Tanaman beluntas yang biasa tumbuh disekitar pekarangan rumah, ternyata memiliki beragam khasiat untuk kesehatan manusia, seperti menghilangkan bau badan dan gangguan percernaan. Untuk mengolahnya para ibu di Magetan, Jawa Timur, memasak daun beluntas menjadi botok. Dan ternyata botok beluntas ini, merupakan salah satu menu special warisan nenek moyang yang hingga kini masih digemari masyarakat, terutama yang ada di pedesaan.
Tanaman beluntas, tidak hanya ditanam warga sebagai tanaman pagar, karena tumbuhan ini juga dapat diolah menjadi beragam menu makanan lezat, dan berkasiat untuk menjaga kesehatan manusia.
Diantara menu daun beluntas, yang hingga kini masih digemari masyarakat, yakni botok beluntas. Selain tidak perlu membeli, botok daun beluntas, telah menjadi makanan turun temurun yang berkhasiat sebagai obat tradisional, seperti menghilangkan bau badan dan gangguan percernaan.
Salah satu penggemar botok beluntas adalah Mariyani, warga Desa Driyorejo, Kecamatan Nguntoronadi, Kabupaten Magetan. Menurutnya, agar terasa lebih nikmat, tidak dipilih sembarang daun beluntas, tetapi dipilih daun yang masih muda atau kuncup daunnya.
Selain diolah menjadi botok, warga juga memanfaatkan daun beluntas menjadi campuran sayur asam, lalapan atau tumis.
Bahkan, sebagain besar warga di desa ini, juga telah memanfaatkan pekarangan rumahnya dengan menanam tumbuhan beluntas, terutama setelah semua kebutuhan pokok melonjak naik. “botok beluntas sejak dahulu menjadi makanan warga yang juga berkhasiat untuk kesehatan seperti untuk hilangkan bau badan”, ujar Mariyani.
Untuk membuat botok beluntas, mula-mula daun dicuci dengan air bersih. Sebelum diolah menjadi botok, daun beluntas terlebih dahulu di tumbuk agar agar dan lembut dengan campuran bumbu seperti kemiri, bawang putih, garam, gula, dan bawang merah.
Setelah itu, tumbukan daun beluntas, bumbu, dan parutan kelapa, diaduk hingga rata, kemuidian dibungkus daun pisang. Selanjutnya, botok ditanak sekitar satu jam, hingga benar-benar masak dan siap dihidangkan.