Performa mesin mobil Esemka yang sebelumnya dinyatakan tidak lolos saat uji emisi kembali disempurnakan oleh siswa SMK Negeri 1 Kota Bekasi, Jawa Barat.
"Mesin mobil yang kami rakit dan tidak dinyatakan tidak lolos saat uji emisi awal Maret lalu, saat ini sudah dibongkar lagi untuk mengetahui kekurangannya," kata Kepala SMKN 1 Kota Bekasi, I Made Supriatna, di Bekasi, Selasa (3/4/2012).
Pada uji emisi yang digelar 1 Maret 2012 di Balai Termodinamika Motor dan Propulsi Serpong memperlihatkan kandungan karbon monoksida sebesar 11,63 gram per kilometer dan HC+NOx sebesar 2,69 gram per kilometer.
Padahal, standarnya kandungan karbon monoksida hanya 5 gram per kilometer, HC+NOx 0,70 gram per kilometer, sehingga mobil Esemka dinyatakan melebihi ambang batas dan karenanya tidak lolos uji emisi.
Kekurangan mesin yang mengakibatkan kegagalan pada uji emisi itu telah diperbaiki murid-murid SMKN 1 Kota Bekasi. Uji emisi berikutnya diyakini sanggup dilewati mobil Esemka dengan lancar.
"Perbaikan dilakukan pada komponen exhaust mesin yang dipasang untuk mengurangi gas buang karbon monoksida," kata Made.
Menurut dia, dari 200 unit mesin Esemka yang dirakit siswanya untuk memasok kebutuhan mobil Esemka, hanya 30 persen yang memerlukan perbaikan.
"Sebanyak 25 unit mesin rampung diperbaiki dan sudah dikirim ke Solo. Sementara sisanya masih dalam pengerjaan," ujarnya.
Penyempurnaan pada mesin Esemka dilakukan agar sanggup lolos pada uji emisi. Sebab, berdasarkan Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 04 Tahun 2009 tentang Ambang Batas Emisi Gas Buang untuk Kendaraan Bermotor Tipe Baru, kendaraan baru wajib memenuhi ambang batas sebelum mendapat izin operasi di jalan raya.
"Kami akan berupaya semaksimal mungkin agar kendaraan Esemka bisa tampil di jalan raya," demikian Made.
sumber: kompas.com