Pemkab Lamongan tahun ini lebih siap hadapi banjir. Karena beberapa tanggul Negara seperti tanggul di Desa Tegalrejo dan Tegalsari Kabupaten Tuban yang sebenarnya menjadi kewenangan Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS) akan mulai diperbaiki. Selain itu Floodway (sudetan Bengawan Solo) di Desa Plangwot/Laren Kabupaten Lamongan juga akan dikeruk.
Hal itu terungkap saat Rapat Penanggulangan Banjir yang berlangsung di Ruang Sasana Nayaka Pemkab Lamongan, Senin (1/6) antara Lamongan dengan BBWSBS. Dari Pemkab Lamongan hadir dalam rapat tersebut Bupati Lamongan Masfuk, Wakil Bupati Tsalits Fahami, Sekkab Fadeli bersama beberapa Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). Sementara BBWSBS diwakili Aunur Rofiq Junaedi, Kepala Bidang Pelaksanaan Jaringan Pemanfaatan Air pada BBWSBS bersama Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Saelan.
Ainur Rofiq dalam paparannya sampaikan, tahun ini ada beberapa proyek BBWSBS di wilayah Kabupaten Lamongan. Seperti rehab irigasi (perbaikan jaringan primer) Waduk Gondang dengan pagu Rp 4,5 milyar dan rehab jaringan irigasi Waduk Prijetan dengan pagu Rp 2,5 milyar. Ditambahkannya, pada Waduk Prijetan juga akan dilakukan perbaikan infrstruktur dan penggalian untuk menambah volume tampungnya dengan anggaran Rp 2,8 milyar.
Sementara proyek Rawa Jabung J22 pada akhir 2009 akan dilakukan penandatangan kontrak sehingga segera digarap. Pengerjaan Rawa Jabung ini akan menempati areal hamper 1000 hektar. Untuk mempercepat proses pengerjaannya, Masfuk pada kesempatan itu perintahkan percepat segala prosesnya.Terutama terkait jatah pembebasan lahan 30,5 hektar oleh Pemkab Lamongan. “Kontrak selesai, urusan tanah harus cepat selesai, “ katanya pada Camat Laren Rusgianto dan Ridwan Kasubbag Agraria pada Bagian Pemerintahan.
Terkait penanganan banjir, tanggul Desa Tegalrejo dan Tegalsari Kabupaten Tuban yang selama ini jebol dan luberan airnya masuk ke wilayah Lamongan,tahun ini juga akan diperbaiki secara permanent. Tidak darurat seperti sebelumnya. Dikatakan Aunur Rofiq, ada dua paket stimulus atasi banjir. Yakni melanjutkan sisa pekerjaan 2004 di wilayah yang secara administrative masuk Lamongan dan Gresik dengan pagu Rp 75 milyar, terkontrak Rp 53 milyar. Selanjutnya Solo Hilir yang masuk wilayah Lmaongan,Tuban dan Gresik serta Bojonegoro dengan pagu Rp 72 milyar terkontrak Rp 51 milyar. “Keduanya dikerjakan dalam dua tahun anggaran, “ tambahnya.
“BBWSBS juga akan lakukan river improvement dengan perbaiki tanggul banjir mulai Cepu sampai Babat. Detail design sudah selesai tinggal proses pendanaannya saja. Termasuk floodway di Desa Plangwot/Laren juga akan dikeruk untuk kapasitasnya, yakni 540 meter kubik. Jika (rawa) Jabung selesai, berarti akan akan ada penambahan 340 meter kubik sehingga sanggup tampung hingga seribu meter kubik dan mengurangi beban Sungai Bengawan Solo, “ terang Aunur Rofiq.
Di kesempatan yang sama, Masfuk juga sampaikan parapet di Babat akan digarap.demikian pula tanggul Kota Babat. Untuk di Laren, tanggul mulai Keduyung sampai Centini akan ditinggikan. Demikian pula dengan tanggul Bogobabatan juga akan ditinggikan.
Sedang terkait Sembayat Barrage, mega proyek ini detail designnya sudah rampung. Tinggal pendanaan konstruksi yang belum. Di kesempatan itu Masfuk juga usulkan agar BBWSBS lebih perhatikan Kali Lamongan yang sudah menjadi jalur perdagangan sejak era Majapahit. Karena menurut Masfuk, kawasan selatan Lamongan nantinya akan didesign sebagai kawasan agropolitan. (arf, Humas Pemkab Lamongan)