• Kamis, Agustus 27, 2009
  • Administrator
Aduh serem banget judulnya...ternyata berat badan yang berlebih dapat menurunkan kemampuan otak. Gimana tidak serem, lha wong saat ini boleh dibilang berat badan goceng masih sedikit berlebih...dari hasil informasi yang didapat dari jalan-jalan di dunia maya bahwa Seseorang yang memiliki bobot tubuh berlebih ternyata tidak hanya berisiko terkena berbagai macam penyakit seperti jantung dan diabetes. Risiko lain yang harus dihadapi yaitu degenerasi otak. Gimana..? Serem khan...

Penelitian menemukan orang yang mengalami obesitas, jaringan otaknya lebih sedikit 8 % dibandingkan dengan orang yang memiliki berat normal. Bisa dikatakan, otak pada penderita obesitas kondisinya lebih tua 16 tahun dibandingkan dengan orang dengan berat badan normal.

Hasil tersebut berdasarkan hasil pemeriksaan pemindaian otak dari 94 orang yang berusia 70an. "Hasil pemindaian menunjukkan terjadinya degenerasi otak pada seseorang yang mengalami obesitas," kata profesor neurologi dan kepala peneliti, Paul Thompson, dari University of California, Los Angeles (UCLA), Amerika Serikat, seperti vIVAanews kutip dari LiveScience.com.

"Delapan persen termasuk angka yang sangat besar dan bisa meningkatkan risiko terkena penyakit seperti Alzheimer dan penyakit yang menyerang otak lainnya," tambah Thompson.Penemuan ini bisa dilihat secara detail dalam edisi online "Journal Human Brain Mapping".

Penderita obesitas bisa kehilangan jaringan otak yang berada di bagian depan. Area tersebut memiliki fungsi memori dan membuat otak bisa berpikir secara kritis. Bukan hanya penderita obesitas saja yang memiliki risiko tersebut. Seseorang yang mempunyai berat badan berlebih tetapi belum termasuk obesitas juga memiliki risiko degenerasi otak.

"Untuk penderita obesitas otak akan terlihat enam belas tahun tahun lebih tua, sedangkan untuk yang memiliki berat badan berlebihan otak akan terlihat lebih tua delapan tahun," kata Thompson.

Tingkat obesitas bisa bisa dilihat melalui pengukuran indeks massa tubuh (IMT), yaitu berat badan (kilo gram) dibagi dengan kuadrat tinggi badan (meter). Indeks massa tubuh diatas 25 termasuk berat badan berlebih, dan diatas 30 termasuk obesitas.

Nah mumpung lagi bulan puasa nih, siapa tahu lepas puasa nanti berat badan kita semakin ideal dan kemampuan otak tidak semakin cepat menurun...tapi sepertinya sulit nih :) Karena, biasanya satu bulan selepas puasa berat badan kembali seperti sedia kala...ha...ha...ha... balas dendam...(yahoo news/viva news).
  • Kamis, Agustus 27, 2009
  • Administrator


Kota Lamongan Jawa Timur memiliki makanan khas yang terkenal dengan nama nasi Boranan. Di bulan puasa seperti saat ini (27/08/2009,) para pelanggan masih bisa menikmati lezatnya nasi Boranan baik di makan langsung di tempat maupun di bungkus untuk di nikmati bersama keluarga di rumah.

Di sore hari menjelang buka puasa, para penjual nasi Boranan bisa di temui di sudut-sudut kota Lamongan, seperti di pertigaan jalan raya, alun-alun kota maupun di pinggir-pinggir pasar.

Boran sendiri adalah nama sebuah bakul nasi yang terbuat dari anyaman bambu. Dengan di tempatkan dalam Boran, nasi akan memiliki rasa khas dan mampu mengundang selera para pelanggannya. Di samping itu, sajian khas nasi Boranan adalah bumbu sambel merah dengan porsi lombok lebih dominan di tambah ikan sili yang menjadi lauk-pauknya andalannya.

Konon sambal Boranan hanya dibuat dengan lauk ikan sili. namun seiring makin langkanya ikan sili, maka saat ini banyak pilihan untuk lauknya. Mulai dari ayam, ikan bandeng, ikan gabus dan juga udang. Jika dimakan di tempat penjualan, nasi Boranan dihidangkan dalam bentuk pincuk yang terbuat dari daun pisang.

Berbeda dengan hari-hari biasa, di bulan Ramadhan seperti saat ini, sebagian pelanggan memilih membungkus nasi Boranan untuk di nikmati bersama keluarga di rumah, meski rasanya akan berbeda jika di nikmati langsung di tempat pembelian.

Salah satu pelanggan nasi Boran bernama Ari sengaja mampir ke Lamongan dalam perjalanan Surabaya Tuban, untuk membeli nasi Boran. “Saya suka rasanya yang khas”. Ujar Ari.

Semakin mendekati waktu berbuka, semakin terlihat kesibukan para penjual nasi Boran dalam melayani para pelanggannya. bahkan sebagian pelanggan tampak membawa semua anggota keluarganya untuk bersama-sama menikmati berbuka puasa dengan nasi Boranan.

Menurut Turkiyah, salah seorang penjual nasi Boranan, jika dibanding dengan hari-hari biasa, penjualan nasi Boranan di bulan ramadhan mengalami peningkatan. jika hari-hari biasa ia berjualan mulai dari jam empat sore hingga jam 11 malam, namun di bulan ramadhan sebelum jam sepuluh malam dagangannya sudah habis terjual.

Cukup dengan harga 5000 rupiah, para pelanggan bisa merasakan nikmatnya makanan khas Lamongan yang di perkirakan berusia ratusan tahun ini.

Nasi Boranan tidak hanya pas untuk menu berbuka puasa, untuk sahurpun warga memilih untuk menikmati nasi Boranan. Penjual nasi Boranan tidak hanya berjualan sore hingga malam saja, namun ada juga sebagian yang berjualan mulai malam hingga pagi hari. Tentunya menikmati nasi Boranan disaat ramadhan akan berbeda jika dibanding dengan menikmatinya di hari-hari biasa. (86)

BTemplates.com

Categories

Kamera CCTV Palembang

Popular Posts

Blog Archive