"Karena krisis yang saat ini terjadi di PSSI dan tidak adanya pemain lokal yang kredibel untuk berkompetisi," demikian yang tertulis dalam keterangan pers dari Saujana Media, promotor yang berencana mendatangkan PSV Eindhoven ke Indonesia, Jumat, 13 Desember 2011.
Seperti diketahui saat ini terjadi dualisme kompetisi, yaitu Indonesian Premier League dan Indonesia Super League. PSSI hanya mengakui Indonesian Premier League sebagai kompetisi resmi.
FIFA, sebagai induk sepak bola dunia, juga telah mengeluarkan larangan kepada para pemain Indonesia Super League memperkuat tim nasional. Selain itu para pemain Indonesia Super League juga dilarang mengikuti kegiatan PSSI.
Masalahnya, sejumlah pemain bintang dan punggawan tim nasional, seperti Christian Gonzales, Bambang Pamungkas, Boaz Salossa, dan Firman Utina justru bermain di Indonesia Super League. Mereka tak bisa memperkuat tim nasional atau pertandingan yang digelar PSSI dengan pihak ketiga.
Hal inilah yang dipersoalkan Saujana Media. PSSI semula menjanjikan akan menurunkan para pemain bintang untuk melawan PSV Eindhoven. Klausul ini tertuang dalam kontrak yang diteken PSSI dengan Saujana Media selaku promotor PSV Eindhoven.
Namun PSSI tak bisa menurunkan bintang-bintang tersebut karena mereka bermain di Indonesia Super League. "Sangat disesalkan karena kami telah dijanjikan pemain-pemain terbaik, tapi sampai sekarang tidak dipenuhi PSSI." tulis Saujana Media melalui keterangan persnya.
Tanpa para pemain bintang tersebut, dipastikan pertandingan bakal sepi penonton yang berimbas langsung pada penjualan tiket. Pertimbangan finansial inilah yang membuat mereka membatalkan rencana mendatangkan PSV Eindhoven.
"Kami tidak yakin tiket untuk pertandingan Jakarta Selection (melawan PSV Eindhoven) nanti bisa meringankan beban keuangan membawa PSV Eindhoven ke Jakarta." tulis Saujana Media dalam keterangan persnya.
Pembatalan pertandingan ini dipastikan akan mencoreng nama Indonesia di Eropa. Klub-klub raksasa Eropa yang semula berniat melakukan kunjungan ke Indonesia, bakal berpikir ulang karena tidak stabilnya sikap PSSI. (he)
Sumber : tempo.co