• Rabu, Juni 08, 2011
  • Administrator
"Mendekati Matahari diperlukan untuk mempelajari fenomena seperti 'solar flares',"

Posted Image



Matahari adalah salah satu bintang terbesar di luar angksa. Namun, sejauh ini belum ada ilmuwan yang bisa melakukan penelitian dari jarak dekat.

Saat ini ada beberapa ilmuwan dari beberapa negara yang tergabung dalam helio-physicists telah membuat perangkat untuk mendekati Matahari, untuk menelitinya sedekat mungkin. Untuk menunjang penelitian itu, Rusia berencana akan meluncurkan pesawat ruang angkasa ke Matahari.

Ide pertama mengirimkan pesawat ruang angkasa ke Matahari berasal dari komunitas ilmuwan Rusia pada tahun 1970 (di masa Brezhnev). Namun, di awal proyek pertama itu, pesawat tanpa awak itu secara teknis dinilai tidak layak.

Kini para ahli dari Institute of Terrestrial Magnetism, Ionosphere and Radio Wave Propagation atau Pushkov (IZMIRAN), Physics Institute of the Academy of Sciences (FIAN) dan peneliti lainnya, sedang bekerja untuk menyelesaikan proyek Interhelioprobe. Direktur Lembaga Studi Luar Angkasa dengan Akademisi Ilmu Pengetahuan Rusia, Lev Zelyony, mengatakan tidak menutup kemungkinan bahwa pesawat antariksa ini nanti akan bisa mendekati Matahari pada ketinggian 10-12 solar radii.

Dengan jarak sedekat itu, ancaman bahaya memang akan muncul. Selain bahaya overheating, juga bahaya penguapan sinar di bawah Matahari yang bisa menyebabkan kesalahan dalam pengukuran.

Oleh karena itu, yang akan menjadi prioritas adalah mengembangkan perisai panas yang mampu menahan suhu sampai 600 derajat Celcius. Nantinya, bahan perisai itu akan dibuat dari bahan tungsten, molybdenum, dan bahan tahan api lainnya.

"Mendekati Matahari diperlukan untuk mempelajari fenomena seperti 'solar flares'," kata Vladimir Kuznetsov, Direktur IZMIRAN. "Yang paling penting juga untuk mempelajari siklus Matahari dan dinamo Matahari, karena sampai hari ini kami masih tidak dapat memprediksi awal dan amplitudo siklus ini."

Menurut Kuznetsov, jika mampu mempelajari serta memprediksi siklus Matahari, akan memungkinkan untuk mengurangi dampak bahaya bagi Bumi.

Selain Rusia, proyek serupa juga dilakukan di negara lain. Ilmuwan Eropa yang bekerja untuk Solar Orbiter juga tengah meneliti Matahari dari jarak 60 solar radii (jarak ini sedikit lebih dekat dari orbit Merkurius). American Solar Probe akan mendekati Matahari pada jarak hanya 8.5 radii dari permukaan.

Namun, Solar Orbiter baru akan diluncurkan pada 2017, dan Solar Probe pada tahun 2018. Sedangkan pesawat milik Rusia itu, diyakini para ilmuwan akan diluncurkan pada 2015

Related Posts:

  • 10 FAKTA MENARIK SEPUTAR SAKIT KEPALASakit kepala amat mengganggu aktivitas kita. Berdenyut-denyut. Tegang. Sakit. Apa Anda memiliki kecenderungan untuk sakit kepala, baik yang berkala ataupun yang kadang-kadang saja? Ada beberapa fakta yang menarik dan … Read More
  • INILAH AIR YANG AKAN KELUAR DI MASA DEPANKompetisi Web Kompas Muda & AQUA sebuah kompetisi blog yang diadakan Kompas Muda. "Kompetisi Web Kompas Muda & AQUA" ini adalah keyword yang diujikan pada kompetisi ini dan sekarang sedang menjadi momok orang ba… Read More
  • SEJARAH MIE INSTAN DAN PENEMUNYA Barang kali kita pantas berterima kasih kepada Mamofuku Ando, orang Jepang kelahiran Taiwan 1911. Berkat kerja keras dan jerih payahnya kita sekarang bisa menikmati kelezatan mie instan. Makanan cepat saji dengan banyak p… Read More
  • PERANG-PERANG TERDAHSYAT SEPANJANG MASATerjadi dari tahun 1948 saat Inggris yang merampas tanah Palestina dari Kesultanan Turki Ottoman memberikannya kepada kaum Yahudi dalam rangka membangun kembali “tanah airâ€� sejak mereka terusir dari wilayah tersebut k… Read More
  • MISTERI PENDARATAN UFO & ALIEN DI HALAMAN SEBUAH SEKOLAH DI ZIMBABWEPada tanggal 14 September 1994, sebuah UFO terlihat membelah langit Afrika. Dua hari kemudian, sesuatu mendarat di halaman sebuah sekolah di Ruwa, Zimbabwe.Dari dalam benda misterius tersebut, keluar sesosok makhluk aneh… Read More

BTemplates.com

Categories

Kamera CCTV Palembang

Popular Posts

Blog Archive