Kerusuhan kembali terjadi. Kalau sebelumnya Tragedi Tanjung Priok Berdarah, kali ini Kerusuhan Batam. Menurut informasi Kerusuhan Batam (22/4/2010) dipicu oleh pernyataan seorang manajer PT Drydock (WNA) yang menghina karyawan Indonesia.
Pernyataan tersebut menyulut emosi karyawan dan bawahan lainnya. Tak lama sekitar 30 menit kemudian, kemarahan itu sudah menyebar hampir ke semua pekerja di galangan PT Dry Docks World Graha di Tanjung Uncang, Batam. Jumlah pekerja di lokasi mencapai sekitar 8.000 orang.
Kerusuhan yang tersebut mengakibatkan empat unit mobil karyawan dibakar dan 23 mobil lainnya dirusak. Sementara itu seorang pekerja asing berkewarganegaraan India bernama Willendra luka parah dan dalam kondisi kritis akibat dikeroyok karyawan PT Drydock yang marah. Willendra adalah pekerja asing yang menghina karyawan dengan mengatakan "ALL Indonesians are stupid"
Willendra dan sedikitnya 40 orang karyawan asing lainnya dievakuasi dari kawasan pabrik menggunakan kapal milik Polri menuju ke Barelang. Mereka kini ditampung di markas Poltabes Barelang, sedangkan Willendra dirawat di salah satu rumah sakit yang tidak disebutkan namanya.
[berbagai sumber/foto: kompas]
Pernyataan tersebut menyulut emosi karyawan dan bawahan lainnya. Tak lama sekitar 30 menit kemudian, kemarahan itu sudah menyebar hampir ke semua pekerja di galangan PT Dry Docks World Graha di Tanjung Uncang, Batam. Jumlah pekerja di lokasi mencapai sekitar 8.000 orang.
Kerusuhan yang tersebut mengakibatkan empat unit mobil karyawan dibakar dan 23 mobil lainnya dirusak. Sementara itu seorang pekerja asing berkewarganegaraan India bernama Willendra luka parah dan dalam kondisi kritis akibat dikeroyok karyawan PT Drydock yang marah. Willendra adalah pekerja asing yang menghina karyawan dengan mengatakan "ALL Indonesians are stupid"
Willendra dan sedikitnya 40 orang karyawan asing lainnya dievakuasi dari kawasan pabrik menggunakan kapal milik Polri menuju ke Barelang. Mereka kini ditampung di markas Poltabes Barelang, sedangkan Willendra dirawat di salah satu rumah sakit yang tidak disebutkan namanya.
[berbagai sumber/foto: kompas]