Pemilu Presiden sudah makin dekat, semua pihak yang terkait dalam hal ini sudah semakin sibuk “berbenah” mendatakan dan menyusun "kekuatan". Dari mulai tokoh Elite Politik sampai Pak ErTe pun ikut ambil bagian guna suksesnya “gawe besar” Bangsa Indonesia. Pasangan Capres-Wapres juga sudah mulai bermunculan, namun saat ini baru ada 3 pasangan. Masih ada pro dan kontra yang timbul dari pencalonan 3 pasangan ini, terutama pasangan SBY dan Boediono. Terlepas dari Pro dan Kontra tersebut, sebagai orang yang awam seperti saya ini berharap calon yang maju dan terpilih nantinya dapat membawa bangsa ini menjadi lebih maju dalam bidang apapun minimal dapat menjadi lebih baik.
Berikut ini ada ulasan tentang Plus-Minus Capres dan Cawapres yang “akan“ ikut ambil bagian sebagai kontestan :
1. JK – WIRANTO
Berikut ini ada ulasan tentang Plus-Minus Capres dan Cawapres yang “akan“ ikut ambil bagian sebagai kontestan :
1. JK – WIRANTO
- Meski menempati posisi wakil, namun banyak yang mengakui JK sebagai penggerak pemerintahan.
- Dua unsur kuat, Pengusaha dan Militer.
- Jeli mengatur komposisi Jawa dan Luar Jawa sehingga kekuatannya bertambah
- JK berada pada posisi nomor dua selama pemerintahan, elektabilitas tak sebaik SBY.
- Wiranto pernah tersandung kasus pelanggaran HAM, meski kemudian tidak terbukti.
- Rakyat lebih mengenal SBY, karena SBY adalah “Juara Bertahan”.
- Berbagai kebijakan populer dilihat sebagai keberhasilan SBY.
- Boediono sebagai ekonom makin memperkuat pemerintahan.
- SBY – Boediono sama-sama Jawa sehingga tak terlalu diminati di Luar Jawa.
- Boediono dikenal sebagai ekonom liberal, bertolak belakang dengan ekonomi kerakyatan.
- Figur Megawati di PDIP masih sangat kuat, tetap didengarkan oleh kader dan simpatisan.
- Nama Prabowo Subianto sedang naik daun, dampak dari pemilu legislatif kemarin.
- Program keberpihakan kepada rakyat kecil masih sangat bisa diterima.
- Mega terlalu sentralistik, kurang respon terhadap persoalan dan mudah tersinggung.
- Prabowo dikenal sebagai bagian Orde Baru (menantu Soeharto), dan pernah tersangkut kasus HAM.