• Rabu, Juli 25, 2012
  • Administrator
Ilustrasi

DIKUTIP.COM -  Bulan Ramadhan adalah bulan pembebasan dari api neraka. pembaca setia dikutip.com mohon untuk memperhatikan hal-hal berikut ini:

Segala puji bagi Allah, shalawat dan salam semoga tetap tercurah kepada nabi yang tiada lagi Nabi sesudahnya, Nabi kita Muhammad [sallallahu alaihi wasallam] dan semoga tetap tercurah kepada keluarganya, para Sahabat, dan orang-orang yang mengikuti petunjuknya sampai hari kiamat.
Bulan Ramadhan adalah bulan pembebasan dari api neraka.  Maka wahai kaum muslimin… Perhatikanlah hal-hal berikut ini:
1.  Hisablah dirimu di setiap hari-hari puasa mu di bulan Ramadhan

Apakah kamu telah menjaga dirimu dari hal-hal yang membatalkan puasamu? Apakah kamu telah menjaga dirimu dari hal-hal yang mengurangi pahala puasa seperti ghibah, berkata  dusta,  dan melakukan kebohongan?.  Hisablah dirimu atas pelaksanaan ibadah yang diwajibkan kepadamu seperti shalat lima waktu pada waktunya, shalat (bagi laki-laki) secara berjamaah. Sesungguhnya seorang hamba yang memelihara puasanya, melaksanakan kewajiban-kewajibannya , dan meninggalkan perkara yang diharamkan, maka Allah akan anugerahkan kepadanya pembebasan dari api neraka.
Rasulullah  bersabda:
إِذَا كَانَ أَوَّلُ لَيْلَةٍ مِنْ شَهْرِ رَمَضَانَ ... وفيه : وَلِلَّهِ عُتَقَاءُ مِنْ النَّارِ وَذَلكَ كُلُّ لَيْلَةٍ
“Ketika awal malam bulan Ramadan  tiba… -diantara yang disebutkan- Dan Allah menetapkan (orang-orang yang) dibebaskan dari siksa neraka, dan hal itu (terjadi pada) setiap malam.” (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah)
2.  Senantiasa beramal
Ketahuilah –wahai para hamba Allah- bahwa jika kalian hidup di kehidupan ini dan senantiasa beramal, maka kalian tidak akan terlepas dari dua keadaan, amalmu akan membebaskanmu dari neraka jahannam atau justru amalmu yang akan menjatuhkanmu ke dalam neraka jahannam.  Maka bersungguh-sungguhlah dalam membebaskan dan menebus dirimu dari neraka sebelum kematian menjemputmu dan ketika itu tiada berguna penyesalan.
Rasulullah  bersabda:
)) الطُّهُورُ شَطْرُ الْإِيمَانِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ تَمْلَأُ الْمِيزَانَ وَسُبْحَانَ اللَّهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ تَمْلَآَنِ أَوْ تَمْلَأُ مَا بَيْنَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَالصَّلَاةُ نُورٌ وَالصَّدَقَةُ بُرْهَانٌ وَالصَّبْرُ ضِيَاءٌ وَالْقُرْآنُ حُجَّةٌ لَكَ أَوْ عَلَيْكَ كُلُّ النَّاسِ يَغْدُو فَبَايِعٌ نَفْسَهُ فَمُعْتِقُهَا أَوْ مُوبِقُهَا ((
“Bersuci adalah separuh dari keimanan, ucapan ‘Alhamdulillah’ akan memenuhi timbangan, ‘subhanAllah walhamdulillah’ akan memenuhi ruangan langit dan bumi, sholat adalah cahaya, dan sedekah itu merupakan bukti, kesabaran itu merupakan sinar, dan Al Quran itu merupakan hujjah yang akan membela atau menuntutmu. Setiap jiwa manusia melakukan amal untuk menjual dirinya, maka sebagian mereka ada yang membebaskannya (dari siksa Allah) dan sebagian lain ada yang menjerumuskannya (dalam siksa-Nya).” (HR Muslim)
Berilah perhatian kepada mentauhidkan Allah, bersuci, bertahmid, bertasbih, shalat, shadaqah, sabar, membaca Al Qur’an, memahaminya, dan mengamalkannya.  Ambillah pelajaran dari ibadah-ibadah ini serta tunaikanlah. Semoga Allah membebaskanmu dari adzab neraka jahannam.
3.  Sibukkan diri dengan ketaatan dan beribadah kepada Allah
Bila engkau mengetahui bahwa bulan Ramadhan adalah bulan yang penuh berkah dan memiliki keutamaan, maka sibukkanlah dirimu setiap saat dengan melakukan ketaatan kepada tuhanmu  dan beribadahlah lebih semangat pada malam-malamnya dan sepertiga malam terakhirnya.  Manfaatkanlah sepertiga malam terakhirnya untuk shalat, berdoa, memohon kepada Allah, beristighfar, bertaubat, dan berserah diri kepada Allah.
Rasulullah  bersabda:
يَنْزِلُ رَبُّنَا تَبَارَكَ وَتَعَالَى كلَّ لَيْلَةٍ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا، حِينَ يَبْقَى ثُلُثُ اللَّيْلِ الآخِرِ، يَقولُ مَنْ يَدْعُونِي فَأَسْتَجِيبَ لَهُ، مَنْ يَسْأَلُنِي فَأُعْطِيَهُ، مَنْ يَسْتَغْفِرُنِي فَأَغْفِرَ لَهُ
“Rabb kita turun ke langit dunia pada setiap malam yaitu ketika sepertiga malam terakhir. Dia berfirman: Siapa yang berdoa kepada-Ku, maka akan Aku kabulkan, siapa yang meminta kepada-Ku, maka akan Aku berikan, dan siapa yang yang memohon ampun kepadaKu, maka akan Aku ampuni” (HR. Bukhari dan Muslim)
4.  Jagalah ibadahmu
Wahai kaum muslimin.. Sesungguhnya Ramadhan adalah sebuah kesempatan yang tak dapat tergantikan bagi orang yang menyia-nyiakannya. Maka berjagalah untuk beribadah di bulan ini mulai dari malam pertama.
Jadilah engkau termasuk orang yang bertaubat serta kembali kepada Allah.. Orang yang merendahkan diri dan berserah diri kepada-Nya..  Orang yang senantiasa berusaha mencari keselamatan dari adzab Allah.. mengharapkan rahmat, surga, dan ampunan-Nya…  Jauhilah dosa-dosa! Jalanilah hidupmu pada bulan Ramadhan ini dan juga pada bulan-bulan selainnya dengan senantiasa memikirkan keselamatanmu di hari kiamat kelak.. Jadikanlah dirimu sebagai pengawas dirimu sendiri.. Jagalah raga dan lisanmu seakan-akan  kamu terpenjara.. Agar engkau tidak membiarkan dirimu lepas tanpa kendali..  Sehingga ukuran kecintaan dan kebahagiaanmu didasarkan atas pertimbangan akhiratmu.
Rasulullah  bersabda:
الدُّنْيَا سِجْنُ الْمُؤْمِنِ وَجَنَّةُ الْكَافِرِ
“Dunia adalah penjara orang mukmin dan surga orang kafir” (HR. Muslim)

Referensi Artikel : Islamhouse.com (Muhammad Ibn Syâmi Muthâin Syaibah)
  • Rabu, Juli 25, 2012
  • Administrator
DIKUTIP.COM -  Untuk umat Islam, bulan Ramadhan merupakan bulan yang sangat dinanti dimana seluruh umat menjalankan ibadah puasa dengan suka cita. Namun tahukah Anda bahwa ritual puasa tidak hanya dijalankan oleh umat Islam saja, namun juga agama lainnya? Berikut penjelasannya:

1. Islam
Selain puasa wajib di bulan Ramadhan, dalam agama Islam dikenal banyak sekali jenis puasa sunah. Diantaranya yaitu puasa Syawal, puasa Senin Kamis, puasa Daud, puasa di bulan Rajab dan lain sebagainya. Untuk menjalankan puasa disarankan untuk sahur terlebih dahulu dan kemudian berbuka sampai waktu Magrib tiba. Selama menjalankan puasa tidak diperkenankan makan, minum, berhubungan seksual, dan diharuskan untuk menjaga prilaku (menahan hawa nafsu).

2. Kristen Protestan
Dalam Kristen Protestan, puasa dipahami sebagai personal dan sukarela. Karena itu, gereja tidak melarang atau mewajibkan puasa dan tidak ada aturan bakunya. Umat Kristen Protestan Evangelical, Pantekosta, dan Kharismatik, sering melakukan puasa untuk memperjuangkan sesuatu atau untuk menandakan keprihatinan diri terhadap masyarakat luar.

3. Buddha
Meski tidak wajib, setiap tanggal 1 dan 15 berdasarkan kalender lunar (revolusi bulan), ketika bulan purnama, umat Buddha melakukan puasa vegetaris. Mereka boleh makan kapan pun, namun hanya boleh makan sayur, tidak boleh ada daging dan bawang.

4. Hindu
Satu kali dalam setahun umat Hindu berpuasa pada hari Nyepi. Puasa dimulai sejak matahari terbit hingga matahari terbit lagi. Aturannya adalah dengan mengikuti ajaran Catur Brata Penyepian, yang meliputi: tidak menyalakan api/cahaya, tidak melakukan pekerjaan, tidak bepergian, dan tidak berfoya-foya/tidak melampiaskan nafsu termasuk berhubungan seksual.

5. Budaya Jawa
Puasa pada budaya Jawa ada yang sejalan dengan fikih Islam dan ada juga yang merupakan ajaran guru kebathinan ataupun warisan zaman Hindu-Buddha. Puasa yang sering dilakukan adalah puasa mutih. Yaitu puasa hanya makan nasi selama 7 hari berturu-turut atau berpantang makan garam selama 3-7 hari.
  • Rabu, Juli 25, 2012
  • Administrator
  • Rabu, Juli 25, 2012
  • Administrator


DIKUTIP.COM - Lailatul Qadar Merupakan Berkah semalam yang yang ada pada malam Lailatul Qadar, Lebih dari Berkah dari 83 Tahun4 Bulan, Sungguh Luar Biasa Sebuah malam paling Indah dan Mulia lebih baik daripada 1.000 Bulan dan 30.000 kali dibanding malam biasa.

Malam Lailatul Qadar merupakan malam dimana Malaikat turun ke Bumi untuk membawa berkah bagi orang-orang yang beriman dan Azab bagi orang-orang yang berdosa. Dan Turunlah para Malaikat pada Lailatul Qadar, menjadi satu Berkah dari Allah kepada Orang-Orang Mukmin.

Malam Lailatul Qadar terjadi pada 1 malam ganjil dan pada 10 malam terakhir di bulan Ramadhan (malam ke 21, 23, 25, 27, atau 29)

Malam Lailatul Qadar adalah malam yang terang, tidak panas, tidak dingin, tidak ada awan, tidak hujan, tidak ada angin kencang dan tidak ada yang dilempar pada malam itu dengan bintang (lemparan meteor bagi setan)” (HR. at-Thobroni dalam al-Mu’jam al-Kabir 22/59 dengan sanad hasan)


Doa Malam Lailatul Qadar:
Dari ‘Aisyah ra bahwa dia bertanya: Wahai Rasulullah, bagaimana jika aku tahu suatu malam dari lailatul qadr, apa yang harus aku baca pada malam tersebut? Beliau bersabda: “bacalah:

(artinya: Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pengampun, Engkau menyukai ampunan, maka ampunilah aku).” Riwayat Imam Lima selain Abu Dawud.

Ciri-ciri Orang yang Mendapat Malam Lailatul Qadar
Ciri-ciri dari orang yang mendapat Malam Lailatul Qadar adalah dia ibadahnya lebih rajin daripada sebelumnya. Dia jadi lebih rajin shalat, puasa, sedekah, dsb.

Tidak berani mengerjakan hal-hal yang maksiat. Tidak mungkin dia mabuk-mabukan, berjudi, atau pun berpacaran/mendekati zina.

Artikel Terkait
Referensi Artikel : 

  • Buku Dr. Afif Muhamad (Menemukan Berkah Pada Malam Seribu Bulan)
  • Media-islam.or.id

DIKUTIP.COM -  Benarkan Ngupil bisa membatalkan Puasa Ramadhan kita ? pada dasarnya sudah dijelaskan bahwa Puasa adalah menahan Nafsu dan Tidak Minum/Makan, anda bisa membacanya disini Memahami Hukum Ramadhan.

Memang ada beberapa larangan yang menjelaskan bahwa saat kita menjalankan ibadah puasa dilarang untuk memasukkan sesuatu kedalam lubang pada banagian tubuh namun pengertian seperti ini lebih mengarah kepada halnya seperti bersenggama (Zina, Nafsu) dll.

Hal yang membatalkan puasa hanyalah empat yang disepakati ulama, yaitu makan (minum) sengaja, mengeluarkan air mani secara sengaja (istimna’- onani-masturbasi), hubungan suami isteri, dan muntah disengaja, sama halnya seperti artikel dibagian atas tidak ada yang menjelaskan bahwa mengupil membatalkan puasa.

Adapun hadits yang menyebutkan benda masuk ke lubang tubuh maka puasa menjadi batal adalah dhaif. Ada riwayat, “Sesungguhnya berbuka (batal puasa) adalah karena sesuatu yang masuk bukan karena sesuatu yang keluar.” (HR. Abu Ya’la) mungkin hadits inilah yang membuat orang menilai batal membersihkan dalamnya hidung (ngupil), telinga, dan buang angin di air.

Pada dasarnya Mengupil adalah mengeluarkan kotoran bukan memasukan kotoran pada tubuh, sama halnya dengan kita membuang air besar dan air kecil, itu adalah proses mengeluarkan, Jadi Jelas bahwa Ngupil tidak membatalkan puasa.

Jika ditanya lalu bagaimana dengan suntikan atau infus dan semua semakna yang menggantikan makanan  ?

Hal itu berbeda dengan suntikan biasa yang tidak menggantikan makan dan minum tidaklah membatalkan puasa, karena bukan merupakan makan dan minum dan tidak pula sama dengan makan dan minum.
(’Haqiqatush Shiyam’ hlm 55, karya Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah dan ‘Majalis Syahr Ramadhan’ hlm 102-103, karya Syaikh Muhammad bin Sholeh Al-Utsaimin).

Kenapa Infus dan Suntikan Tidak Membatalkan Puasa ?
  • Dia tidak masuk melalui jalur normal; mulut, kerongkongan, dan lambung.
  • Walau dia dianggap makanan, orang yang merasakannya tidak merasa demikian ('kan gak ada orang diinfus merasa kekenyangan)
  • Jika infus bisa membawa tenaga dan menyegarkan, maka itu pun bukan alasan mengatakan batal. sebab, mandi dan tidur pun bisa mendatangkan tenaga dan kesegaran bagi orang berpuasa, padahal mandi dan tidur tidaklah membatalkan puasa.

BTemplates.com

Categories

Kamera CCTV Palembang

Popular Posts

Blog Archive