Mengapa sampai sekarang ini saya belum mendapatkan pekerjaan? Pertanyaan tersebut mungkin selalu ada di benak para pencari kerja baik yang baru lulus atau sudah lama menganggur. Anda mungkin sudah memiliki kualifikasi yang tepat dengan karyawan yang sedang dicari, tapi mengapa belum juga mendapat panggilan tes atau wawancara kerja? Hal tersebut bisa terjadi karena kesalahpahaman atau kekurangtan informasi antara si pelamar maupun tempat kerja yang membutuhkan.

Banyak syarat-syarat tak tertulis dalam melamar kerja yang perlu diketahui terlebih dulu sebelum mulai mengirimkan surat lamaran. Berdasarkan lansiran dari About, berikut beberapa hal yang membuat Anda sulit mendapatkan pekerjaan dan bagaimana cara mengatasinya.

1. Cari Tahu Informasi Perusahaan
Seringkali orang melamar pekerjaan ke suatu perusahaan yang ternyata belum membuka lowongan, meskipun ada beberapa yang tetap mengambil dan menyimpan aplikasiyang dikirimkan. Namun, alangkah baiknya jika sebelum Anda melamar ke perusahaan tersebut, ketahui terlebih dahulu apakah perusahaan itu sedang membuka lowongan atau tidak. Dengan begitu, peluang surat lamaran Anda aka dibaca oleh HRD lebih besar.

2. Mesdiskripsikan Diri dengan Baik
Sebagian orang kerap tidak dapat menjelaskan tentang dirinya sendiri dengan baik saat wawancara kerja secara langsung, tatap muka maupun via telepon. Maka sebaiknya Anda menjelaskan tentang diri sendiri dengan baik melalui surat lamaran yang akan dikirimkan. Hal tersebut untuk mendapatkan kesan pertama yang baik.

Jika memang perusahaan melakukan wawancara kerja melalui via telepon, pastikan Anda menggunakan etika berbicara melalui telepon dengan baik. Berbicaralah dengan jelas dan benar, usahakan jauh dari segala kebisingan yang ada di sekitar Anda. Apabila pewawancara tidak dapat mendapatkan perhatian penuh dari ANda, maka dia akan mengira ANda orang yang tidak bisa fokus. Sebelum melakukan tes tertulis atau wawancara, ada baiknya jika Anda mencari tahu terlebih dahulu informasi mengenai bagaimana cara penilaiannya, kemudian bepara lama waktu yang dibutuhkan dan seperti apa kira-kira pertanyaan yang akan diberikan.

3. Melamar Pekerjaan Sesuai Kemampuan
Tak sedikit orang melamar pekerjaan yang tidak sesuai dengan kemampuan atau bidangnya. Jika Anda termasuk rang yang demikian, sebaiknya hindari untuk melamar ke perusahaan dan meminta posisi kerja yang sudah jelas tidak Anda kuasai. Hal tersebut hanya akan membuang-buang waktu. Prioritaskan untuk melamar ke perusahaan yang cocok dengan kemampuan ANda dan bidang yang dikuasai.

4. Perlunya Keterampilan yang Beda
Keterampilan yang baru dan berbeda umumnya diperlukan di beberapa perusahaan sebagai nilai tambahan. Anda juga mungkin perlu keterampilan kerja yang lebih relevan untuk perusahaan tersebut. Pastikan juga pendidikan dan pengalaman Anda dalam menggunakan komputer dan sebagainya tersorot pada aplikasi Anda. Sehingga bisa menjadi pertimbangan oleh perusahaan yang dilamar.

5. Periksa Ulang
Sebelum mengirimkan CV dan surat lamaran, periksa terlebih dulu resume Anda dan jagan sampai ada yang salah tulis. Jika melamar pekerjaan melalui email atau situs lowongan kerja, Anda juga perlu periksa ulang data-data Anda di dalamnya. Jangan lupa terus mencari sumber baru untuk lowongan pekerjaan.


Sumber : Wolipop.com
  • Senin, Februari 20, 2012
  • Administrator
DIKUTIP.COM -  Mujianto Tersangka Pembunuhan Berantai15 Orang - Mujianto Nganjuk, Mujianto Tersangka Pembunuhan 15 Orang, Kasus Mujianto pembunuh sadis mirip dengan kasus Very Idham Heryansyah alias 'Ryan'. Kedua-duanya sama-sama gay dan sama-sama melakukan pembantaian terhadap pasangan sesama jenisnya. Tak tanggung-tanggung, mujianto nganjuk mengaku meracuni 15 orang dan 4 diantaranya tewas. Motif dari tindakan nekat mujianto ini lantaran cemburu melihat majikannya Joko Suprianto memiliki "Pria" lain. Berikut ini berita Mujianto Nganjuk, Mujianto Tersangka Pembunuhan 15 Orang 
Hasil pemeriksaan sementara tidak ada yang aneh dari perilaku tersangka pembunuhan berantai, Mujianto nganjuk. Ia terlihat normal meski telah meracuni 15 orang hingga mengakibatkan empat orang di antaranya tewas. Dugaan sementara pembunuhan dilakukan karena motif cemburu. 
Kasus cemburu dalam percintaan sesama jenis atau gay mengingatkan pada kasus Ryan, penjagal dari Jombang yang membunuh dan memutilasi 11 orang. Ryan divonis mati di Pengadilan Negeri Depok, Jawa Barat. Adanya kesamaan kasus Ryan dan Mujianto ini membuat masyarakat mempertanyakan apakah penyimpangan seksual bisa memicu seseorang berbuat sadis di luar batas kewajaran. 
Psikolog forensik A. Kasandra berpendapat aksi pembunuhan berantai yang dilakukan Mujianto tidak terkait dengan orientasi seksualnya yang menyukai sesama jenis. Kesadisan Mujianto dalam membunuh korbannya, menurut Kasandra, justru timbul dari kesalahan pola asuh sejak kecil yang akhirnya mencetak kepribadian seseorang.

 GO
  • Senin, Februari 20, 2012
  • Administrator
DIKUTIP.COM - Masa hidup manusia terbagi dua (QS 40/11), hidup pertama adalah di dunia kini dan hidup kedua berlaku di akhirat. Kedua macam hidup berlaku dalam keadaan konkrit.

Berbagai macam ajaran mengenai hakekat hidup dan tujuan hidup telah berkembang. Masing-masing berbeda tentang pengertian dan tujuan hidup. Hanya Al Qur’an lah yang dapat menjelaskan arti dan tujuan hidup manusia secukupnya sehingga dapat dipahami oleh setiap individu yang membutuhkannya.

Orang atheis mendasarkan doktrinnya atas teori naturalism tidak dapat memberikan alasan kenapa adanya hidup kini, kecuali sebagai kelanjutan dari hukum evolusi pada setiap benda yang sejak dulu telah mengalami perubahan alamiah. Sementara mereka berbantahan pula mengenai hukum evolusi itu sendiri disebabkan banyaknya benturan (dead lock) dalam analysa dan teorinya.

Benturan itu mereka namakan Missing Link. Untuk tujuan hidup mereka juga tidak mempunyai arah dan alasan yang tepat. Tetapi mereka semua sama berpendapat bahwa yang ada kini akan musnah dengan sendirinya di ujung zaman sesuai dengan menusut dan habisnya alat kebutuhan hidup dan disebabkan terganggunggunya stabilitas susunan bintang di alam semesta.

Mereka berkesimpulan bahwa hidup kini dimulai dari kekosongan, telah terwujud secara alamiah, dan sedang menuju ke arah kekosongan alam semesta dimana setiap individu hilang berlalu tanpa bekas dan tidak akan hidup kembali.
Dalam hal ini mereka melupakan unsur Roh yang ada pada setiap individu.

Pihakyang menganut paham Plurality atau Trinity, walaupun tidak membenarkan teori evolusi , malah mengakui manusia ini memulai hidupnya dari satu diri yang sengaja diciptakan Tuhan, tetapi mereka tdak dapat memberikan alasan tentang maksud apa yang terkandung dalam perencanaan penciptaan itu. Sebagai tujuan hidup, mereka sama sependapat bahwa nanti akan berlaku kehidupan balasan sesudah mati, tetapi dalam kedaan gaib bukan konkrit, dimana setiap pribadi baik akan menerima kebahagiaan jiwa dan pribadi jahat akan merana.

Pihak pertama di atas tadi bertntangan dengan dengan ajaran Al Qur’an mengenai asal hidup dan juga bertentangan mengenai tujuan hidup, sedangkan pihak kedua bersamaan dengan ajaran Al Qur’an mengenai asal usul hidup juga bersamaan tentang tujuan hidup tetapi berbeda dalam hal ghaib dan konkrit. Sebaliknya kedua pihak (Islam dan Plurality/Trinity) sependapat tentang arti hidup yang tidak lain hanyalah berjuang untuk  kebutuhan dan kelanjutan generasi, tetapi mereka (Plurality/Trinity) melupakan bahwa pendapat demikian akan berujung dengan pemusnahan generasi mendatang karena setiap individu lebih mementingkan keadaan sekarang tanpa ancaman resiko konkrit yang akan dihadapi di akhirat nanti.

Al Qur’an yang menjadi dasar ajaran hidup dalam Islam, memberikan alasan dan keterangan secukupnya mengenai sebab, arti dan tujuan hidup manusia.

A. Sebab adanya hidup
Semesta raya ini dulunya dari kekosongan total, tidak satupun yang ada kecuali Allah yang ESA yang senantiasa dalam keadaan ghaib. DIA mempunyai maksud agar berlaku penyembahan terhadapNYA yang tentu harus dilaksanakan oleh makhluk yang memiliki logika Maka perlulah diciptakan jin dan manusia yang akan menjalani ujian dimana dapat ditentukan berlakunya pengabdian dimaksud. Kedua macam makhluk ini membutuhkan tempat hidup dimana segala kebutuhan dalam pengujian tersedia secara alamiah atau ilmiah, maka diciptakanlah benda angkasa berbagai bentuk, masa dan fungsi. Semuanya terlaksana secara logis menurut rencana tepat, dan tiba masanya dimulai penciptaan Jin dan Manusia, masing-masing berbeda di segi abstrak dan konkrit.

Allah itu Pencipta tiap sesuatu dan DIA menjaga tiap sesuatu itu. (QS 39/62)

DIA pelaksana bagi apa yang DIA inginkan. (QS 85/16)

Dan tidaklah AKU ciptakan jin dan manusia itu kecuali untuk menyembah AKU (di akhirat utamanya). QS 51/96.

B. Arti Hidup KINI
Al Qur’an memberikan ajaran tentang arti hidup bahwa hendaklah menghubungkan dirinya secara langsung kepada Allah dengan cara melaksanakan hukum-hukum tertulis dalam al quran, dan menghubungkan dirinya pada masyarakat sesamanya dalam melaksanakan tugas amar makhruf nahi munkar.

DIAlah yang menciptakan kematian dan kehidupan agar DIA menguji kamu yang mana diantara kamu yang lebih baik perbuatannya, dan DIA Mulia dan Pengampun. (QS 67/2)

Bahwa Kami menunjukkan garis hukum padanya (manusia itu), terserah padanya untuk bersyukur atau kafir. (QS 76/3)

C. Tujuan hidup
Al Qur’an menjelaskan bahwa kehidupan kini bukanlah akan berlalu tanpa akibat tetapi berlangsung dengan catatan atas semua gerak zahir dan batin yang menentukan nilai setiap indivisu untuk kehidupan konkrit nantinya di alam akhirat, dimana kehidupan terpisah antara yang beriman dan yang kafir untuk selamanya.

Dan berlombalah kepada keampunan dari Tuhanmu dan surga yang luasnya sama dengan luas planet-planet dan Bumi ini, dijanjikan untuk para muttaqien. (QS 3/133)

Sungguh kami ciptakan manusia itu pada perwujudan yang lebih baik. Kemudian kami tempatkan dia kepada kerendahan yang lebih rendah. Kecuali orang-orang beriman dan beramal shaleh, maka untuk mereka upah yang terhingga. QS 95/4-6)

Dengan keterangan singkat ini, jelaslah bahwa Al Qur’an bukan saja menjelaskan kenapa adanya hidup kini, tetapi juga memberikan arti hidup serta tujuannya yang harus dicapai oleh setiap diri.

Keterangan Al Qur’an seperti demikian dapat diterima akal sehat dan memang hanyalah kitab suci itulah yang mungkin memberikan penjelasan demikian.
  • Senin, Februari 20, 2012
  • Administrator
DIKUTIP.COM - Buku ini terbagi atas dua bagian. Bagian pertama memaparkan karakteristik yang harus dimiliki oleh seorang muslim, sehingga ia bisa benar-benar menjadi muslim. Bagian ini menjelaskan syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh siapa saja yang menyatakan diri sebagai pemeluk Islam. Bagian pertama ini bertujuan menjawab semua pertanyaan dan menjelaskan apa tuntutan yang dikehendaki Islam dari setiap muslim agar pengakuannya sebagai muslim benar dan sunguh-sungguh. Adapun bagian kedua buku ini menjelaskan kewajiban memperjuangkan Islam dan berafiliasi kepada pergerakan Islam.

BAB PERTAMA
Saya Harus Mengislamkan Aqidah Saya
1. Syarat pertama dalam berkomitmen dan menisbahkan diri kepada Islam adalah : Aqidah seorang muslim harus lurus, jelas, dan benar, sesuai tuntunan Al-Qur’an dan Sunnah Rasulullah saw.
Seorang muslim tanpa aqidah yang benar tentunya tidak akan mampu membina dan merasakan komitmen terhadap Islam, karena aqidah yang tidak bersih akan tercemari oleh hal-hal yang melemahkan iman, iman yang lemah akan mempengaruhi segala aktivitas seorang muslim dalam hidupnya.
Oleh karena itu, agar saya dapat mengislamkan aqidah saya, maka wajib bagi saya untuk :
Mengimani bahwa pencipta alam semesta ini adalah Ilah yang Maha Bijaksana, Maha kuasa, Maha mengetahui, dan Maha Berdiri Sendiri. (Q.S. Al-Anbiya’ : 22)
2. Mengimani bahwa Al-Kholiq menciptakan alam semesta ini tidaklah sia-sia, karena Allah (SWT) adalah Dzat yang Maha sempurna. (Q.S. Al-Mu’minun : 115-116)
3. Mengimani bahwa Allah (SWT) swt telah mengutus para Rasul dan menurunkan kitab-kitab untuk memperkenalkan Dzat-Nya kepada manusia, tujuan penciptaan, asal dan tempat kembali manusia. (Q.S. An-Nahl : 36)
4. Mengimani bahwa tujuan diciptakannya manusia adalah untuk mengenal dan mengabdi pada Allah (SWT) swt. (Q.S. Adz-Dzariyat : 56-58)
5. Mengimani bahwa balasan bagi mu’min yang taat adalah jannah dan orang kafir adalah neraka. (Q.S. Asy-Syura : 7)
6. Mengimani bahwa manusia melakukan kebaikan maupun keburukan atas pilihan dan kehendaknya sendiri. Tapi untuk kebaikan juga dipengaruhi oleh Taufiq dari Allah (SWT) dan keburukan tidak ada paksaan dari Allah (SWT). (Q.S. Asy-Syams : 7-10, Al-Mudatsir : 38)
7. Mengimani bahwa pembuat hukum hanyalah hak Allah (SWT) yang tidak boleh dilangkahi, dan seorang muslim boleh berijtihad yang disyari’atkan oleh Allah (SWT). (Q.S. Asy-Syura : 10)
8. Mengetahui nama-nama dan sifat-sifat Allah (SWT). Dari Abu Hurairah ra : telah bersabda Rasulullah saw : “Sesungguhnya Allah (SWT) memiliki sembilan puluh sembilan nama, tidak seorangpun menghafalnya melainkan ia pasti masuk surga. Dan Dia (Allah (SWT)) itu witir dan mencintai yang witir.”(Bukhari dan Muslim)
9. Merenungkan ciptaan Allah (SWT) dan bukan Dzatnya. “Berfikirlah tentang ciptaan Allah (SWT) dan janganlah kalian berfikir tentang DzatNya, karena kalian tidak akan mampu menjangkauNya.”(Abu Nu’am dalam Al-Hilyah, dan Al-Asbahany dalam At-Targhib wa Tarhib)
10. Meyakini bahwa pendapat salaf lebih utama diikuti untuk menutup peluang ta’wil dan ta’thil (tidak memberlakukan makna dari sebuah lafadz) serta menyerahkan makna hakiki dari nama dan sifat Allah (SWT) itu hanya kepada-Nya. Ta’wil itu tidak boleh mengundang perdebatab yang berkepanjangan
11. Mengabdi kepada Allah (SWT) dengan tidak menyekutukanNya. (Q.S. An-Nahl : 36)
12. Merasa takut olehNya dan tidak merasa takut oleh selainNya. (Q.S. An-Nur : 52)
13. Berdzikir kepadaNya secara kontiniu. Dzikir pada Allah (SWT) merupakan obat spiritual yang ampuh dalam menghadapi tantangan zaman dan segala bencana yang menimpa kehidupan. (Q.S. Ar-Ra’d : 28, Az-Zukhruf : 36-37)
14. Mencintai Allah (SWT) sampai hati saya dikuasai olehNya dan terkait erat denganNya sehinggan mendorong saya untuk lebih baik dan rela berkorban di jalanNya. (Q.S. At-Taubah : 24)
15. Bertawakkal kepada Allah (SWT) dalam segala urusan saya. (Q.S. At-Thalaq : 3)
16. Bersyukur kepada Allah (SWT) atas nikmatNya yang tak terhitung. (Q.S. An-Nahl : 78, Yasin : 33-35, Ibrahim : 7)
17. Beristighfar kepadaNya secara kontiniu (dawam), karena dapat memperbaharui taubat, iman, dan menghapus dosa. (Q.S. An-Nisa’ :110, Ali-Imran : 135)
18. Menyadari bahwa diri saya selalu diawasi olehNya kapan saja dan di mana saja berada. (Q.S. Al-Mujadilah : 7)
Dari 18 hal yang wajib kita lakukan, yang paling utama adalah bagaimana semua hal tersebut mampu memperkuat komitmen kita terhadap Allah (SWT), Islam, dan hal-hal yang berkaitan dengannya sehingga akan membentuk karakter muslim yang berkomitmen tinggi sehingga apa saja yang menyangkut kebenaran dan kebaikan dapat dilaksanakan dan dipertanggungjawabkan sebaik-baiknya di dunia dan akhirat. Dan menjauhi segala perbuatan yang dapat menjerumuskan kita kepada hal-hal yang dapat membatalkan syahadatain kita seperti syirik, mendatangi dukun, atau percaya pada hal-hal tidak syar’i

Tujuan utama kita adalah Allah (SWT), maka mari kita luruskan niat dan perbaiki amal dan aktivitas kita hanya untuk Allah (SWT).

Saya Harus Mengislamkan Ibadah Saya
Di dalam islam ibadah merupakan puncak ketundukan dan pengakuan atas keagungan Allah (SWT). Ibadah merupakan tangga penghubung antara Al-Khaliq dengan makhlukNya. Ibadah yang kita lakukan haruslah dihadirkan hanya untuk Allah (SWT) karena kita adalah hamba yang harus selalu menghambakan diri kepada Allah (SWT). Agar saya dapat mengislamkan ibadah saya maka saya harus :
1. Menjadikan ibadah saya hidup dan bersambung dengan Allah (SWT)
2. Menjadikan ibadah saya khusyu’
3. Beribadah dengan hati yang penuh kesadaran dan menjauhkan pikiran tentang kesibukan dunia dan problematika yang ada di sekitarnya
4. Tidak pernah merasa puas dan kenyang dalam beribadah
5. Memelihara qiyamullail dan melatih diri agar terbiasa melakukannya (Q.S. Al-Muzzammil : 6, Adz-Dzariyat 17-18, As-Sajadah : 16)
6. Mempunyai waktu khusus untuk mengkaji dan merenungkan Al-Qur’an terutama di waktu subuh (Al-Isra’ : 78, Al-Hasyr : 21)
7. Menjadikan do’a sebagai mi’roj kepada Allah (SWT) dalam setiap urusan

Saya Harus Mengislamkan Akhlak Saya
Akhlak mulia adalah tujuan asasi dari risalah islamiyyah. Akhlak mulia harus dibuktikan dengan
perbuatan dan merupakan buah dari iman. Akhlak yang mulia terlahir dari ibadah. Di antara sifat-sifat penting yang harus dimiliki seseorang agar dapat mengislamkan akhlaknya adalah :
1. Bersikap wara’ dari segala hal yang syubhat
2. Menundukkan pandangan (Q.S. An-Nur : 30)
3. Menjaga lidah
4. Rasa malu
5. Lemah lembut dan sabar (Q.S Asy-Syura : 43, Al-Hijr : 85, As-Shad : 10, An-Nur 22, Al-Furqon : 63)
6. Jujur
7. Tawadhu’
8. Menjauhi prasangka, ghibah, dan mencari-cari aib orang islam
9. Murah hati dan dermawan
10. Qudwah hasanah

Saya Harus Mengislamkan Rumah Tangga Dan Keluarga Saya

Tidak cukup menjadi muslim sendirian, tanpa perdulu terhadap orang sekitar. Karena di antara ajaran islam, yang ingin ditanamkan pada jiwa manusia adalah sikap perduli, berda’wah, menasihati dan ghiroh terhadap orang lain. Untuk membentuk rumah tangga yang islami mamak hal yang perlu dilakukan antara lain :
1. Pernikahan yang saya lakukan harus karena Allah (SWT) (Q.S. Ali-Imran : 34)
2. Hendaknya tujuan pernikahan adalah untuk menjaga pandangan , memelihara kemaluan, dan bertakwa kepada Allah (SWT)
3. Saya harus pandai-pandai memilih pasangan
4. Saya harus memilih pasangan yang memiliki akhlak dan din yang baik
5. Saya tidak boleh menyalahi perintah Allah (SWT) dalam masalah ini dan saya harus takut pada murka Allah (SWT)
Setelah menikah, yang harus saya lakukan adalah :
1. Saya harus bersikap baik dan hormat kepadanya dalam pergaulan agar tercipta suasana saling percaya
2. Jangan hendaknya hubungan saya dengannya hanya sebatas hubungan biologis, tapi juga hubungan fikroh, mentalitas serta emosi (Thaha : 132, Maryam : 55)

Tanggung jawab mendidik anak juga harus kita islamkan agar anak memiliki mentalitas dan fikriyah yang kuat sehingga akan membentuk suatu keluarga yang islami.
Saya Harus Mengalahkan Hawa Nafsu

Manusia senantiasa bertarung dengan hawa nafsunya, sampai ia mengalahkannya atau hawa nafsu yang mengalahkannya, atau terus berlangsung sampai maut menjemput.

Tonggak-tonggak kemenangan dalam melawan hawa nafsu :
1. Hati, selama ia hidup, sadar, bersih, tegar, dan bersinar (Q.S. Al-Anfal : 2, Al-Haj : 47, Muhammad : 24)
2. Akal, selama ia dapat memandang, memahami, membedakan, dan menyerap ilmu yang dengannya dapat mendekatkan diri dengan Allah (SWT) (Q.S. Fathir : 28).
Manakala hati manusia mati atau membatu, manakala akalnya padam, semakin banyaklah pintu syetan masuk ke dalam dirinya. (Q.S. Al-Mujadilah : 19), yaitu penyakit was-was yang dapat menghalang-halangi kita di jalan Allah (SWT).

Hal-hal yang dapat membentengi diri dari syetan :
1. Menjauhi kekenyangan dan makan yang kelewat batas
2. Membaca Al-Qur’an, dzikrullah, dan istighfar
3. Membuang jauh sifat terburu nafsu dan bersikap tenang terhadap keadaan apapun


Saya Harus Yakin Bahwa Hari Esok Milik Islam

Saya harus yakin bahwa hari esok adalah milik islam dan islam harus menjadi satu-satunya manhaj yang dapat memimpin dan membimbing manusia ke jalan yang benar. Kita juga harus yakin bahwa produk manusia memiliki kekurangan, dan hanya islam yang mampu mengatur seluruh aspek kehidupan sehingga islam harus menjadi agama yang rahmatan lil ‘alamin. Islam merupakan manhaj yang tunggal, integral, mondial, fleksibel, dan robbaniyah sehingga islam akan mampu mengatur kehidupan umat manusia. Keyakinan saya didorong oleh beberapa hal :


1. Rabbaniyah Manhaj Islam
Manhaj Islam yang bercorak ketuhanan adalah suatu sibghah (konsep agama) yang menjadikannya terdepan dibandingkan dengan seluruh sistem positif produk manusia dan memiliki spesifikasi unik untuk tetap bertahan dan memberikan manfaat di setiap zaman, tempat, dan di kawasan mana pun.

2. Universalitas manhaj Islam
Merupakan perwujudan warna humanisme, konkretisasi dari warna keterbukaan dan kemampuan untuk memikul tanggungjawab keterbukaan ini. Warna ini menjadikannya meninggalkan sentimen sempit terhadap ras, nasionalisme, gender, atau keturunan.

3. Elastisitas Manhaj Islam
Yaitu warna yang memberinya kemampuan untuk menampung segala problema kehidupan yang berubah-ubah, bervariasi, dan bermacam-macam. Warna yang melapangkan tempat untuk berijtihad dalam menyimpulkan hukum-hukum berkenaan dengan masalah-masalah yang tidak ada nashnya, melalui metode qiyas atau mempertimbangkan mashlahah mursalah, istihsan, dan argumen lain yang diakui syara’

4. Kelengkapan manhaj Islam
Yaitu warna yang membedakannya dari sistem “bumi” serta tatanan-tatanan buatan lainnya yang memiliki tujuan terbatas. Manhaj Islam adalah sistem yang diberikan oleh Al-’Alim dan Al=Khabir, yaitu Allah (SWT) Yang Mahatahu segala urusan manusia, apa saja yang dibutuhkan manusia, apa saja yang merupakan maslahat manusia, dan sebagainya.

5. Keterbatasan Sistem-sistem “wadh’iyah” (buatan manusia)
Sistem buatan manusia memiliki banyak keterbatasan dalam tataran aplikatifnya.
di ambil dari buku : Komitmen Muslim Sejati [ FATIYAKAN] 
DIKUTIP.COM - Saat ini kejahatan bisa terjadi dimana saja, dan menyerang siapa saja. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu kewaspadaan dan kemampuan menjaga diri. Kita tidak bisa lagi sekadar bisa berharap tidak akan terjadi sesuatu yang membahayakan, atau mempersenjatai diri dengan ilmu bela diri. Bila memungkinkan, ubah sikap kita yang tanpa kita sadari membuat diri kita lengah.

Mengisahkan bagaimana seorang pria ternyata sudah mengintai dirinya selama beberapa bulan sebelum akhirnya berhasil memasuki apartemen dan menyerangnya. "Tamu asing (25 persen pemerkosa) mengambil keuntungan dari momen-momen yang rapuh, seperti pintu depan bangunan yang terbuka. Serangan cenderung akan terjadi di ruang-ruang transit seperti pintu masuk, anak tangga, elevator, basement, atap, lobi, koridor, dan gerbang. Perkosaan terjadi paling sering di tempat-tempat dimana keintiman tertentu mungkin terjadi," tulisnya.

pada tips dikutip.com ini mengulas bagaimana perempuan bisa menjaga diri, baik di rumah maupun di jalanan, untuk menghindari tindak kejahatan dalam bentuk apapun.

1. Amati keadaan di sekeliling Anda, dan jangan biarkan pikiran Anda kosong
Waspada, dan waspada, menjadi kata kuncinya. Anda mungkin pernah mendengar bagaimana pelaku kejahatan yang menggunakan cara hipnotis menguasai korbannya? Mereka dikuasai ketika pikiran mereka sedang kosong atau tidak konsentrasi. Bahkan pelaku kejahatan saat ini bisa melancarkan aksinya hanya melalui telepon. Ketika Anda begitu terpaku pada tumpukan pekerjaan di meja kerja, atau pada suatu aktivitas tertentu, Anda tak sadar bahwa Anda menjadi lengah. Saat itulah pelaku kejahatan beraksi.

2. Pastikan kunci rumah masih berfungsi dengan baik
Pastikan pintu atau jendela rumah dilengkapi selot atau kunci yang masih baik, tidak berkarat sehingga mudah dijebol. Bila pintu dan jendela terkunci rapat, tak akan ada orang yang mudah keluar-masuk dengan melompati jendela, misalnya. Bila mungkin, pasang perangkat keamanan yang mudah di-install di kusen jendela untuk perlindungan ekstra. Memasang teralis di pintu dan jendela juga akan membantu.

3. Kenali tetangga Anda
Inilah gunanya bersosialisasi dengan tetangga. Anda akan tahu masalah apa yang sedang terjadi di lingkungan perumahan Anda, misalnya soal pencurian yang sedang sering terjadi. Dengan bersosialisasi, Anda juga akan berbagi informasi mengenai cara menghindarinya. Bila memang sering terjadi pencurian, jangan ragu melaporkan pada pengembang perumahan. Tak jarang pengembang perumahan memberikan pengamanan ekstra ketika ada laporan resmi dari warganya. Ketika suatu kelompok berusaha mengatasi masalah semacam ini bersama-sama, pengaruhnya pun akan lebih besar daripada jika Anda berjuang sendiri.

4. Jangan terlalu percaya pada tamu yang tak dikenal
Anda sering mendengar cerita-cerita tentang seseorang yang mengetuk rumah dan mengatakan diminta kenalan Anda untuk mengambil barang atau membayar sesuatu. Tetapi ketika tamu semacam ini datang ke rumah Anda, Anda sedang lengah dan memercayainya begitu saja. Saat ini, tidak sulit bagi seseorang untuk mendapatkan seragam petugas tertentu. Atribut semacam ini menjadi cara yang sempurna untuk memasuki sebuah rumah tanpa dicurigai.

5. Jangan sibuk mengutak-atik pemutar musik atau ponsel saat berjalan sendirian
Mendengarkan musik, bermain game, atau meng-update status di Facebook memang menjadi cara yang asyik untuk membunuh waktu. Tetapi, ketika Anda melewati kawasan yang rawan kriminalitas, lebih baik tak usah mengeluarkan benda-benda semacam ini dari dalam tas. Lagipula, ketika telinga Anda dikuasai oleh suara musik yang ingar-bingar, Anda tak akan bisa mendengarkan langkah atau menangkap gelagat ketika seseorang berusaha mendekati Anda. Selain itu, mendengarkan musik juga akan mengalihkan konsentrasi Anda dari hal-hal yang terjadi di sekitar Anda.

6. Jangan membuka mobil dengan remote ketika jarak Anda masih jauh dari mobil
Perempuan sering menjadi incaran penjahat karena dianggap lemah dan sering lengah. Anda jelas bukan orang yang lemah, hanya kewaspadaan Anda yang perlu diasah. Seringkali korban kejahatan sudah lama diincar oleh pelaku kriminal, dan mereka hanya menunggu waktu yang tepat untuk melancarkan aksinya. Ia mungkin bersembunyi sampai Anda membuka pintu mobil, dan dengan cepat memanfaatkan waktu sekian detik untuk mengambil barang dari mobil Anda.

7. Dengarkan rasa takut Anda
Jika muncul rasa takut pada diri Anda ketika harus melewati suatu kawasan tertentu, sebaiknya Anda langsung waspada. Dengarkan rasa takut itu, dan jangan meyakini bahwa semuanya akan baik-baik saja atau bahwa Anda terlalu khawatir. Seringkali, alam bawah sadar kita mengetahui lebih baik bila ada sesuatu yang harus dikhawatirkan, daripada alam sadar kita. Maka bila mungkin, pilih rute lain meskipun jaraknya lebih jauh.

BTemplates.com

Categories

Kamera CCTV Palembang

Popular Posts

Blog Archive