Tak dapat dipungkiri, dewasa ini Partai Demokrat dapat dikatakan sebagai partai paling populer di Tanah Air. Selain merupakan partai penguasa, mencuatnya kasus Nazaruddin dan berbagai gejolak yang menyertainya mampu memaksa perhatian masyarakat tertuju pada partai ini. Namun tahukah Anda kalau kita bisa mengambil pelajaran ngeblog dari Partai Demokrat? Tips ngeblog apa saja yang bisa kita pelajari?
1. Gagasan Kontroversi
Belum lama ini Marzuki Alie, Ketua DPR yang juga Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat mengeluarkan gagasan menarik. Yakni perlunya pengampunan untuk koruptor dan pembubaran KPK. Berbagai reaksi muncul menyikapi gagasan Marzuki. Yang paling pas, menurut saya, adalah pojok Kompas edisi 1 Agustus yang menanggapi ide Marzuki dengan kalimat: Suara wakil rakyat atau jubir koruptor?
Dalam ngeblog, ada kalanya kita perlu meniru kiat yang dilakukan Marzuki. Yakni membuat tulisan dengan tema kontroversi, atau yang berbeda 180 derajat dengan sikap atau pandangan umum. Menulis tema yang kontroversial sangat ampuh dalam menjaring traffik. Tulisan Anda berpeluang besar untuk dibaca.
Ada dua pendekatan yang bisa dilakukan untuk tema kontroversi ini. Pertama, fokus pada judul. Buat judul sebombastis mungkin, atau dengan untaian kalimat menggoda yang mampu memaksa pembaca melirik. Seperti apa judul yang bombastis dan punya magnet tinggi mungkin bisa dilihat pada beberapa tulisan yang ‘teraktual’ di kompasiana. Ada beberapa tulisan yang hanya hebat di judulnya namun isinya gak ada apa-apanya. Namun ada juga yang konsisten. Judul dan isinya benar-benar kontroversi, dan mampu memaksa pembaca mengerutkan kening dan bahkan geleng-geleng kepala.
Pendekatan kedua, lebih kepada isi. Jadi judul mungkin biasa-biasa dan terkesan ‘normal’. Namun isinya mampu menohok.
Tapi membuat tulisan semacam ini ada konsekuensinya. Anda sebagai penulis harus memiliki argumen yang jelas. Dan juga yang tak kalah penting adalah kesabaran yang tak berujung. Juga kesiapan mental. Karena topik yang diangkat melawan arus, Anda harus siap dengan tanggapan pihak yang tak setuju dengan ide Anda. Di Indonesia, banyak pihak yang menyuarakan ketidaksetujuan dalam bentuk maki-maki dan hujatan. Jadi, sekali lagi, Anda harus siap mental. Jangan sampai Anda ikut terbakar pada api yang sebenarnya Anda ciptakan sendiri.
2. Manfaatkan teknologi.
Dari persembunyiannya, tersangka korupsi yang mantan Bendahara Umum Partai Demokrat, Muhammad Nazaruddin bernyanyi lantang. ‘Nyanyian’ Nazaruddin muncul memanfaatkan teknologi: BBM dan Skype. Sebelumnya Nazaruddin juga curhat melalui blog berbasis blogspot. Lepas dari resiko yang muncul dari aktivitasnya (karena konon aparat keamanan bisa mengendus persembunyiannya dengan mengacu kepada jejak elektronik yang ditinggalkan Nazaruddin) namun pemanfaatan teknologi oleh Nazaruddin merupakan hal yang patut diacungi jempol.
Sebagai blogger, Anda tak bisa lepas dari teknologi. Dan sewajarnyalah jika kita memanfaatkan aspek teknologi guna membuat tulisan lebih berwarna. Menggunakan foto dan video, misalnya. Dewasa ini hampir semua smartphone dilengkapi fasilitas perekam gambar dan video. File video yang direkam secara amatiran ini bisa diupload guna melengkapi posting. Bisa langsung diupload, atau mengambil kodenya setelah diupload ke Youtube. Namun sebelum mengupload video ke sebuah posting, pastikan akses internet Anda lancar. Jika lelet, mengupload video merupakan hal yang bisa memicu ‘darah tinggi’. (Tips menggunakan video hanya berlaku untuk blog umum, karena sejauh ini kompasiana belum menyediakan fasilitas untuk menyisipkan video :) ).
Anda juga bisa memanfaatkan teknologi sebagai sumber ide. Jika merasa tak tahu menulis apa, coba simak ungkapan teman-teman di BBM. Mungkin saja ada yang menarik untuk diulas menjadi tulisan. Atau amati timeline di Twitter, atau status teman di Facebook. Jika jeli, BBM, Twitter dan Facebook merupakan ladang ide untuk dijadikan tulisan.
3. Kaitkan dengan Public Figure
Dalam ‘nyanyiannya’, selain mengungkap sejumlah fakta rahasia, Nazaruddin menyinggung sejumlah nama yang selama ini dikenal sebagai public figure. Yakni beberapa anggota DPR, petinggi KPK bahkan Ketua Umum Partai Demokrat. Tak pelak, penyebutan beberapa nama populer ini membuat ‘nyanyian’ Nazaruddin terdengar seperti lantunan penyanyi seriosa (walau bagi beberapa pihak, nyanyian Nazaruddin mungkin terdengar sumbang dan memekakkan telinga, hehehe).
Supaya tulisan atau posting Anda dilirik, jika diperlukan kaitkan tulisan dengan public figure. Bisa tokoh politik, partai politik, artis, pemain sepakbola, atau siapa saja. Biasanya pembaca suka membaca tulisan yang terkait dengan tokoh terkenal. Apalagi jika tokoh itu disukainya (atau dibencinya).
Tulisan yang sedang Anda baca saat ini juga dibuat dengan memanfaatkan kepopuleran Partai Demokrat. Artinya, jika Anda membaca tulisan ini kemungkinan besar Anda adalah pecinta atau anggota Partai Demokat. Atau mungkin justru pihak yang bersukaria melihat hiruk pikuk yang terjadi pada partai berlambang segitiga berlian itu, hehehe ;) .
4. Komentar unik
Salah satu tokoh Partai Demokrat yang komentarnya selalu saya tunggu adalah Ruhut Sitompul. Sulit bagi saya untuk menahan senyum jika mendengar komentarnya. Cara dia menanggapi sebuah persoalan sangat menarik, kendati bagi sebagian orang mungkin menyebalkan. Sayang, mungkin karena masalah pribadi, akhir-akhir ini suara Ruhut seperti hilang ditelan bumi.
Dalam ngeblog, selain membuat tulisan, aspek yang juga tak kalah penting adalah berkomentar. Baik mengomentari tulisan teman atau membalas komentar teman yang menanggapi tulisan yang kita buat. Tentu idealnya, komentar yang dibuat benar-benar untuk menanggapi tulisan, dan bukan sekedar berbasa-basi yang sudah basi. Supaya dilirik, Anda bisa berkomentar unik, lain dari yang lain. Jika memungkinkan, Anda juga bisa melucu. Namun Anda perlu berhati-hati. Jika terlalu unik, jika berlebihan, komentar Anda mungkin menjadi lebay. Pembaca bukannya tersenyum namun justru bisa muak. Atau sebal.
5. Main aman
Menanggapi bola panas yang digulirkan Nazaruddin, pihak Demokrat memilih langkah aman. Yakni “menyerahkan persoalannya ke tangan hukum atau negara”. Langkah ini dinilai sebagai sikap cuci tangan oleh sebagian kalangan. Yang lain justru memuji dan menilainya sebagai langkah yang cerdik.
Sebagai blogger, sangat penting untuk bermain aman. Undang-undang ITE siap menerkam jika lengah. Tentu, bermain aman bukan berarti melunturkan idealisme. Karena itu, dalam mengarungi belantara dunia online yang penuh lika-liku, Anda perlu bersikap “cerdik seperti ular namun tulus seperti merpati”.
Untuk kasus atau topik tertentu, Anda bisa saja memilih jalan tengah, dengan misalnya “menyerahkan kesimpulan kepada pembaca”. Untuk kompasiana, misalnya, jika ada topik pelik, kita bisa ‘cuci tangan’ dengan “menyerahkan keputusannya kepada pihak admin”.
Demikian lima tips ngeblog yang bisa kita ambil dengan mengacu pada ‘teladan’ yang diperlihatkan Partai Demokrat.
Ada yang ingin menambahkan?
Kompas.com