DIKUTIP.COM Berkat Facebook, sebagian penduduk dunia kini dapat menjalin pertemanan virtual tanpa batas. Lihat saja peta dunia buatan Facebook ini, yang secara visual menunjukkan ikatan pertemanan via Facebook.
Peta ini menampilkan jalinan pertemanan para Facebooker. Pengguna Facebook diwakili oleh cahaya berwarna putih, yang kemudian dihubungkan dengan garis-garis berwarna biru, melambangkan jalinan pertemanan di seluruh dunia yang terjadi via Facebook.
Wilayah Indonesia pun bersinar terang dalam peta. Bahkan sinar di wilayah Indonesia termasuk paling cemerlang, bersama wilayah Amerika Serikat dan Eropa. Tak heran, Facebooker di Indonesia sedemikian banyak. Sedangkan area China, Rusia dan Afrika Tengah didominasi kegelapan.
Peta yang didominasi warna biru tersebut dibesut oleh Paul Butler, salah satu tim teknisi infrastruktur data di Facebook. Peta tidak dibuat dengan asal-asalan, namun memang berdasarkan jalinan pertemanan yang sungguh terjadi antara para Facebooker.
"Yang sungguh berkesan bagiku adalah mengetahui bahwa garis-garis tersebut tidak mewakili batas-batas pantai atau sungai atau politik, namun hubungan antar manusia yang nyata," sebut Butler.
"Setiap garis mungkin merepresentasikan pertemanan yang terjadi saat bertemu dalam perjalanan, keluarga Facebooker yang ada di luar negeri atau mungkin teman kampus lama yang harus pergi karena bermacam-macam tekanan hidup," pungkas dia, seperti dikutip dari News.com.au, Rabu (15/12/2010). ( fyk / rns )
Peta ini menampilkan jalinan pertemanan para Facebooker. Pengguna Facebook diwakili oleh cahaya berwarna putih, yang kemudian dihubungkan dengan garis-garis berwarna biru, melambangkan jalinan pertemanan di seluruh dunia yang terjadi via Facebook.
Wilayah Indonesia pun bersinar terang dalam peta. Bahkan sinar di wilayah Indonesia termasuk paling cemerlang, bersama wilayah Amerika Serikat dan Eropa. Tak heran, Facebooker di Indonesia sedemikian banyak. Sedangkan area China, Rusia dan Afrika Tengah didominasi kegelapan.
Peta yang didominasi warna biru tersebut dibesut oleh Paul Butler, salah satu tim teknisi infrastruktur data di Facebook. Peta tidak dibuat dengan asal-asalan, namun memang berdasarkan jalinan pertemanan yang sungguh terjadi antara para Facebooker.
"Yang sungguh berkesan bagiku adalah mengetahui bahwa garis-garis tersebut tidak mewakili batas-batas pantai atau sungai atau politik, namun hubungan antar manusia yang nyata," sebut Butler.
"Setiap garis mungkin merepresentasikan pertemanan yang terjadi saat bertemu dalam perjalanan, keluarga Facebooker yang ada di luar negeri atau mungkin teman kampus lama yang harus pergi karena bermacam-macam tekanan hidup," pungkas dia, seperti dikutip dari News.com.au, Rabu (15/12/2010). ( fyk / rns )