• Selasa, Juni 30, 2009
  • Administrator


Tidak seimbangnya jumlah kebutuhan pupuk bersubsidi dibanding kebutuhan petani, memaksa pemerintah dalam hal ini Dinas pertanian Gresik untuk mencari pupuk alternatif. Ternyata, dengan menggunakan pupuk organik Petrobio, hasil panen petani di desa tersebut cukup menggembirakan.

Hal ini bisa dilihat dari hasil demplot pada lahan seluas 1 ha di desa Kepuhklagen, Kecamatan Wringinanom (30/06/2009). Dari hasil normal ketika menggunakan pupuk bersubsidi hanya menghasilkan gabah kering panen (GKP) 6,24 ton/ha, sedangkan dengan menggunakan pupuk organik petrobiao dapat menghasilkan GKP sebesar 9,12 ton/ha.

Kegembiraan karena sukses panen masyarakat desa Kepuhklagen, Wringinanom ini, diungkapkan oleh Sekda Gresik, katanya,”tahun ini adalah tahun kebangkitan pertanian. Produksi padi Gresik tahun 2009 ini dapat mencapai sekitar 250.000 ton, atau setara dengan jumlah nominal Rp. 50 milyar. Kami berharap agar ada pembatasan pengembangan wilayah pembangunan industri dan perumahan.”wilayah tanah pertanian agar tetap dipertahankan dengan menerbitkan Perda tata ruang” ujarnya serius.

Sementara Kepala Dinas Pertanian, drh. Ninik Sudiharni melalui kabag humas mengatakan,keunggulan pupuk organik seperti biasanya yaitu, pupuk organik dapat mengurai kembali tanah yang sudah terlanjur mengandung anorganik. Selain itu pupuk petrobio ini meningkatkan jumlah produksi. Dari perbandingan demplot, ternyata pupuk organik ini dapat meningkatkan produksi 2,9 ton/ha. Kendati biaya sarana produksi lebih mahal Rp. 300.000,-/ha.

Sebagai perbandingan, biaya sarana produksi tanpa petrobio sebesar Rp. 2,5 juta sedangkan biaya sarana produksi dengan Petrobio Rp. 2,8 juta Disini ada selisih Rp. 300.000,- lebih mahal namun kelebihan produksinya mencapai 2,9 ton. (sdm, Humas Pemkab Gresik)

  • Selasa, Juni 30, 2009
  • Administrator


Bertempat di Ruang Widya Loka Dinas Pendidikan Lamongan, dikukuhkan sejumlah 28 pengawas sekolah TK SD/SDLB oleh Sekkab Lamongan Fadeli, Selasa (30/6). Dari sejumlah pengawas tersebut, 10 orang adalah pengawas baru atau promosi, sementara 18 lainnya statusnya mutasi.

Disampaikan Fadeli, pengawas sekolah yang sudah dikukuhkan itu diharapkan segera melaksanakan tugas. Sementara bagi pengawas sekolah baru agar segera menyesuaikan diri dengan kewenangannya yang baru. Dituturkannya, jabatan adalah amanat dan tanggung jawab moral yang harus dilaksanakan sebaik-baiknya. “Pengawas sekolah juga memiliki amanat untuk memberikan pelayanan terbaik pada masyarakat disesuaikan dengan tugas pokok dan fungsinya, “ kata dia.

Sementara terkait prestasi dunia pendidikan di Lamongan yang selama beberapa tahun ini mengalami peningkatan, Fadeli sampaikan apresiasinya pada para pengawas dan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Pendidikan. Menurutnya, prestasi itu juga bagian dari kerja keras semua pihak.

“Tahun ini SD pinggiran yang malah meraih prestasi. Yakni SDN Badurame 1/ Turi rangking 1 Jatim dan SDN Mojorejo 3/Modo rangking 2 se Jatim. Ini menunjukkan kulaitas pendidikan di Lamongan semakin merata. Prestasi yang telah diraih ini hendaknya terus dijaga di masa-masa mendatang. Jika perlu ditingkatkan ke level nasional, “ ujar dia.

Dari total 120 orang kebutuhan pengawas sekolah TK SD di Lamongan, tahun ini ada 14 posisi pengawas yang lowong. Dengan dikukuhkannya 10 pengawas baru, berarti masih ada kekurangan 4 pengawas TK SD/SDLB. Kekosongan ini akan diupayakan diisi pada akhir 2009 nanti. Sedangkan dari data Subbag Kepegawaian Dinas Pendidikan Lamongan, sampai dengan 2011 nanti akan ada 36 pengawas yang pensiun. Rinciannya, 4 orang pada 2009, 19 orang pada 2010 dan 13 orang pada 2011. “Kebutuhan pengawas sekolah TK SD/SDLB hingga 2011 akan dipenuhi dari hasil seleksi yang berakhir Juni lalu, “ kata Kepala Dinas Pendidikan Lamongan Mustofa Nur melalui Keasubbag Kepegawaian Mochammad Sidiq.

Pengukuhan 28 pengawas itu sendiri berdasar SK Bupati Lamongan nomor 821/85/413.203/kep/2009 tentang Pengukuhan Jabatan Pengawas Sekolah TK SD/SDLB. Sementara di Lamongan ada sejumlah 1.568 lembaga pendidikan TK dan SD. Yakni 910 lembaga TK dan 658 lembaga SD. (arf, Humas Pemkab Lamongan)

BTemplates.com

Categories

Kamera CCTV Palembang

Popular Posts

Blog Archive