SURABAYA | SURYA Online - Besarnya uang receh yang harus disiapkan setiap hari membuat PT Jasa Marga Cabang Surabaya terus mengembangkan transaksi elektronik dengan e-paiment atau e-toll card.
Kepala PT Jasa Marga Cabang Surabaya Agus Purnomo mengatakan, di Jatim e-toll card diberlakukan di jalan tol yang dikelola Jasa Marga, yakni tol Surabaya - Gempol. E-toll card hasil kerja sama antara PT Jasa Marga dengan sebuah bank milik pemerintah dan dapat dipakai di semua jalan tol di Indonesia milik Jasa Marga.
“Per 1 Maret lalu sudah mulai diberlakukan. Modelnya seperti kartu flazz,” ujar Agus Purnomo, Minggu (4/3/2012).
Dijelaskan Agus, untuk mendapatkan kartu syaratnya juga cukup mudah, yakni minimal diisi uang Rp 50 ribu dan maksimal Rp 1 juta. “Proses transaksi juga cepat. Jika pembayaran manual 11-14 detik, dengan e-toll cukup 3-4 detik,” jelasnya.
Selain itu, jika sudah banyak pengguna tol yang memanfaatkan e-toll card, pihaknya, kata Agus tidak perlu lagi menyiapkan uang receh hingga ratusan juta setiap harinya untuk uang kembalian transaksi.
Agus mencontohkan tol Surabaya-Gempol, untuk kebutuhan uang kembalian tarif tol pihaknya setiap hari harus menyiapkan uang kertas ribuan sebesar Rp 600 juta dan uang receh koin Rp 250 juta. Besarnya uang receh yang disiapkan karena seringkali pengguna tol membayar tarif tol yang cuma Rp 2.500 dengan uang Rp 100 ribu. Sehingga butuh persiapan uang yang lebih banyak.
sumber: surya.co.id
Kepala PT Jasa Marga Cabang Surabaya Agus Purnomo mengatakan, di Jatim e-toll card diberlakukan di jalan tol yang dikelola Jasa Marga, yakni tol Surabaya - Gempol. E-toll card hasil kerja sama antara PT Jasa Marga dengan sebuah bank milik pemerintah dan dapat dipakai di semua jalan tol di Indonesia milik Jasa Marga.
“Per 1 Maret lalu sudah mulai diberlakukan. Modelnya seperti kartu flazz,” ujar Agus Purnomo, Minggu (4/3/2012).
Dijelaskan Agus, untuk mendapatkan kartu syaratnya juga cukup mudah, yakni minimal diisi uang Rp 50 ribu dan maksimal Rp 1 juta. “Proses transaksi juga cepat. Jika pembayaran manual 11-14 detik, dengan e-toll cukup 3-4 detik,” jelasnya.
Selain itu, jika sudah banyak pengguna tol yang memanfaatkan e-toll card, pihaknya, kata Agus tidak perlu lagi menyiapkan uang receh hingga ratusan juta setiap harinya untuk uang kembalian transaksi.
Agus mencontohkan tol Surabaya-Gempol, untuk kebutuhan uang kembalian tarif tol pihaknya setiap hari harus menyiapkan uang kertas ribuan sebesar Rp 600 juta dan uang receh koin Rp 250 juta. Besarnya uang receh yang disiapkan karena seringkali pengguna tol membayar tarif tol yang cuma Rp 2.500 dengan uang Rp 100 ribu. Sehingga butuh persiapan uang yang lebih banyak.
sumber: surya.co.id