(Lamongan-86) Di tangan seorang pengrajin di Lamongan Jawa Timur, limbah kayu jati di sulap menjadi berbagai aneka hiasan dinding seperti pigora, hiasan kaligrafi, jam dinding dan lain sebagainya. Meski menghadapi kendala naiknya harga hampir semua bahan utama, namun, kerajinan tersebut masih mampu bertahan.

Adalah Nursam, warga desa Tunggul kecamatan Paciran, telah enam tahun lamanya bergelut dengan kayu-kayu bekas jenis jati belanda. Dengan di bantu 5 orang karyawan, Nursam mampu membentuk kayu-kayu limbah ini menjadi hiasan dinding yang berbentuk kaligrafi, jam dinding, pigora hingga papan nama.

Kayu jati belanda sengaja dipilih, karena memiliki kualitas bagus dan warna alami dengan tekstur yang indah. Selain itu kayu dengan warna putih ini mudah untuk dibentuk. Biasanya, Nursam mendapatkannya dari beberapa kenalannya di suarabaya.

Menyulap kayu ini menjadi hiasan dinding tidak lah terlalu sulit. Mula-mula, kayu berbentuk triplek ini di beri garis sesuai keinginan agar mudah di potong. Pada potongan di letakkan kertas bertuliskan berbagai hiasan termasuk kaligrafi arab, yang kemudian di ikuti proses pemotongan. Dalam tahapan ini di perlukan ketelitian agar pemotongan kayu tidak keluar garis.

Selanjutnya, potongan hiasan di perhalus dan di tempelkan satu sama lain hingga terbentuk hiasan. Hiasan ini kemudian di cat untuk kemudian di keringkan.

Dari tangan-tangan terampil ini, tercipta berbagai macam hiasan dinding bernilai ekonomis tinggi.

Namun, sejak harga bahan bakar minyak naik, harga berbagai bahan utama juga naik. Kayu misalnya, dari harga Rp 2.500.000 per truk menjadi 7.000.000 per truk. Selain kayu, harga lem dan pewarna juga mengalami kenaikan serupa.

Ironisnya, Nursam tak mampu menaikkan harga jual kerajinannya karena khawatir di tinggal pelanggannya. Harga hiasan dinding ini antara 4.000 rupiah hingga 25.000 rupiah, tergantung jenis dan tingkat kesulitannya.

”Kenaikan harga bahan baku sejauh ini menjadi kendala usaha kami”. Ujar Nursam.
Meski omzetnya turun dari 12 juta menjadi 9 juta Rupiah per bulan, namun Nursam masih mampu bertahan. Padahal, rekannya sesama pengrajin hiasan dinding, telah lama menutup usahanya karena merugi.

Selain terkendala naiknya harga bahan baku, Nursam juga mengeluhkan minimnya modal serta sulitnya memasarkan produknya ini. Nursam berharap pemerintah mau membantu mencarikan peluang pasar. (86)

  • Selasa, Desember 08, 2009
  • Administrator


(Gresik-86) Setelah gagal dalam 2 laga tandangnya ke Jawa Tengah melawan PPSM Magelang dan PSIS Semarang dalam lanjutan Liga Divisi Utama, Gresik United, selasa sore (08/09,) akhirnya berhasil menorehkan kemenangan pertamanya dengan mengalahkan tamunya, Persikab Bandung 3-0. Sebaliknya, bagi Persikab ini adalah kekalahan pertama mereka musim ini.

Laskar Joko Samudro, Gresik United berhasil memuaskan supporternya di stadion PT Petrokimia Gresik dengan mengalahkan tamunya Persikab Bandung 3-0.

Kemenangan tuan rumah ini, terlihat sejak kick off pertandingan di mana, tuan rumah lebih banyak menguasai jalannya pertandingan.

Di menit ke 3 babak pertama, supporter Gresik United sempat terbungkam oleh sebuah gol melalui sundulan kepala pemain tengah Persikab, Arwin. Namun, gol ini di anulir wasit, Fahri Albar asal Ternate, karena terjebak offside.

Di menit ke 16, striker Basuki, berhasil menyarangkan bola ke gawang Persikab yang di jaga Davit Ariyanto setelah memanfaatkan tendangan pojok. Skor menjadi 1-0, yang bertahan hingga turun minum.

Di babak kedua, tempo permainan kedua kesebelasan semakin tinggi, dengan banyaknya serangan yang di coba di bangun kedua kesebelasan. Namun, serangan tuan rumah di menit ke 61 melalui striker Ali Usman, berhasil mengecoh barisan pertahanan Persikab, hingga membuahkan gol kedua.

Upaya Persikab untuk memperkecil kekalahannya selalu di gagalkan oleh barisan pertahanan Gresik United yang ketat. Setidaknya, di babak kedua, anak asuh suharno memiliki 3 peluang emas.

Di menit ke 80, striker Ali Usman justru kembali merobek gawang Persikab setelah menerima umpan dari Angel Obus. Skor pun berubah menjadi 3-0. Skor ini bertahan hingga usainya pertandingan.

Kemenangannya ini sekaligus menyelamatkan Gresik United dari zona degradasi.



Pada akhir 2011 nanti, seluruh instansi pemerintahan diharuskan sudah menggunakan software atau perangkat lunak legal. Untuk mendukung kebijakan itu, Kantor Pengolahan data Elektronik (KPDE) Lamongan kemarin mengadakan kegiatan Sosialisasi Software Open Source dan Pemanfaatan mail.lamongankab.go.id di Ruang Sabha Dyaksa Lamongan, Selasa (8/12).

Keharusan instansi pemerintahan untuk menggunakan software legal ini seperti yang diatur dalam Surat Edaran Menkominfo nomor 5/2005 tentang Pemakaian dan Pemanfaatan Penggunaan Piranti Lunak Legal di Lingkungan Instansi Pemerintah. Serta Surat Edaran Menkominfo nomor 01/2009 tentang Pemanfaatan Perangkat Lunak Legal dan Open Source Software (OSS).

Pemahaman sebagian besar masyarakat atas penegakan Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) seperti disampaikan Asisten Administrasi Sekretaris Daerah Lamongan Aris Wibawa, selama ini belum merata. Sehingga hal ini mendorong masyarakat, tak terkeculai yang berada di lingkungan instansi pemerintahan untuk tetap menggunakan software komputer illegal atau bajakan.

Namun menurut Aris, semnagat untuk menghormati HAKI ini tetap harus dibarengi dengan solusi. Yakni dengan memberikan akses yang mudah untuk memperoleh software yang bukan hanya legal tapi juga murah.

“Dengan Software Open Source, masyarakat bisa mendapatkan perangkat lunak yang legal dan murah, bahkan gratis. Selain itu open source ini ini dikenal relative lebih kebal terhadap virus, “ urai dia.

Disampaikan Aris, saat ini website resmi Pemkab Lamongan telah menggunakn basis open source. Serta dilengkapi sejumlah fasilitas dan fitur-fitur layanan termasuk layanan e-mail dengan domain mail.lamongankab.go.id.

“Harapan saya, penggunaan Software Open Source bias menjadi sesuatu hal yang biasa di lingkungan Pemkab Lamongan. Nantinya, hal ini juga akan berkembang dengan baik di tengah masyarakat.demikian pula Insya Allah pada 2011 nanti pemanfaatan perangkat lunak berbasis open sorce di lingkungan Pemkab Lamongan dapat berjalan sukses, “ pungkas dia.

KPDE sendiri kedepan berencana mengembangkan open source sendiri untuk setiap unit computer di Pemkab Lamongan. Open source tersebut nantinya akan dikembangkan dari basis operasi Linux. (Humas Pemda Lamongan)

Tidak terasa sudah 6 bulan saya mencoba untuk mengisi blog ini. Adakalanya berat untuk posting, adakalanya ringan juga untuk posting. Kalau masalah dan pekerjaan lagi banyak, pasti susah banget untuk mikirin blog ini.

Tak terasa pula sudah ada 23 orang pengikut yang terdaftar di followers google friend connect ku. Saya mengucapkan terima kasih banyak kepada teman2x yg telah sudi bergabung ke blog ini dan berkunjung rutin di blog ekohasan ini.

Lebih senang lagi kalau banyak lagi yang bergabung dan bisa saling bertukar informasi mengenai tip dan trik service seputar dunia komputer dan elektronik. Jadi saya berharap kolom komentar dapat digunakan oleh pembaca blog ini sebagai media berbagi dan saling mengisi informasi sehingga ilmu yang kita miliki tidak mandeg dan berhenti hanya untuk diri kita sendiri.

Dalam agama Islam mengenal adanya amal Jariyah yaitu amal yang tidak terputus pahalanya walaupun kita sudah tiada, dan salah satunya adalah ilmu yang bermanfaat. Dengan adanya ini, maka marilah kita semua saling mengisi dan berbagi ilmu sehingga ilmu yang kita miliki dapat bermanfaat bagi yang lain terutama untuk simpanan amal bagi diri kita sendiri. Amiinnn.

Mengenai rizqi,.... tidak usah khawatir .... dengan kita berbagi ilmu ini tidak akan mengurangi rizqi kita ( karena banyak orang yang sudah tau cara servis karena kita berbagi ilmu ), tapi justru akan menambah rizqi kita. InsyaAllah ........

Sekali lagi terima kasih saya ucapkan kepada semua pengunjung dan pembaca blog ekohasan ini.

Salam Persahabatan.


Kang Eko (Boja - Kendal)


BTemplates.com

Categories

Kamera CCTV Palembang

Popular Posts

Blog Archive