- Senin, Maret 05, 2012
- Administrator
- Internasional
KOMPAS.com - Laporan investigasi korupsi mendapat perhatian serius asosiasi suratkabar dunia World Association of Newspapers and News Publishers (WAN IFRA). Tahun ini, penghargaan 2012 Golden Pen of Freedom diberikan kepada seorang wartawan investigasi korupsi di Meksiko Anabel Hendandez.
"Meksiko merupakan salah satu negara yang paling berbahaya bagi para wartawan karena kekerasan dan kekebalan hukum masih menjadi penghalang kebebasan pers. Dengan penghargaan ini, WAN-IFRA menghargai keberanian Hernandez yang mau mengambil risiko melawan kartel narkona. Tindakannya mendorong jurnalisme investigasi yang baik dan tidak terbatas di kawasan tersebut," demikian pernyataan WAn-IFRA dalam rilis resminya, Kamis (1/3/2012) dalam pertemuan Board of WAN-IFRA di Dubai.
Selama ini, Hernandez menulis laporannya untuk sejumlah harian di Meksiko yakni Reforma, Milenio, El Universal dan sisipan investigasinya La Revista (yang berubah menjadi Emeequis), serta situs web Reporte Indigo. Ia sempat mendapat ancaman pembunuhan sejak memublikasikan buku terbaru pada tahun 2010 berjudul "Los Senores del Narco" atau "Para Pedagang Narkoba" karena mengungkap keterlibatan pejabat pemerintah, militer, aparat kepolisian, dan kalangan bisnis dalam jaringan narkoba di negara tersebut.
"Penghargaan ini juga mengirimkan pesan yang jelas kepada pemerintah Meksiko bahwa negara punya tugas menciptakan lingkungan yang membuat setiap warga negara bisa menjalankan hak kebebasan berekspresi tanpa takut disakiti," lanjut pernyataan WAN-IFRA. Menurut organisasi tersebur, Pemerintah Meksiko harus melindungi wartawan dalam menjalankan tugas dan menindak pihak-pihak yang berpikir bahwa dengan membunuh wartawan bisa membungkam kebebasan pers.
Dalam wawancara di Stasiun Televisi Quien Resulte Responsable TV pada 2011, Hernandez mengatakan, ia mulai fokus pada jurnalisme investigasi sejak ayahnya diculik dan dibunuh pada Desember 2010. Ia mengatakan, polisi bersedia melakukan investigasi atas kasus yang dialami keluarganya jika dibayar.
"Korupsi tumbuh secara diam-diam," katanya. "Jika wartawan generasi saya tetap diam, jika kami menyerah karena takut atau tidak peduli, wartawan setelah kami akan terpaksa berlutut kepada korupsi. Saya berharap saya tetap hidup... dan melihat hal tersebut tidak pernah terjadi."