Suatu pagi yang cerah aku dikejutkan oleh pertanyaan anak perempuanku yang lugu (saat itu dia masih duduk di TK kecil). Dia bertanya : Ibu Tuhan ada dimana? Tuhan ada Berapa? Seandainya orang dewasa bertanya seperti itu kepadaku tentu akan kujawab Tuhan itu hanya ada satu, Tuhan ada dimana - mana.
Aku merenung, jawaban apa yang bisa kuberikan agar anakku bisa mengerti penjelasanku. Dengan pengetahuan spiritual yang sangat terbatas, akhirnya aku mencoba memberikan penjelasan pada anakku. Kubimbing tangannya yang mungil menuju halaman rumah, dan Sang Surya bersinar sangat cerah pagi itu, oh begitu agung……….. Inilah percakapan kami saat itu:
I : Anakku tataplah langit dan bilang pada Ibu apa yang engkau lihat disana.
A : Ibu, dilangit ada matahari bersinar cerah
I : Benar nak, matahari sangat indah pagi ini. Coba amati lagi berapakah ada matahari di langit sana nak?
A : Saya melihat matahari satu saja Ibu.
I : Kalau engkau berada di sekolah TK, apakah darisana kamu bisa melihat matahari?
A : Ia saya bisa melihat matahari dari sekolah TK saya Ibu.
I : Berapa kamu bisa melihat matahari dari sekolah TK nak?
A : Satu saja Ibu
I : Kalau engkau berada dirumah kakek dan nenekmu apakah engkau bisa melihat matahari dari sana juga? Dan berapa ada matahari disana?
A : Tentu saja bisa Ibu, dan matahari juga ada satu saja.
I : Jika engaku bermain di pantai, apakah darisana engkau bisa melihat matahari? Dan berapakah ada matahari disana?
A: Bisa bu dan dari pantai saya melihat matahari 1 saja.
I : Anakku seperti halnya dengan matahari dimanapun engkau berada darisana engkau pasti bisa melihatnya. Begitu juga dengan Tuhan. Sesungguhnya Tuhan hanya satu tetapi ada dimana – mana. Apakah kamu mengerti nak?
A : Saya mengerti Bu.
Anakku tersenyum dan aku kemudian memeluknya. Dalam hatiku berkata anakku Ibu harus belajar banyak agar mampu menjawab pertanyaan – pertanyaan mu yang lain kelak, apalagi kau semakin besar tentu pertanyaan mu akan bertambah sulit.
Aku merenung, jawaban apa yang bisa kuberikan agar anakku bisa mengerti penjelasanku. Dengan pengetahuan spiritual yang sangat terbatas, akhirnya aku mencoba memberikan penjelasan pada anakku. Kubimbing tangannya yang mungil menuju halaman rumah, dan Sang Surya bersinar sangat cerah pagi itu, oh begitu agung……….. Inilah percakapan kami saat itu:
I : Anakku tataplah langit dan bilang pada Ibu apa yang engkau lihat disana.
A : Ibu, dilangit ada matahari bersinar cerah
I : Benar nak, matahari sangat indah pagi ini. Coba amati lagi berapakah ada matahari di langit sana nak?
A : Saya melihat matahari satu saja Ibu.
I : Kalau engkau berada di sekolah TK, apakah darisana kamu bisa melihat matahari?
A : Ia saya bisa melihat matahari dari sekolah TK saya Ibu.
I : Berapa kamu bisa melihat matahari dari sekolah TK nak?
A : Satu saja Ibu
I : Kalau engkau berada dirumah kakek dan nenekmu apakah engkau bisa melihat matahari dari sana juga? Dan berapa ada matahari disana?
A : Tentu saja bisa Ibu, dan matahari juga ada satu saja.
I : Jika engaku bermain di pantai, apakah darisana engkau bisa melihat matahari? Dan berapakah ada matahari disana?
A: Bisa bu dan dari pantai saya melihat matahari 1 saja.
I : Anakku seperti halnya dengan matahari dimanapun engkau berada darisana engkau pasti bisa melihatnya. Begitu juga dengan Tuhan. Sesungguhnya Tuhan hanya satu tetapi ada dimana – mana. Apakah kamu mengerti nak?
A : Saya mengerti Bu.
Anakku tersenyum dan aku kemudian memeluknya. Dalam hatiku berkata anakku Ibu harus belajar banyak agar mampu menjawab pertanyaan – pertanyaan mu yang lain kelak, apalagi kau semakin besar tentu pertanyaan mu akan bertambah sulit.