Orang mengenal daun So atau daun melinjo sebagai bahan campuran sayur lodeh dan asem saja. Namun di Purbalingga, Jawa Tengah, daun So digunakan untuk penambah rasa pada makanan soto. Namanya soto so yang sudah sangat dikenal masyarakat hingga ke luar daerah. Campuran daun So diyakini bisa membuat badan menjadi hangat dan lebih segar.
Soto so milik ibu Slamet terletak agak jauh dari lokasi Jalan Raya Bojong, Purbalingga. Meskipun tempatnya masuk sekitar 50 meter dari mulut gang, namun pembelinya yang datang, setiap harinya mencapai ratusan orang.
Ibu slamet mengaku mulai memakai daun So sejak 18 tahun silam dengan maksud sebagai penyedap rasa. Tidak ada resep khusus dalam soto buatannya. Bedanya, Soto So buatannya terdapat daun Mlinjo sebagai penambah rasa yang membedakan dengan soto lain. Itulah mengapa soto buatannya dinamai soto So, karena terdapat daun So sehingga rasanya enak dan segar serta bisa membuat badan menjadi hangat dan lebih segar.
Dalam menghidangkan soto So, biasanya daun So diletakkan terpisah dalam mangkuk berbeda berisi sekitar lima sampai sepuluh lembar daun. Di dalam sotonya juga terdapat beberapa lembar daun melinjo yang telah dipotong-potong. Saat makan, daun So yang sudah direbus dengan bumbu spesial dicampur dengan kuah soto dan langsung dimakan. Soto so rasanya semakin mantap jika ditambah dengan lauk berupa tempe mendoan dan tahu goreng.
Untuk bisa makan soto So, pembeli cukup membayar 7.000 Rupiah untuk satu porsi soto. Bonusnya, untuk setiap porsi yang dipesan, pelanggan diperbolehkan meminta tambahan daun melinjo sesuai yang diinginkan.