Pola pengelolaan keuangan berdasar konsep Badan Layanan Umum Daerah atau BLUD mulai diterapakn RSD Dr Soegiri Lamongan. Diantaranya pembiayaan kegiatan operasional rumah sakit yang sudah sepenuhnya menggunakan seluruh pendapatan yang dihasilkan.
Hal itu terungkap dari Jawaban Eksekutif terhadap pemandangan umum fraksi-fraksi DPRD Lamongan yang disampaikan oleh Wabup Tsalits Fahami dalam rapat paripirna di Gedung DPRD setempat, Senin (30/11). Agenda Jawaban Eksekutif tersebut adalah bagian dari pembahasaan RAPBD Lamongan tahun anggaran 2010.
Dikatakannya, kenaikan belanja langsung di RSD Dr Soegiri tahun 2010 mendatang yang mencapai 114 persen karena penerapan pola pengelolaan keuangan BLUD. Belanja langsung RSD Dr Soegiri tahun 2010 naik menjadi Rp 31,618 miliar. Sementara tahun lalu anggarannya Rp 14,753 miliar.
Dijelaskan olehnya, sesuai dengan Permendagri nomor 61 tahun 2007 tentang pedoman teknis pengelolaan keuangan BLUD, seluruh pendapatan yang diperoleh oleh BLUD bersangkutan dikelola secara langsung untuk menjalankan kegiatan operasionalnya. Di tahun anggaran 2010, pendapatan BLUD diproyeksikan sebesar Rp 30,398 miliar. Jawaban itu disampaikan eksekutif menjawab pertanyaan yang disampaikan Fraksi Demokrat Keadilan (FDK) beberapa waktu lalu.
Sementara mengenai keberadaan pabrik Pupuk Organik Maharani, Wabup menjelaskan bahwa sejak tahun 2008 pengelolaan pabrik di Kecamatan tikung tersebut dikerjasamkan dengan PT Ladang Hijau Gresik dalam bentuk kerjasama operasional (KSO). Dalam KSO itu PT Ladang Hijau Gresik berkewajiban memberikan kontribusi kepada Pemkab Lamongan sebesar Rp 20 juta setiap bulan atau Rp 240 juta setiap tahunnya.
Pada kesempatan itu, Tsalits juga menanggapai pernyataan dari FPGolkar dan FDK terkait jabatan sejumlah kepala Satuan Kerja Perangkat daerah (SKPD) yang masih kosong. Menurutnya, beberapa jabatan kepala SKPD dan jabatan struktural lain yang masih kosong akan segera diisi sesuai dengan kebutuhan organisasi kelembagannya. (Humas Pemkab Lamongan)