Songkok lukis motif timbul, merupakan salah satu inovasi karya seni lukis yang dikembangkan para perajin, di sentra perajin songkok, di Gresik Jawa Timur. Menjelang datangnya Hari Raya Idhul Fitri, para perajin bahkan kewalahan memenuhi permintaan songkok lukis untuk perayaan Idhul Fitri.
Rofiuddin (33 tahun), salah satu pengusaha songkok, di sentra perajin songkok, di Desa Bungah Kecamatan Bungah Kabupaten Gresik yang berhasil mengembangkan karya seni lukis untuk mempercantik produk songkok hasil karyanya.
Setelah berjuang selama empat tahun, pemuda yang mewarisi usaha orang tuanya, kini mulai memetik jerih payahnya, karena permintaan songkok lukis produknya terus mengalir, tidak hanya dari pulau jawa, tetapi juga hampir seluruh wilayah di indonesia.
Menjelang datangnya hari raya Idhul Fitri, pesanan songkok lukis, bahkan meningkat dua kali lipat dibandingkan hari biasa. Jika di hari-hari biasa, dia hanya memproduksi sebanyak 100 kodi, perbulan, kini meningkat menjadi 180 kodi perbulan.
Selain songkok lukis, Rafiuddin, juga memproduksi songkok beludru polos, dan songkok susun, atau bertingkat. Sedangkan, harga jualnya juga dibuat beragam, mulai dari harga 10 ribu rupiah hingga 30 ribu rupiah, per potong.
Menurut Rafiuddin cat yang di gunakan adalah jenis cat sintetis dengan kualitas tinggi, sehingga cat yang melekat di songkok, warnanya tidak cepat pudar dan tahan lama. "Memang butuh perlakuan khusus agar hasilnya maksimal", ujar Rofiuddin.
Cat songkok lukis, merupakan hasil inovasi, melalui survei di pasar yang cukup panjang, setelah mengikuti jejak orang tuanya, yang dikenal sebagai pelopor perajin songkok di kampungnya.
Melukis songkok merupakan hasil perpaduan seni lukis dan estetika untuk memperindah penampilan si pemakainya. Meski kelihatan mudah, namun di butuhkan ketelitian dan jiwa seni yang tinggi untuk bisa melukis dengan berbagai corak dan warna.
Untuk memenuhi permintaan pesanan, sejak dua bulan lalu, Rafiuddin, harus menambah jam kerja tenaga kerjanya yang didominasi kaum ib, dan pemuda di desanya.
Selain itu, warga di kampungnya, juga banyak yang mengambil pekerjaan pembutan songkok, untuk dikerjakan masing-masing rumah warga, sehingga kampungnya dikenal sebagai kampung songkok, karena menjadi pusat para perajin songkok di Gresik.