Banyak cara di lakukan orang untuk mengekspresikan kecintaan pada mendiang Gus Dur. Di Gresik Jawa Timur, pengagum Gus Dur menuangkan kecintaanya pada Mantan Presiden tersebut dengan membuat puisi, kliping koran serta lukisan karikatur. Bahkan, lukisannya laris manis di pasaran.
Di rumahnya di Jl Veteran Gang 4 kelurahan sidomoro kecamatan kebomas, Muhammad Rofiq tinggal bersama istri dank e 4 orang puteranya. Rofiq selama ini di kenal sebagai salah satu pengagum mendiang KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.
Sejak usia remaja, Rofiq mengaku kagum dengan sepak terjang Gus Dur, baik selama menjadi ketua umum nahdatul ulama maupun presiden. Menurut Rofiq, Gus Dur adalah sosok pemimpin yang selalu membela kepentingan rakyat kecil dan kaum minoritas. Pembelaan Gus Dur pada kaum lemah di lakukannya secara total hingga akhir hayatnya.
Sebagai ungkapan rasa kecintaannya pada Gus Dur, Rofiq tak pernah ketinggalan mengikuti semua sepak terjang Gus Dur hingga ia perlu mengkliping pemberitaan media cetak dalam beberapa paket buku. Dalam setiap paket klipingnya, Rofiq tak lupa membuatkan puisi untuk Gus Dur.
Tak hanya itu, Rofiq juga mengekspresikan kecintaannya pada cucu pendiri nu tersebut dengan membuat karikatur. Menurutnya, karikatur bisa mewakili aspirasinya serta aspirasi Gus Dur sekaligus. Apalagi, karikatur identik dengan dunia humor yang sejalan dengan Gus Dur yang di kenal sebagai tokoh humoris.
“Karikatur kan bentuknya lucu tapi misi di dalamnya bisa tepat sasaran”. Ujar Rofiq.
Meski hanya sekedar iseng untuk mengisi waktu luangnya, karikatur karya Rofiq banyak di minati masyarakat gresik, hingga terjual seharga 1 sampai 2 juta rupiah untuk setiap karikatur.
Bagi Rofiq, wafatnya Gus Dur, berarti hilangnya salah satu tokoh yang menjadi panutannya. Tak heran jika Rofiq kerap menitikkan air mata saat membaca puisi untuk Gus Dur.
Dalam waktu dekat, Rofiq berencana akan menggelar pameran bertemakan Gus Dur di gresik bersama para seniman lainnya. Selain untuk mengenang jasa-jasa Gus Dur, pameran tersebut di harapkannya bisa menjadi media bagi masyarakat untuk mengobati kerinduannya pada sosok Gus Dur. (86)