Barangkali, hanya pada video game arcade saja kita bisa menemui pesawat berukuran sangat besar seperti pada game Striker II 1945. Tapi siapa sangka, jauh sekali sebelum era pesawat jet muncul, Rusia telah mengembangkan teknologi penerbangan mereka hingga mampu menciptakan pesawat yang sangat besar. Tepatnya pada tahun 1930an, pesawat itu diuji cobakan pertama kali. Inilah "Gigantic Russian Bomber Aircraft" Kalinin K-7.
Sejarah singkat Konstatntin Alekseevich Kalinin dan Terciptanya Kalinin K-7
Kalinin K-7 adalah pesawat eksperimental berat yang dirancang oleh Konstantin Alekseevich Kalinin. Semula ia adalah pilot militer pada tahun 1916, tapi pada tahun 1921, ia sudah menjadi kepala penelitian bagian teknik dari lembaga armada udara yang bernama "Institute Vozdushnogo Flota". Sebuah prestasi yang cukup membanggakan dari seorang pilot menjadi kepala penelitian armada udara.
Era tahun 1930an adalah era keemasan bagi KA. Kalinin, karena dia adalah "pemegang puncak" penerbangan pada masa itu. KA. Kalinin unggul dalam desain pesawat terbang. Salah satu proyek terbesarnya adalah pesawat Kalinin K-7.
Semula, K-7 direncanakan sebagai pesawat yang berkapasitas 22 penumpang dengan tiga mesin. Mesin yang digunakan pada rancangan tersebut adalah BMW Hornet. Namun rancangan tersebut sepertinya tidak direalisasikan entah karena alasan apa.
Tidak direalisasikan sebagai dengan rancangan awal, Kalinin K-7 beralih fungsi menjadi rancangan pesawat berukuran besar dengan perlengkapan tempur yang sangat "mumpuni" dalam menghalau musuh.
Menjadi sebuah pesawat dengan ukuran sayap yang sangat besar dengan enam mesin pada sayapnya (tiga mesin disetiap sisi sayap) dan disertai pula
twin boom pada ekornya. Adapun ukuran lebar sayap pesawat adalah sepanjang 28 meter dengan wingspan 54 meter dan lebar keseluruhan pesawat adalah 28 meter.
Apakah wingspan itu?
Berikut adalah pengertian singkat dari wingspan:
Jarak A ke B adalah "wingspan"
Pesawat K-7 adalah pesawat terbesar dan yang mungkin yang paling besar dibangun sebelum kemunculan era pesawat jet datang. Bisa dibilang Kalinin K-7 adalah Flying Fortress pertama sebelum Boeing B-17.
Boeng B-17 Flying Fortress
Sebagai pesawat tempur super besar, maka diciptakanlah pesawat tersebut dengan enam mesin seperti yang telah saya sebutkan diatas. Lalu dengan perlengkapan persenjataan seperti machine gun, dan lapisan pesawat yang kokoh menjadikan pesawat tersebut sebagai "Benteng Terbang" sekaligus sebagai pesawat sipil.
Dibutuhkan beberapa ahli selain Konstatntin Alekseevich Kalinin untuk membawa "benteng" tersebut benar-benar bisa terbang dengan kekuatan mesin dan baling-baling.
Sektor persenjataan diketuai oleh DI. Grigorov dengan melengkapi Kalinin K-7 dengan bom pada bagian sayap yang bobot bomnya sendiri mampu mencapai 9900 kg hingga 16.000an kg. Sedangakan machine gun yang dimiliki ada 12 buah dan semuanya sama sekali tidak mempunyai sudut mati untuk menembak. Kontrol pengendalian aerodinamik diketuai oleh NF. Freiman dan sudah dites hingga 300 kali dan berhasil. Pesawat ini pun mampu memuat sekitar 100 orang lebih.
Sepintas proyek ini sangat menjanjikkan. Tapi pesawat superbesar ini pun masih punya kelemahan yang fatal yaitu seringnya terjadi goncangan pada bagian mesinnya. Dan goncangan itulah yang mengantarkan sejarah Kalinin K-7 mengalami kehancuran. Getaran disebabkan oleh mesin bergetar yang mengakibatkan badan mesin beresonansi.
Pada tanggal 13 Agustus 1933 pesawat K-7 terbang pertama kali. Tetapi tiga bulan setelahnya, tepatnya pada 21 November 1933, pesawat tersebut mengalami kecelakaan dan menewaskan 14 orang dikarenakan kegagalan sturutural pada booming ekor. Dan pada penerbangannya yang kesebelas, K-7 tengah mengadakan tes kecepatan. Namun terjadi kesalahan fatal pada bagian badan pesawat dan menewaskan 15 orang. Kecepatan K-7 yang berasil dicatat ialah sebesar 225 km per jam. Cukup cepat untuk pesawat sebesar itu.
Lantas bagaimana bisa pesawat yang mengalami keberhasilan tes sebanyak 300 kali ternyata gagal terbang hingga menelan 20 orang tewas?
Masalahnya adalah dimana tempat tes pesawat tersebut.
Tes pesawat dialukan tempat yang bernama TsAGI Tunnel, sebuah fasilitas terowongan angin untuk mengetes "model" pesawat yang akan direalisasikan kedalam bentuk nyata. Jadi, keberhasilan sebuah pesawat yang di tes di TsAGI tidak menjamin bahwa di "lapangan" atau pada skala yang sebenarnya, pesawat tersebut akan sama berhasilnya. Jadi jelaslah bahwa hanya modeling dari Kanilin K-7 saja yang diuji cobakan.
Namun, TsAGI Tunnel sangat membantu uji coba penerbangan. Mengingat jika melakukan percobaan pesawat dalam skala sebenarnya, maka berapa banyak biaya yang harus dikeluarkan untuk mengetahui berhasil atau tidaknya pesawat.
Nah, itulah yang terjadi pada Kalinin K-7.
Hal tersebut sebenarnya tidak membuat tim Kalinin putus asa. Namun pemerintahan Stanlin ternyata menelantarkan proyek tersebut. Dugaan spionase dan sabotase pada Kalinin K-7 turut menyertai berakhirnya proeyk Kalinin ini.
Pada era modern saat ini, para penggemar Kalinin bahkan sudah membuat Kalinin dalam format 3D. Bentuknya pun tetap sama. Hanya saja, kita bisa melihat kemegahan K-7 dari sudut yang berbeda.
Nah pembaca, itulah sejarah singkat tentang Kalinin K-7. Paling tidak, kita pernah mengenal bahwa ada sejarah dimana manusia pernah berambisi untuk membuat pesawat ukuran besar dengan persenjataan yang baik sebelum era pesawat jet dimulai.
For me, Kalinin K-7 is amazing.
Kabarnya, proyek ini adalah proyek yang sangat rahasia. Hanya sedikit yang bisa didapat dari Kalinin K-7. Benarkah demikian?
Apakah karena ingin direkonstruksi ulang?
http://phenomenaaroundus.blogspot.com/2010/11/gigantic-russian-bomber-aircraft.html