Setelah berpisah selama puluhan tahun karena di adopsi sepasang warga Belanda, seorang pemuda berumur 33 tahun bertemu kembali keluarganya di Lamongan Jawa Timur (02/08/2010.)
Suasana kebahagiaan tampak di kediaman pasangan suami istri, Siti Rofiah dan Suyono di Jalan Kyai Amin Kelurahan Sidokumpul Lamongan, Jawa Timur, saat bertemu putra sulungnya Rahmat Hidayat, setelah berpisah selama 33 tahun.
Perpisahan orang tua dan anak ini telah berlangsung sejak, Rahmat Hidayat masih berumur dua minggu. Saat bertemu keluarga di Lamongan, sang ibu Siti Rofiah, bergegas menunjukkan lokasi kamar dimana Rahmat Hidayat di lahirkan 33 tahun silam.
Siti Rofiah, berusaha menceritakan kisah masa kecil Rahmat Hidayat, sebelum kelahiran tiga adik kandungnya yang lain.
Berpisahnya orang tua dan anak tersebut, berawal dari sepasang suami istri warga Belanda Frans dan Jane mengadopsi Rahmat Hidayat disalah satu rumah sakit di Semarang karena Rahmat terserang penyakit polio pada saat berumur dua minggu.
Namun saat di adopsi dan di bawa ke Belanda, kedua orang tua Rahmat tak mengetahuinya, tanpa alasan yang jelas dari pihak rumah sakit. Bahkan, pasutri yang hanya membuka usaha meracang di rumahnya ini tidak berusaha mencari tahu keberadaan Rahmat karena keterbatasan biaya. “Kami tidak bisa mencarinya saat itu karena tidak punya biaya”, ujar Siti Rofiah.
Rahmat Hidayat berhasil menemukan identitas orang tuanya melalui komunitas kaum adopsi di Belanda serta mencari datanya di dunia maya. Pencarian data keluarga oleh Rahmat Hidayat, bukan sesuatu yang mudah. Justru dengan bantuan internet, Rahmat secara bertahap mampu menemukan kembali orang tuanya.
Kini Rahmat Hidayat bersama keluarga tinggal sementara di Lamongan untuk melepas kebahagiaan. Namun, Rahmat Hidayat berkeinginan untuk memboyong orang tua dan adik-adiknya untuk tinggal di kota Venegal Belanda, sekitar satu jam perjalanan dari Amsterdam.