• Sabtu, Oktober 10, 2009
  • Administrator


(Lamongan-86) Persela Lamongan, hari ini (11/10/2009) menggelar launching tim. Berbeda dengan tahun sebelumnya, launching Persela kali ini di gelar secara sederhana, termasuk dengan menyalurkan bantuan sejumlah Panti Ahusan Asuhan dan korban gempa Sumatera Barat.

Satu persatu pemain superliga Persela Lamongan memanggul beras untuk di sumbangkan ke sejumlah panti asuhan di kota Lamongan. Kegiatan itu, adalah rangkaian dari kegiatan launching Persela yang tahun ini sengaja di gelar secara sederhana.

Sambutan anak-anak yatim serta pengurus panti asuhan di harapkan mampu membawa Persela sebagai juara di ajang Superliga yang akan bergulir mulai 11 oktober.

Kegiatan kemudian di lanjutkan dengan acara serimoni di Pendopo Lokakantra Lamongan yang di hadiri pengurus serta simpatisan Persela. Pada acara itu, susunan pemain Persela di perkenalkan pada publik. Saat ini, Persela memiliki kekuatan 26 orang pemain, dengan 3 di antaranya adalah pemain asing.

Kegiatan launcing kemudian di akhiri dengan penggalangan dana untuk korban bencana Sumatera Barat. apalagi, keluarga salah satu pemain Persela asal Padang, Tommy Rifka, juga menjadi korban bencana.

Sementara itu, menyinggung soal dana, Ketua Umum Persela, Masfuk, memastikan dana untuk mendukung kegiatan Persela sudah cukup yang di dapat dari sumber yang sah, meski tidak menyebutkan jumlah nominalnya. “Untuk persoalan dana Persela, sudah terpenuhi dari sumbangan sejumlah pihak dan kucuran dana dari KONI Lamongan”. Ujar Masfuk.

Untuk musim kompetisi tahun ini, pihak manager Persela mentargetkan meraih posisi papan atas Klasemen Liga Super.

Pada putaran pertama superliga 2009 ini, Persela akan menjalani 8 kali pertandingan tandang dan 9 kali di kandang. (86)

  • Sabtu, Oktober 10, 2009
  • Administrator


(Lamongan-86) Laga perdana melawan tuan rumah Persela Lamongan, Pelita Jaya Purwakarta tidak akan di perkuat 5 pemain pilarnya. Meski demikian, pelatih Pelita Jawa Fandi Ahmad bertekad akan berusaha meraih point penuh.

Dalam laga perdana tandang kompetisi Indonesia Super Liga melawan tuan rumah Persela Lamongan di Stadion Surajaya Lamongan Minggu Malam (11/10/2009,) Pelita Jaya Purwakarta tidak akan di perkuat 5 pemain inti.

Ke 5 pemain tersebut adalah dua striker Rudi Widodo dan Jajang Mulyana yang mengalami cidera kaki, serta tiga pemain asing Ahmad Siradj asal Yordania, Edison Fonseca asal Kolombia, dan pemain asal Korea Young. Ketiganya absen karena tengah menyelesaikan administrasi keimigrasian.

Absennya sejumlah striker ini membuat pelatih Pelita Jaya Fandi Ahmad, harus bekerja keras untuk bisa mencuri poin di kandang Persela. Di samping itu, Fandi mengaku buta dengan kekuatan baru Persela di bawah asuhan pelatih Widodo Cahyono Putra.

Dengan kondisi timnya yang pincang, Fandi Ahmad memerintahkan anak asuhnya untuk tampil all out sebagai pilihan utama untuk bisa meraih setidaknya 1 poin dalam laga perdana ini. “Dengan kondisi seperti ini, pilihannya adalah bermain optimal”. Ujarnya.


Direktur Direktorat Akunting dan Sistem Pembayaran Bank Indonesia Pusat di Jakarta Ronald Waas ungkapkan nilai nominal transaksi kliring di Indonesia mencapai Rp 6,8 triliun setiap harinya. Sementara volume transaksi setiap hari mencapai 368 ribu volume. Itu disampaikannya saat peresmian implementasi Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI) di wilayah lokal Lamongan, Jum’at (9/10) di aula Bank Jatim setempat.

Sementara terkait bencana gempa di Padang yang sempat mengganggu sisitem kliring BI, gangguan itu sudah bisa dinormalkan dalam tiga hari. Dikatakannya, bencana di Padang tidak separah bencana tsunami Aceh yang diperlukan waktu hingga 1 minggu sebelum sistem kliring bisa normal lagi.

“Sebelum ada SKNBI, transakasi warkat harus dilakukan di BI Surabaya dan paling cepat 2 hari baru selesai. Bahkan terkadang bisa 4 sampai 5 hari. Sekarang transaksi kliring bisa diselesaikan di hari yang sama di Lamongan. Transfer kredit maupun transaksi warkat debet seperti cek dan bilyet giro sudah bisa dilakukan di penyelenggara kliring lokal (PKL) wilayah Lamongan ke seluruh Indonesia yang memilki fasilitas online, “ terang dia.

Dilanjutkan Ronald, meski dengan sistem SKNBI transaksi kliring menjadi semakin efisien, tetapi keandalan dan kemanan system tetap dijaga. SKNBI tersebut seperti disampaikannya sudah diaudit baik teknologi maupun sistem bisnisnya oleh lembaga independen sehingga tetap andal dan aman. “SKNBI ini gunakan njalur khusus yang tidak terhubung dengan jalur umum serta dilengkapi teknik dan pengendalian untuk kemanannya, “ kata dia.

Sebelumnya, Direksi Bank Jatim Cabang Lamongan Mulyanto dalam sambutannya ungkapkan dana pihak ketiga yang dihimpun mencapai Rp 170,997 miliar. Sementara pinjaman yang disalurkan capai Rp 211,235 miliar atau nilainya diatas dana pihak ketiga yang berhasil dihimpun dari masyarakat Lamongan.

Pemimpin Bank Indonesia Surabaya Ishak hadir untuk meresmikan SKNBI tersebut. Bersamanya juga hadir sejumlah pejabat perbankan di Lamongan hadir dalam acara itu. Sementara dari Pemkab Lamongan hadir Bupati Masfuk, Wabup Tsalits Fahami dan Ketua DPRD MAkin Abbas. Masfuk sendiri menyambut baik diresmikannya SKNBI wilayah Lamongan itu. Dia percaya, produktifitas dan pertumbuhan akan semakin tinggi dan transaksi ekonomi akan semakin cepat setelah adanya SKNBI

Di Lamongan sendiri yang sudah masuk PKL bersama Bank Jatim adalah BRI, BNI 46, Bank Mandiri dan BCA. Kliring, seperti tertuang dalam Peraturan Bank Indonesia Nomor 7/18/PBI/2005 tentang SKNBI adalah pertukaran warkat atau data keuangan elektronik antar peserta kliring baik atas nama peserta maupun atas nama nasabah peserta yang perhitungannya diselesaikan pada waktu tertentu. (arf, Humas Pemkab Lamongan)



Direktur Direktorat Akunting dan Sistem Pembayaran Bank Indonesia Pusat di Jakarta Ronald Waas ungkapkan nilai nominal transaksi kliring di Indonesia mencapai Rp 6,8 triliun setiap harinya. Sementara volume transaksi setiap hari mencapai 368 ribu volume. Itu disampaikannya saat peresmian implementasi Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI) di wilayah lokal Lamongan, Jum’at (9/10) di aula Bank Jatim setempat.

Sementara terkait bencana gempa di Padang yang sempat mengganggu sisitem kliring BI, gangguan itu sudah bisa dinormalkan dalam tiga hari. Dikatakannya, bencana di Padang tidak separah bencana tsunami Aceh yang diperlukan waktu hingga 1 minggu sebelum sistem kliring bisa normal lagi.

“Sebelum ada SKNBI, transakasi warkat harus dilakukan di BI Surabaya dan paling cepat 2 hari baru selesai. Bahkan terkadang bisa 4 sampai 5 hari. Sekarang transaksi kliring bisa diselesaikan di hari yang sama di Lamongan. Transfer kredit maupun transaksi warkat debet seperti cek dan bilyet giro sudah bisa dilakukan di penyelenggara kliring lokal (PKL) wilayah Lamongan ke seluruh Indonesia yang memilki fasilitas online, “ terang dia.

Dilanjutkan Ronald, meski dengan sistem SKNBI transaksi kliring menjadi semakin efisien, tetapi keandalan dan kemanan system tetap dijaga. SKNBI tersebut seperti disampaikannya sudah diaudit baik teknologi maupun sistem bisnisnya oleh lembaga independen sehingga tetap andal dan aman. “SKNBI ini gunakan njalur khusus yang tidak terhubung dengan jalur umum serta dilengkapi teknik dan pengendalian untuk kemanannya, “ kata dia.

Sebelumnya, Direksi Bank Jatim Cabang Lamongan Mulyanto dalam sambutannya ungkapkan dana pihak ketiga yang dihimpun mencapai Rp 170,997 miliar. Sementara pinjaman yang disalurkan capai Rp 211,235 miliar atau nilainya diatas dana pihak ketiga yang berhasil dihimpun dari masyarakat Lamongan.

Pemimpin Bank Indonesia Surabaya Ishak hadir untuk meresmikan SKNBI tersebut. Bersamanya juga hadir sejumlah pejabat perbankan di Lamongan hadir dalam acara itu. Sementara dari Pemkab Lamongan hadir Bupati Masfuk, Wabup Tsalits Fahami dan Ketua DPRD MAkin Abbas. Masfuk sendiri menyambut baik diresmikannya SKNBI wilayah Lamongan itu. Dia percaya, produktifitas dan pertumbuhan akan semakin tinggi dan transaksi ekonomi akan semakin cepat setelah adanya SKNBI

Di Lamongan sendiri yang sudah masuk PKL bersama Bank Jatim adalah BRI, BNI 46, Bank Mandiri dan BCA. Kliring, seperti tertuang dalam Peraturan Bank Indonesia Nomor 7/18/PBI/2005 tentang SKNBI adalah pertukaran warkat atau data keuangan elektronik antar peserta kliring baik atas nama peserta maupun atas nama nasabah peserta yang perhitungannya diselesaikan pada waktu tertentu. (arf, Humas Pemkab Lamongan)

BTemplates.com

Categories

Kamera CCTV Palembang

Popular Posts

Blog Archive