Nama nasi Grandong bagi masyarakat kota Gresik Jawa Timur, bukanlah sesuatu yang aneh atau bahkan menakutkan. Di jalan Sindojoyo Gang 19 Kecamatan Kota Gresik, terdapat warung nasi Grandong. Di namakan nasi Grandong, karena warungnya mulai buka pada jam 1 malam saja. dengan buka jam 1 ini, warga menjulukinya sebagai nasi Grandong.
Sebenarnya, penjual nasi Grandong, ibu Ulul Hasanah, tidak membuka warung seperti warung nasi pada umumnya. Ulul Hasanah, menjadikan dapur rumahnya sebagai warung tempatnya berjualan. Cukup dengan membuka pintu belakang rumahnya serta menempatkan sejumlah bangku di teras dapur. Meski sesederhana ini, jangan di kira, para pelanggan nasi Grandong, bahkan ada yang berasal dari luar kota Gresik seperti Surabaya, sidoarjo dan lamongan.
Dari sisi nasi dan lauk pauknya, sebenarnya tak ada perbedaan mencolok dengan menu nasi pada umumnya, yaitu lauk pauk ikan bandeng, daging sapi, dagin ayam, sambel pedas serta sayur mayur. Yang membedakan, nasi Grandong hanyalah di sajikan dengan wadah daun pisang yang di lapisi kertas di bagian luarnya. menurut ibu luluk hasanah, para pelanggan merasa lebih nikmat dengan cara penyajian seperti ini. “Para pelanggan tidak mau menggunakan piring, katanya kurang sedap” Ujar Ulul Hasanah.
Menurut para pelanggan, di samping menggunakan daun sebagai piring, cirri khas nasi grandong adalah sambelnya yang enak dan pedas.”Saya menyukai sambelnya yang pedas dan enak”. Kata Agus, salah seorang pelanggan.
Ulul Hasanah sendiri melanjutkan usaha orang tuanya menjual nasi Grandong lebih dari 30 tahun lamanya. Dengan di bantu seorang pembantu, Ulul Hasanah mampu menghabiskan rata-rata 30 kilo gram beras yang habis dalam waktu semalam saja mulai jam satu hingga tibanya waktu imsak.
Nasi Grandong, selalu siap menyajikan nasi hangat untuk santap sahur dengan harga murah, yakni antara 7000 hingga 9000 rupiah, tergantung jenis lauk pauk yang di pilih.
kebiasaan warung nasi Grandong yang buka pada jam 1 ini, tentu menjadi alternatif tersendiri terutama bagi orang-orang yang bekerja malam hari serta warga yang tidak ingin repot menyiapkan menu sahur keluarganya, dengan membawa pulang bungkusan nasi Grandong. (86)