• Kamis, Agustus 12, 2010
  • Administrator
Apakah Fosil Robot Nantinya Akan Seperti Ini Ya










jean poinard (msn.com)
Mayat bekas ahli masak sebuah restauran ditemukan dalam kulkas di Lyon, Prancis, setelah dinyatakan hilang selama dua tahun. Demikian keterangan polisi kepada CNN, Rabu.

Mayat Jean-Francois Poinard, 71 tahun, ditemukan Selasa di apartemen, tempat dia hidup bersama dengan pacarnya di Lyon, dianggap ibu kota kuliner Prancis.

Koran Prancis Le Monde mengutip penjelasan sumber di kepolisian mengatakan pacar mendiang Poinard, Guylene Collober, 51 tahun, sedang dimintai keterangan sehubungan dengan kasus tersebut.

Polisi menjelaskan tubuh pria jago masak ini ditemukan setelah ada petunjuk dari keluarga dekat Poinard, koki terhebat di Lyon pada tahun 1970an dan 1980an.

Kasus itu terungkap berkat keterangan putrinya yang menerima pengakuan Collober saat mabuk seraya berkata, "ada kemalangan" telah terjadi terhadap koki Prancis. Selanjutnya, "pengakuan" ini dilaporkan putrinya ke polisi.

Ketika polisi tiba di apartemen, Collober berteriak dan menyatakan, "Aku pikir Anda menemukan apa yang Anda cari."

Tubuh Poinard tersimpan dalam lemari es membeku dengan posisi meringkuk seperti janin ditutup tas plastik. Dalam pemeriksaan, Collober mengaku memukul keras Poinard pada November 2008. Kemudian dia meninggalkan tubuh mayat tersebut di kamar mandi selama beberapa hari sebelum membeli kulkas, untuk menyimpan tubuh Poinard.

Jaksa Marc Desert menjelaskan, Collober merupakan seseorang dengan "perilaku cenderung patologis, narsis, posesif, dan suka kekerasan."

"Dia mengisolasi pacarnya dari teman-temannya, keluarganya, dan pada tetangga," ujarnya. Dia menambahkan, korban sering dilihat oleh para tetangganya dalam keadaan memar dan luka-luka.

| tempo |
  • Kamis, Agustus 12, 2010
  • Administrator
Meteor Perseid (Nasa)
Selama seminggu lebih, mulai tanggal 7 hingga 15 Agustus 2010 langit Indonesia akan dihiasi hujan meteor. Dari Aceh hingga Papua bisa melihat hujan meteor perseid. Pertunjukkan dimulai saat matahari terbenam dan Venus, Saturnus, Mars serta bulan sabut muncul dari barat secara bersamaan. Saat itulah hujan meteor terjadi.

Peristiwa itu memang yang ditunggu-tunggu pecinta astronomi karena cahayanya. "Hujan meteor Perseid merupakan satu dari delapan hujan meteor yang diharapkan kemunculannya setiap tahun," kata Direktur Observatorium Bosscha Hakim L. Malasan. Perseid selalu muncul setiap tahun pada bulan Agustus.

Nama Perseid berasal dari nama Rasi bintang Perseus karena hujan meteor ini seolah-olah berasal dari arah rasi bintang itu. Kecepatan meteor tersebut kira-kira 60 kilometer per jam, dan memiliki kilatan meteor yang terang dengan cahaya yang panjang.

Hujan meteor ini terjadi karena bumi setiap tahun, sesuai dengan lintasannya, menabrak sisa debu dari ekor komet Swift-Tuttle. Komet itu diperkirakan sangat besar, dengan ukuran garis tengah mencapai 200 kilometer dan butuh 130 tahun sekali mengitari Matahari. Alhasil debu ekornya yang banyak dan mengenai atmosfer bumi tampak seperti butiran pasir di langit yang menyala.

Untuk tahun ini, hujan meteor Perseid berlangsung pada 7-15 Agustus 2010, di mana puncaknya pada 12-13 Agustus. Selasa pekan lalu, NASA berhasil mengabadikan gambar bola api (fireball) yang muncul saat hujan meteor Perseid di Paint Rock, Alabama.

"Bola api itu jadi awal yang baik untuk melihat rangkaian hujan meteor Perseid tahun ini," ujar Juru Bicara NASA Janet Anderson. Lembaga ini mengidentifikasi meteor itu berdiameter 2,5 sentimeter dan bergerak dengan kecepatan 215 ribu kilometer per jam. Dengan kecepatan mengagumkan itu, meteor memunculkan ekor api sepanjang 104,6 kilometer, sebelum habis terbakar di ketinggian 90 kilometer. "Cahayanya enam kali lebih terang dari Venus," kata Anderson.

Berdasarkan pengamatan International Meteor Organization (IMO) beberapa tahun terakhir, masa puncak hujan ini pada malam 12-13 Agustus dengan 100 meteor per jam. Dalam dua dekade terakhir, bahkan ada 150-400 meteor tiap jam melintas karena Bumi melewati daerah kepadatan tinggi dalam aliran debu.

IMO mengutip simulasi yang dibuat Jeremie Vaubaillon dan Mikhail Maslow. Kedua ahli itu menunjukkan bahwa tahun ini kita mungkin menghadapi "periode debu bertebaran" ketika komet melewati Matahari pada periode tahun 441, 1479 dan 1862.

Kolumnis Space.com, Joe Rao juga menyebut bulan ini merupakan waktu terbaik mengamati hujan meteor Perseid. "Penduduk Indonesia dari Aceh sampai Papua bisa menyaksikannya di langit arah timur laut," kata peneliti senior astronomi dan astrofisika dari Lembaga Penerbangan dan Antariksa, Thomas Djamaluddin. Puncak hujan meteor itu akan berlangsung pada pukul 02.00-05.00 waktu setempat.

Menurut Thomas, peristiwa hujan meteor itu dapat disaksikan dengan mata telanjang alias tanpa perlu memakai teleskop. "Syaratnya, langit cerah, tidak terganggu polusi cahaya, dan medan pandangan tidak terhalang," ujarnya. Penduduk di seluruh wilayah Indonesia bisa menyaksikan hujan 50-80 meteor per jam itu atau 1-2 meteor per menit. Ukurannya seperti butiran pasir, tambahnya, sehingga tidak membahayakan karena akan habis terbakar di atmosfer.
| tempointeraktif |
  • Kamis, Agustus 12, 2010
  • Administrator
Pakar glasier Jason Box tengah mendokumentasikan gletser di Greenland
Sebuah bongkahan es berukuran hampir setengahnya Jakarta mengapung di Laut Arktik di Kutub Utara setelah memisahkan diri dari sebuah gletser di Greenland.

Dua fasilitas yang kemungkinan berada di jalur yang akan dilewati bongkahan es raksasa ini adalah kilang minyak dan jalur pelayaran. Kerusakan yang bisa ditimbulkan belum bisa diperkirakan. Dalam skenario terburuk, bongkahan es ini akan mencapai kawasan perairan padat lalu lintas di mana bongkahan es lain dari Greenland pernah menenggelamkan kapal Titanic pada 1912.

"Bongkahan es ini sangat besar sehingga kita tidak bisa membuatnya berhenti mengapung dan hanyut," kata Jon-Ove Methlie Hagen, pakar glasier dari Universitas Oslo.

Tim ilmuwan sedang sibuk memperkirakan lintasan bongkahan es mengapung yang sekarang sedang bergerak menuju Selat Nares. Selat Nares memisahkan perairan barat laut Greenland dengan Pulau Ellsemere di Kanada.

Beberapa gambar menampilkan bongkahan es berukuran 260 kilometer persegi tersebut. Bongkahan itu terlepas dari dataran es Greenland, sumber air segar yang apabila mencair akan menaikkan level permukaan air laut global sebesar enam meter.

Belakangan ini telah terjadi beberapa bencana yang oleh para ilmuwan dikaitkan dengan pemanasan global, antara lain gelombang panas dan kebakaran hutan di Rusia serta bencana banjir di Asia. (Associated Press)
| vivanews |


Pengembangan kawasan pantura menjadi industri maritim terus berlanjut. Kali ini Pemkab Lamongan berencana membangun Pelabuhan Brondong di Desa Sedayulawas/Brondong. Di pelabuhan yang baru ini, kapal besar hingga berbobot mati 1000 Death Weight Ton (DWT) akan sanggup bersandar.

Seperti diungkapkan Kepala Badan Lingkungan Hidup (KaBLH) Lamongan Aris Wibawa, rencana pembangunan Pelabuhan Brondong menjadi pelabuhan maritim adalah bagian dari pengembangan pelabuhan lama yang sebelumnya berstatus pelabuhan rakyat. “Pelabuhan Brondong ini nantinya akan sanggup dijadikan lokasi sandar kapal barang atau cargo ship dengan berat antara 200 hingga 1000 DWT, “ ujarnya saat membuka Sosialisasi Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal) Pembangunan Pelabuhan Brondong di Ruang Sabha Dyaksa komplek perkantoran Pemkab setempat, Kamis (12/8).

Sosialisasi tersebut, sambung Aris, dilaksanakan sebagai wadah konsultasi dengan masyarakat yang terkena dampak di wilayah lokasi pembangunan Pelabuhan Brondong. “Masukan serta usulan dari masyarakat terkait pembangunan pelabuhan ini akan sangat penting bagi pemrakarsa pembangunan Pelabuhan Brondong. Dari situ bisa disiapkan langkah antisipasi terhadap dampak negatifnya. Seperti sedimentasi, perubahan arus laut, polusi dan dampak ekonomi serta sosialnya. Sementara dampak positifnya akan terus dikembangkan“, urai dia.

Pelabuhan Brondong itu sendiri memerlukan lahan darat seluas 8,47 hektar dengan panjang 358 meter dan lebar 220 meter. Dengan prasarana fisik utama yang akan dibangun adalah dermaga dengan panjang 300 meter dan lebar 11 meter. Sementara kolam pelabuhan direncanakan berkedalaman hingga 4 meter LWS (low water sea atau surut terendah). Di kolam tersebut, dimater kolam putarnya (turning basin) direncanakan sebesar 192 meter.

Kemudian pada areal fasilitas darat yang berupa lahan reklamasi akan disediakan bangunan Kantor Administrasi Pelabuhan , Gudang Barang dan Lapangan Penumpukan atau stock yard. Data tersebut seperti disampaikan Titin dari PT Aka Adya Prakarsa, Surabaya, konsultan Amdal Pembangunan Pelabuhan Brondong. Sejumlah tokoh masyarakat Kecamatan Bondong diundang dalam sosialisasi itu. Diantaranya Camat Brondong beserta muspika setempat, Kades Sedayulawas dan pengurus Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Lamongan. Sementara dari Pemprov Jatim diwakili Kurniawan dari Dinas Perhubungan dan LLAJ serta Sunarta, Kabid Pengawasan dan Pengendalian pada BLH Jatim.
Berita mengejutkan datang dari Papua, sedikitnya 144 personel TNI dari jajaran Kodam XVII Cenderawasih Papua, positif terinfeksi HIV/AIDS. Bahkan empat di antaranya meninggal. Menurut Panglima Kodam XVII Cenderawasih, Mayor Jenderal Hotma Marbun, ini yang terbesar dari seluruh Kodam yang ada di Indonesia.

Ternyata, potensi tentara di Papua mengidap HIV/AIDS sudah bisa dilihat dari penerimaan calon prajurit. Ada saja yang terinfeksi, rata-rata 5-7 orang.

''Setiap dibuka pendaftaran, pasti ada calon prajurit yang positif mengidap HIV/AIDS, bahkan jumlahnya bisa 10 persen dari total yang mendaftar yakni rata-rata 300 orang. Itu pun baru pendaftar Jayapura,'' ujar Komandan Batalyon Infantri 751/Berdiri Sendiri Letkol Inf. Tatang Subarna, di markasnya di Sentani Papua, Kamis, 12 Agustus.

Padahal, calon prajurit itu masih dalam usia potensial, 17-21 tahun. ''Kami prihatin, dalam usia yang masih sangat muda dan begitu potensial, sudah terkena virus HIV/AIDS,'' ucapnya.

Menurut Tatang, jika ditemukan calon prajurit yang terinfeksi penyakit mematikan itu, pihaknya memilih untuk tidak memberitahukannya kepada yang bersangkutan.

''Bagi calon prajurit yang terinfeksi, kami hanya sebatas mengatakan kepada yang bersangkutan, Anda tidak lulus kesehatan. Namun, kami tidak membeberkan jenis penyakitnya,'' kata dia. (Laporan: Banjir Ambarita, Papua | kd)

| vivanews |
  • Kamis, Agustus 12, 2010
  • Administrator
Terrafugia Transition, mobil yang juga punya kemampuan untuk terbang, sedang dirancang ulang setelah tahun lalu mengudara untuk pertama kalinya.

Perubahan itu melingkupi beberapa bagian seperti perubahan pada moncongnya dan ekornya yang sebelumnya tunggal kini diganti ekor ganda. Seperti yang dikutip The Telegraph, 'Mobil terbang' itu juga kini kehilangan sebagian bobotnya. Dengan bobot sebelumnya 550lb, Terrafugia kini lebih ringan 90lb menjadi 460lb.

Artinya, dengan tangki bahan bakar penuh (120lb), mobil terbang itu hanya bisa menahan beban sekira 330lb termasuk pilot, penumpang, dan muatan lain. Menurut Terrafugia semua perubahan desain itu berakar dari pembelajaran selama uji coba yang dilakukan pada 2009.Mobil terbang itu telah diakui sebagai pesawat untuk 'olah raga ringan' oleh otoritas penerbangan federal Amerika Serikat pada Juni (Federal Aviation Administration ), dan memiliki parasut.

Desain ulang itu juga dilakukan agar mobil terbang itu bisa memenuhi persyaratan kendaraan jalan raya di AS yakni adanya "crumple zone" yang menyerap energi benturan serta kabin kokoh. Hebatnya lagi, Terrafugia bisa melipat sayapnya ketika melaju di daratan, serta mudah untuk diparkir di garasi biasa atau ketika pengemudi memutuskan untuk mengambil jalan darat ketika cuaca sedang buruk untuk terbang. Mobil terbang itu rencananya mulai dipasarkan tahun depan akan tetapi proses rancang ulang itu memaksa Terrafugia menundanya paling cepat akhir 2011. (Telg/Ant)
| liputan6 |

BTemplates.com

Categories

Kamera CCTV Palembang

Popular Posts

Blog Archive