Jujur...? berapa banyak orang yang seperti ini? coba sahabat hitung...! Susyah bukan? sangat susah, jangankan menghitung orang yang berbuat jujur diri sendiri saja (termasuk saya...) masih belum bisa jujur. Kasus kecil tentang "kejujuran" yang sering kita dengar adalah "JAM KARET"....untuk orang Indonesia, hal ini masih dikatakan lumrah...(koq bisa? jawabannya ada pada diri kita masing-masing).

Nah sekarang mari kita simak bersama-sama artikel berikut ini...asli lho, kemudian mari kita renungkan bersama-sama arti "kejujuran dan manfaatnya"...mari...

LA PLATA -- Ratusan orang Argentina memberikan sumbangan kepada seorang sopir taksi yang menemukan tas berisi uang tunai US$ 32.500 di taksinya dan dikembalikan ke pemiliknya.


Sumbangan itu dimulai ketika sebuah situs internet dibuat sebagai penghormatan kepada dia karena memperlihatkan kejujuran yang luar biasa. Sejauh ini sudah terkumpul dana yang setara dengan US$ 14.580, kata situs itu.

Santiago Gori, seorang sopir taksi di kota La Plata, menemukan uang itu setelah membawa seorang pasangan tua. Mereka hanya naik taksi untuk jarak dekat namun ketika mereka keluar, sebuah tas tertinggal di belakang taksinya.

Beberapa hari kemudia dia bisa menemui penumpang itu dan mengembalikan tas tersebut. Bagi orang Argentina yang terbiasa dengan korupsi di semua tingkat masyarakat, ini adalah cerita yang luar biasa.

Imbalan

Dua pegawai biro iklan memutuskan membuat situs internet untuk mengucapkan terima kasih kepada Gori karena perilaku teladannya. Kini ribuan orang mengakses situs itu dan memberikan ratusan imbalan dan pesan bagi Gori.

Salah seorang pengunjung situs itu menawarkan agar Gori memilih lagu untuk artis potensial yang akan mengawali karirnya.

Tawaran lainnya berupa pelajaran "snow-boarding" di tempat ski Bariloche, Argentina sedangkan seorang pria Argentina di luar negeri berjanji membawa pemandu jalan elektronik bekas untuk taksinya manakala dia kembali.

"Terimakasih," kata banyak orang dalam pesannya dan satu diantaranya menyatakan, "Saya harap lebih banyak orang seperti Anda."

Namun Gori hanya mengatakan dia melakukan apa yang harus dilakukan. Dia tidak begitu tahu untuk apa semua hal yang ditawarkan tersebut.(republika online)


Gimana Sahabat....? Angkta topi dan acungkan 4 jempol, saya sendiri cukup miris membacanya karna saya masih belum sanggup seperti itu... saya masih menggunakan istilah "jam Karet"...
  • Jumat, Mei 08, 2009
  • Administrator

Program Keluarga Harapan (PKH) tahap I tahun 2009 atau periode Maret di Lamongan telah tuntas disalurkan. Tahun ini program yang bertujuan untuk memotong siklus pemiskinan lewat pendidikan dan kesehatan ini mengalami peningkatan jumlah sasarn rumah tangga sangat miskin atau RTSM.

Seperti disampaikan Kepala Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Lamongan Soni Harsono melalui Kabag Humas dan Infokom Aris Wibawa, untuk tahun 2009 ini ada peningkatan RTSM sasaran penerima PKH. Yakni ditambah sejumlah 1803 RTSM di tiga kecamatan, yaitu Kecamatan Tikung (802 RTSM), Solokuro (345) dan Kecamatan Maduran (653). Sementara pada 2008 lalu program PKH di Lamongan meliputi 17 kecamatan dengan dana yang diserahkan mencapai Rp 36,6 milyar.

Berbeda dengan Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang bertujuan meningkatkan daya beli masyarakat akibat kenaikan harga BBM, lanjut Aris, PKH ini ada syarat-syarat ketat yang harus dipenuhi RTSM penerimanya. Diantaranya mereka diharuskan mengikuti program peningkatan sumber daya manusia (SDM). Khususnya melalui jalur pendidikan dan kesehatan. “Karena itu penerima program ini adalah RTSM yang memiliki ibu hamil, balita dan atau anak yang bersekolah di tingkat SD hingga SLTP. Sehingga nama penerima yang tercatat adalah ibu rumah tangga, bukan kepala keluarga, “ terangnya.

Aris menambahkan, terkadang masyarakat sering mensalahartikan antara BLT dengan PKH. Seperti sasaran program ini yang ditujukan pada masyarakat golongan RTSM. Karena penggolongan masyarakat miskin (maskin) sendiri ada tiga, yakni rumah tangga miskin, rumah tangga miskin dan rumah tangga sangat miskin yang jadi sasaran PKH. “Meski telah memenuhi kriteria RTSM berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), jika dalam evaluasi, anak dari penerimanya ketahuan sudah tidak bersekolah, nominal penerimaan program ini akan bisa dipotong. Karena ada operator yang memperbaharui data perhari langsung ke pusat. Program ini diserahkan melalui Kantor Pos langsung ke penerima tanpa banyak birokrasi,“ kata dia.

Pada tahap pertama lalu tercatat dana yang disalurkan mencapai Rp 11.080.345.000 untuk sejumlah 29.199 RTSM. Paling tinggi, peserta program ini akan menerima Rp 2,2 juta pertahun yakni yang memiliki ibu hamil, balita dan dua anak yang bersekolah. Sedang yang hanya memiliki seorang anak yang sekolah di tingkat SD menerima Rp 600 ribu pertahun yang diterimakan dalam tiga tahapan. Untuk tahap kedua yang direncanakan pada bulan Agustus dan Desember mendatang jumlah sasaran penerimanya akan terus dievaluasi. Sehingga peserta penerima pada setiap tahapan bisa berbeda. “Program PKH ini masih dalam tahap uji coba. Sehingga belum seluruh daerah di Indonesia menerima program yang direncanakan dievaluasi terus hingga 2015 mendatang, “ pungkas dia.


  • Jumat, Mei 08, 2009
  • Administrator


Siswa SMP Negeri 2 Kebomas Me launching, pestisida organik yang diberi merk Dua Kebo. Pestisida hasil formulasi siswa ini dikemas dalam ukuran jirigen kecil ukuran 2 liter. Tentu tak seperti kebiasaan launching produk pabrikan. Pestisida cap dua kebo produk siswa ini diperkenalkan dengan perhelatan yang sederhana, kepada sesama teman sekolah. Tidak ada musik, tidak ada gemerlap lampu dan tanpa dihadiri oleh kalangan usaha.

Kendati demikian, semangat siswa untuk memperagakan pembuatan pestisida ramah lingkungan patut diacungi jempol. Didepan kawan-kawannya sendiri mereka menjelaskan satu persatu komposisi maupun indikasinya. Bahkan tak hanya itu, mereka juga piawai mempromosikan produk karyanya itu agar dibeli. Melihat kenyataan ini, Kasek SMP Kebomas 2, Yudo Siswanto hanya menyunggingkan senyum. Entah lucu entah puas yang jelas dari binarnya tampak ada rasa kebanggaan.

Menurut Yudo, latar belakang pembuatan pestisida organik ini atas keprihatinan siswa pada tanaman yang daunnya rusak berlobang bahkan ada yang mati diserang ulat. Memang di sekolah yang berpredikat sekolah adiwiyata ini setiap siswa mempunyai tanggung jawab pada tanaman yang ada. Disini telah tumbuh tanaman sebanyak 10059 batang tanaman yang terdiri dari 215 jenis. Memang tanaman disini tumbuh subur karena dipupuk dengan pupuk buatan sendiri. “Siswa juga telah mahir membuat pupuk cair dan memproses kompos sendiri” ujar Yudo.

Atas keprihatinan serta rasa sayang akan tanaman, maka dicarilah formula pestisida yang ramah lingkungan.”kami memang melarang menyemprot racun (pestisida non organic) di lingkungan sekolah. Dengan bantuan beberapa guru pembimbing serta mencari refrensi dari buku, literature maupun dari internet sebagai refrensi, maka jadilah pestisida non organi cap dua kebo yang bahannya didapat dari halaman sekitar sekolah.

Pada pelaksaan demo pembuatan pestisida organik, Ribut dan Aisyah yang dibantu beberapa temannya dengan piawai memperagakannya. “ apa itu yang diblender ? ini jahe, lengkuas, kencur, kunyit, temulawak, temugiring masing-masing sebesar jempol. Lalu bawangputih, bawangmerah, sere, daun mindi/mimba, dan brotowali. Setelah selesai diblender lalu ditambah bahan lain. Satu adonan ‘jouce’ ini cukup untuk 2 liter dengan biaya produksi sebesar Rp. 17.000,-“ jelas Ribut dan Aisyah bergantian.
Ramelan, salah sorang guru yang mencobakan hasilnya dengan cara menyemprotkan produk tersebut ke ulat pohon, langsung ulatnya diam tak bergerak. “pemakaian pestisida ini harus dicampur dengan air sesuai perbandingan 1 : 100, ini bisa anda lihat buktinya” ujar Ramelan sambil menunjuk kearah ilat yang langsung mati.

Untuk sementara, pestisida ini kami pasarkan untuk kalangan sendiri. Kami juga tidak menutup kemungkinan kalau ada pihak lain yang membutuhkan, namun sampai saat ini kami belum menentukan harga nominal pemasaran. Tujuan awal kami hanya memberi pembelajaran tentang cinta tanaman, cinta lingkungan sehat, serta untuk memotifasi kreasi siswa, ujar Kepala Sekolah yang telah membawa SMP negeri I Kedamean dan SMP Negeri 2 Kebomas Gresik meraih penghargaan Adiwiyata. (sdm, Humas Pemkab Gresik)

BTemplates.com

Categories

Kamera CCTV Palembang

Popular Posts

Blog Archive