• Selasa, Juni 29, 2010
  • Administrator


Sekilas, gelas-gelas yang terpajang di rumah Artika Sawita di Perum Fajar Indah kota Solo tersebut memang tidak berbeda jauh dengan gelas yang selama ini di pakai di rumah. Namun, setelah di perhatikan lebih seksama, gelas-gelas tersebut ternyata bermotif batik khas Solo, mulai dari motif parang, sidomukti dan sebagainya.

Kreasi ini muncul dari kegilaan Artika Sawita terhadap motif-motif batik khas Solo dan keinginannya mensosialisasikan motif-motif tersebut melalui barang-barang yang setiap hari di gunakan orang.

Berbekal canting dan cat khusus yang didatangkannya dari Belanda, satu demi satu benda pecah belah berbahan kaca pun mulai dibatiknya. Hanya dengan bermodalkan peralatan dan bahan sederhana, ditambah sedikit bakat seni, semua media kaca itu tersulap menjadi lebih indah.

Selain gelas, barang yang di batik meliputi piring, cangkir, toples hingga botol-botol bekas yang dirangkainya menjadi lampu duduk yang sangat indah.

proses pembuatannya tentu saja tidak berbeda dengan batik kain atau kayu, yaitu dilakukan dengan cara melukis langsung motif batik di atas barang yang diinginkan.
Hanya saja, pembatikan di atas gelas atau piring tidak menggunakan lilin sebagai perekat cat, sehingga, tidak terlihat ada kompor kecil dan wajan sebagai alat pelengkap.

Dibanding batik kain atau kayu, proses pembuatan gelas batik tergolong lebih banyak memakan waktu, karena, pemberian motif atau finishing hanya bisa dilakukan setelah tiga jam setelah cat benar-benar kering.

Karena keunikannya, sejak memulai usahanya enam bulan lalu, barang pecah belah bermotif batik ini langsung mendapat sambutan antusias masyarakat. Tak hanya dari dalam negeri, pesanan juga datang dari berbagai negara seperti Italia, Brunei dan Malaysia. Apalagi, harga jualnya tergolong cukup murah dan terjangkau, yakni berkisar antara Tiga Ratus Ribu hingga Satu Juta Rupiah untuk satu set.

Produk seni kreatif tersebut selain cocok untuk mempercantik rumah juga cocok sebagai kado ulang tahun, kado pernikahan, parcel, koleksi, atau suvenir khas Solo. “banyak kegunanaanya, tergantung selera saja”, ujar Artika.

Menurut artika, omset penjualan produknya menjadi makin terdongkrak, setelah unesco menetapkan batik sebagai warisan budaya Indonesia. Dengan pengakuan ini, orang di luar negeri menjadi semakin tahu tentang batik dan terus mencari barang-barang yang terkait dengan budaya asli Indonesia tersebut.

Berbekal peluang ini, artika mampu meraup keuntungan hingga jutaan rupiah per bulan. Dengan keuletannya ini justru bisa mendatangkan keuntungan yang menjanjikan.
Mungkin resetter pixma iP1000 ini sudah kadaluwarso, tapi barangkali ada yang masih membutuhkan. Jadi saya tetep coba untuk posting artikel reset canon iP1000 ini. OK Lanjuut....

Printer canon iP1000 perlu direset bila terjadi :
Green orange berkedip bergantian

Berikut langkah-langkah Reset iP1000 :

1. Driver harus sudah di install. Jika belum punya drivernya klik disini.
2. Printer harus dalam keadaan service mode (temporary reset) .

Untuk mengaktifkan service mode:

* Cabut kabel power listrik
* Tekan power (di printer)
* Colokan power listrik (lampu akan berwarna hijau)
* Sambil menekan power tekan tombol resume (lampu berubah orange)
* Lepas keduanya (printer akan mati)
* Tekan tombol power lagi dan langsung lepaskan.(lampu akan berwarna hijau) (jangan mencabut power listrik)

3. Jalankan Resetter iP1000 dengan dobel klik screen.exe Jika belum punya, download di sini.
4. Ikuti gambar berikut ini .....


5. Cabut power listrik, colokan kembali dan nyalakan (printer initial/tunggu sampai lampu tdk berkedip. Selesai. Mudah khan...................

BTemplates.com

Categories

Kamera CCTV Palembang

Popular Posts

Blog Archive