Meski saat ini masih awal bulan September, namun penyaluran beras miskin atau raskin alokasi September di Lamongan sudah hampir tersalur 100 persen. Bahkan untuk alokasi bulan Oktober sudah keluar Surat Perintah Alokasi (SPA), sehingga tinggal direalisasikan pengambilannya.
Percepatan penyaluran raskin tersebut seperti disampaikan Kabag Perekonomian Nurroso melalui Kabag Humas dan Infokom Aris Wibawa untuk memenuhi kebutuhan selama bulan Ramadhan dan menjelang Idul Fitri. Selama bulan suci umat Islam ini biasanya terjadi peningkatan kebutuhan bahan pokok.
“Biasanya terjadi peningkatan kebutuhan pokok seperti beras selama Ramadhan dan menjelang Idul Fitri. Karena itu penyaluran raskin untuk bulan September dipercepat. Bahkan alokasi bulan Oktober sudah bisa diambil di bulan ini juga. Ini sesuai dengan permintaan masyarakat untuk mempercepat penyaluran raskin, “ terangnya.
Dijelaskannya, hampir semua plafon alokasi raskin bulan September sudah diambil. Tinggal beberapa kecamatan yang belum menuntaskan pengambilan raskinnya. Seperti Kecamatan Solokuro, dari plafon alokasi bulan september sebesar 40.275 kilogram untuk sejumlah 2.685 kepala keluarga (kk), tinggal 2.265 kilogram yang belum diambil. Atau plafon alokasi bulan september Kecamatan Kembangbahu yang menyisakan 20.730 kilogram saja. Untuk Kembangbahu, plafon raskin September untuk 4.129 kk sebanyak 61.935 kilogram.
Alokasi RTS-PM atau rumah tangga miskin sasaran penerima manfaat untuk Lamongan tahun 2009 mencapai 104.954 RTSPM. Meski demikian alokasi ini masih dibawah alokasi raskin tahun 2008 yang diperuntukkan 111.804 RTSPM. Sesuai dengan terjadinya penurunan angka kemiskinan di Lamongan.
Alokasi raskin tersebut untuk jatah 12 bulan. Sementara untuk besarannya masih sama dengan tahun lalu yakni setiap RTSPM menerima jatah raskin sebanyak 15 kilogram perbulan dengan harga Rp 1.600 setiap kilogramnya. Sehingga plafon raskin Lamongan hingga Desember mendatang mencapai 18.891.720 kilogram.(arf, Humas Pemkab Lamongan)