Hotel Bintang Lima Italia
LiputanKami.com - Magang selama dua minggu di sebuah hotel di pegunungan bisa jadi merupakan pengalaman yang tidak terlalu istimewa bagi para siswa SMA di Italia. Namun lain ceritanya kalau mereka magang di sebuah hotel bintang tiga di pegunungan Dolomiti, tanpa pengawasan supervisor.

Dilansir dari harian La Stampa, program 'Missione in Polsa' yang diklaim merupakan satu-satunya di Eropa ini memang menawarkan kesempatan mengurus hotel secara independen selama dua minggu bagi siswa SMA.

"Kami ingin menyediakan bagi para siswa untuk bisa mempraktekkan apa yang mereka pelajari dengan penuh tanggung jawab," kata Maurio Enea dari SMA Don Milani yang pertama kali mencetuskan program ini sepuluh tahun lalu.

Menurut Enea, selama ini siswa magang hanya diberi sedikit kesempatan dan tanggung jawab. Sehingga, ia ingin memberi tanggung jawab lebih besar pada para siswa supaya ilmu mereka terpakai. Dengan program ini, para siswa diharapkan bisa menjalankan hotel sungguhan secara efektif sambil menjaga keseimbangan anggarannya.

Ada beberapa posisi yang tersedia untuk dijalankan di Hotel La Betulla, pegunungan Dolomiti: satu kepala hotel, dua wakil kepala, dan manager untuk tiap-tiap departemen. Selama magang, para siswa rapat setiap Kamis siang dan Sabtu pagi untuk menentukan menu, membuat logo, dan berbagi tugas.

Hal ini tentu sangat menantang, mengingat yang dihadapi para siswa adalah tamu hotel sungguhan dengan permintaan-permintaan yang serius pula. Namun seperti yang dibilang seorang siswa bernama Giada Cuel yang magang sebagai kepala hotel, "Mengurus hotel? Mudah kok!"

Tanpa adanya supervisor, Cuel dan 49 siswa lainnya berhasil menjalankan La Betulla dengan baik. Tak tanggung-tanggung, beberapa pebisnis lokal dan Duta Besar Burundi sempat menjadi tamu mereka.

"Kami saling menolong. Walau kadang ada adu argumen, namun itu pengalaman. Jika sebagai kepala hotel saya harus memberi arahan kerja pada sahabat saya, maka saat adu argumen saya memandangnya sebagai kolega. Kami belum kuliah, dan pengalaman ini singkat. Namun kami tidak main-main di sini, karena kami bekerja dan kami berlatih," kata gadis 19 tahun asal kota Folgaria ini.

Meskipun mengaku bangga atas hasil kerja para siswanya, Enea tak memutuskan untuk ikut campur. Ia hanya memutuskan menjadi pemantau saja.

sumber : VIVAnews

Related Posts:

  • Presiden Filiphina Pacari Gadis KoreaManila: Setelah sering dikabarkan menjalin hubungan dengan beberapa wanita, akhirnya Presiden Filipina Benigno Aquino III mengakui sedang menjalin hubungan dengan seorang wanita asal Korea.Seperti yang dilansir dalam laman ab… Read More
  • Film Suu Kyi Bajakan Banjiri Pasar Gelap BurmaYangon - Film tentang perjuangan Aung San Suu Kyi, The Lady, yang dibintangi Michelle Yeoh, kini membanjiri pasar gelap Burma dalam bentuk DVD bajakan.“Kualitas DVD film tersebut sebenarnya tidak begitu bagus. Namun orang-ora… Read More
  • Helikopter Penjaga Pantai Jatuh, 3 Orang HilangWASHINGTON DC, KOMPAS.com -- Satu orang terluka dan tiga lainnya hilang setelah sebuah helikopter milik Penjaga Pantai Amerika Serikat (USCG) jatuh di wilayah negara bagian Alabama, AS, Selasa (28/2/2012) malam. Proses pencar… Read More
  • Napoleon Sempat Belajar AlquranREPUBLIKA.CO.ID, -- Napoleon Bonaparte memang sang penakluk, sebelum ia dikalahkan secara menyakitkan oleh Inggris. Tak hanya Eropa, namun di Afrika pun jejak Napoleon terlihat.Saat Napoleon ingin menaklukkan Mesir (sebelumny… Read More
  • Veteran Terakhir Perang Dunia I Tutup UsiaLondon: Florence Green tidak pernah bertempur di garis depan. Dia bertugas menyediakan makanan bukan menghabisi lawan. Namun, Green yang meninggal dunia di usia 110, merupakan veteran terakhir Perang Dunia I. Di masa Perang D… Read More

BTemplates.com

Categories

Kamera CCTV Palembang

Popular Posts

Blog Archive