• Minggu, Juli 12, 2009
  • Administrator


Web site building gratis milik yahoo bernama Geocities, akan resmi di tutup tanggal 26 Oktober 2009 mendatang. Dalam press releasenya berjudul IMPORTANT NOTICE : GEOCITIES IS CLOSING, yahoo menyatakan mulai 26 Oktober 2009, Geocities tidak bisa di akses.

Untuk itu, bagi para pengguna Geocities, di minta untuk segera melakukan beberpa langkah berikut :

1. Memindahkan web Geocities ke Yahoo Web Hosting sebuah alternatif web building milik yahoo yang baru. Di sini, para pengguna Geocities bisa memindahkan webnya dengan meredirect semua pengunjung geocitiesnya ke alamat baru. Pihak Yahoo menjamin, proses transfer bisa berlangsung secara cepat dan aman. Sayang, web building yahoo ini tidaklah gratis melainkan di jual seharga $4.99 perbulan selama 1 tahun. Untuk mengetahui lebih jauh tentang yahoo web building yang baru, baca di sini.

2. Membackup file online dengan cara mendownloadnya ke komputer lokal untuk selanjutnya di simpan di situs penyedia layanan web hosting gratsi lainnya. Adapun daftar sejumlah situs layanan web hosting gratis, bisa di baca di sini.

Menurut Yahoo, setelah tanggal 26 Oktober 2009, semua file yang ada di Geocities akan di hapus secara permanen dan tidak akan di recovery lagi. “Kami tidak akan merecovery semua file web Geocities. Untuk itu segera lakukan proses perpindahan web atau mendownloadnya” Demikian kutipan yang ada dalam yahoo release.

Nah lho...dilihat dari judulnya aja sudah pada bengonk plus bingunk jikalau menguap benar-benar bisa menular, padahal menguap itu sudah menjadi bagian dari kita. Ada tidak ya? Yang tidak pernah menguap (goceng blog malah sering tuch..) ? Umumnya, kita menguap di saat merasa bosan, lelah, atau mengantuk. Semua hal itu tak berkaitan secara langsung. Oleh karenanya, hingga kini para ahli masih belum bisa memaparkan penjelasan mengenai mekanisme alamiah pada tubuh manusia ini selalu terjadi. Teori paling populer adalah kita menguap karena kadar oksigen di paru-paru berkurang. Saat membuka mulut dan menghirup udara, oksigen masuk dan kembali memenuhi paru-paru.

Belakangan, muncul pendapat yang seolah menegaskan anggapan bahwa menguap bisa menular. Artinya, saat melihat orang lain menguap, tanpa disadari kita akan ikut menguap. Steven Platek, PhD, psikolog dari State University of New York di Albania, melakukan pengamatan untuk menemukan kejelasan dari fenomena ini. Hasilnya menunjukkan, 40-60 persen relawan cepat "tertular" orang lain yang sedang menguap, baik yang berada di dekatnya ataupun yang mereka lihat di layar kaca. Meski Platek dan timnya belum mampu menjelaskan mekanisme "penularan" ini, mereka yakin kedua hal itu berkaitan.

Hasil penelitian yang dipublikasikan dalam edisi terbaru jurnal Cognitive Brain Research ini menyebutkan bahwa bila kita ikut menguap saat orang lain menguap, hal itu bisa dianggap sebagai respons empatetik, sama halnya seperti tertawa. Artinya, menguap menjadi cara dalam menunjukkan empati kita terhadap perasaan orang lain. “Menguap tidak hanya bisa dipicu setelah melihat orang lain menguap, tetapi juga mendengarkan, membaca, atau bahkan berpikir tentang menguap," kata Platek, yang memimpin penelitian tersebut.

Jadi berdasarkan pengalaman sahabat semua, bagaimana? Apakah benar menguap itu benar-benar menular? Dan berhubung mata sudah ngantuk dan dari tadi sudah menguap terus (mungkin tertular karena tulis artikel menguap) Sudah saatnya tidur nih, jangan ngintip ntar ketahaun dong kepribadian Goceng.


Tambahan informasi yang mungkin bermanfaat Cara Beriklan di Internet dan Info Harga Handphone Nokia Terbaru ....
(Kompas dot com)

BTemplates.com

Categories

Kamera CCTV Palembang

Popular Posts

Blog Archive