Setelah meletus sore ini, Gunung Merapi mulai memakan korban jiwa. Seorang bayi berusia enam bulan tewas karena sesak nafas akibat abu vulkanik.
Bayi bernama Ilham Masaki ini merupakan warga Gedongan, Ngargosuko, Kecamatan Srumbung, Magelang. Ilham dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Magelang di Muntilan dalam keadaan kritis, sesak nafas dan kulit melepuh. Namun setiba di Rumah Sakit, Ilham meninggal dunia.
Direktur RSUD Magelang dr Sasongko menyatakan, saat ini rumah sakit sudah merawat 24 pasien yang umumnya anak-anak dan orang lanjut usia. "Umumnya mereka mengidap gejala sesak nafas," kata Sasongko.
Sementara itu, Rumah Sakit Panti Nugroho, Pakem, Yogyakarta, sudah menerima delapan orang korban awan panas Merapi. Belum diketahui identitas mereka yang dirawat ini.
"Semuanya itu menderita luka bakar tapi data lengkapnya semuanya ada di rekam medis dan kami segera evakuasikan ke Rumah Sakit Dr Sardjito," kata petugas Instalasi Gawat Darurat RS Panti Nugroho ketika dihubungi VIVAnews.
Sejak sore tadi, Merapi sejak pukul 17.02, sudah bererupsi dalam bentuk wedhus gembel yakni awan panas berisi abu dan kerikil. Sifat letusan eksplosif yang mengarah ke barat, barat daya, selatan dan tenggara
Warga telah dihimbau untuk segera mengungsi semua sejak 25 Oktober 2010 lalu. namun upaya evakuasi tidak berjalan lancar. tidak sedikit warga yang memilih tetap bertahan di rumahnya.
Bayi bernama Ilham Masaki ini merupakan warga Gedongan, Ngargosuko, Kecamatan Srumbung, Magelang. Ilham dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Magelang di Muntilan dalam keadaan kritis, sesak nafas dan kulit melepuh. Namun setiba di Rumah Sakit, Ilham meninggal dunia.
Direktur RSUD Magelang dr Sasongko menyatakan, saat ini rumah sakit sudah merawat 24 pasien yang umumnya anak-anak dan orang lanjut usia. "Umumnya mereka mengidap gejala sesak nafas," kata Sasongko.
Sementara itu, Rumah Sakit Panti Nugroho, Pakem, Yogyakarta, sudah menerima delapan orang korban awan panas Merapi. Belum diketahui identitas mereka yang dirawat ini.
"Semuanya itu menderita luka bakar tapi data lengkapnya semuanya ada di rekam medis dan kami segera evakuasikan ke Rumah Sakit Dr Sardjito," kata petugas Instalasi Gawat Darurat RS Panti Nugroho ketika dihubungi VIVAnews.
Sejak sore tadi, Merapi sejak pukul 17.02, sudah bererupsi dalam bentuk wedhus gembel yakni awan panas berisi abu dan kerikil. Sifat letusan eksplosif yang mengarah ke barat, barat daya, selatan dan tenggara
Warga telah dihimbau untuk segera mengungsi semua sejak 25 Oktober 2010 lalu. namun upaya evakuasi tidak berjalan lancar. tidak sedikit warga yang memilih tetap bertahan di rumahnya.