pada tubuh 900 responden. Tidak hanya dihitung jumlahnya tetapi juga diukur panjang telomeresnya, yaitu fragmen terakhir dari kromosom yang melindungi DNA (deoxyribonucleic acid) atau asam deoksiribonukleat pada tubuh kita dari kerusakan.
Panjang telomeres, secara umum bisa dijadikan indikator utama dalam melihat proses penuaan dalam tubuh. Bisa dikatakan, semakin panjang telomeres, proses penuaan semakin lambat. Peneliti menemukan seseorang yang memiliki lebih dari 100 tahi lalat pada tubuhnya, lebih muda enam hingga tujuh tahun.
Penemuan ini cukup mengejutkan mengingat tahi lalat dikenal sebagai salah pemicu kanker kulit atau melanoma. Fakta lainnya, menurut salah satu peneliti, Veronique Bataille, jumlah tahi lalat di wajah yang cukup banyak, akan mengurangi resiko seseorang terkena tumor ganas, penyakit degenaratif, peradangan sendi dan penyakit jantung.
Tambahan informasi yang mungkin bermanfaat Cara Beriklan di Internet dan Info Harga Handphone Nokia Terbaru ....
(viva news dot com/yahoo news)