• Rabu, Juni 08, 2011
  • Administrator
Kematian Charles Darwin yang dikenal lewat karya agungnya "The Origin of Species" sebagai dasar teori Evolusi telah lama menjadi misteri. Dalam sebuah paparan di acara Historical Clinicopathological Conference, 6 Mei 2011, misteri kematian Darwin tersebut akhirnya terkuak.
Sidney Cohen, direktur riset di Jefferson Medical College di Philladelphia memaparkan hasil analisisnya tentang kematian Darwin. Ia mengatakan bahwa Darwin menderita penyakit Chagas, infeksi Heliobacter pylori dan cyclic vomiting syndrome.
Menurut Cohen, Darwin mulai menderita penyakit Chagas dan infeksi parasit ketika digigit serangga yang mengandung parasit endemik Argentina dalam perjalanannya. Saat ini, penyakit tersebut bisa diobati dengan Benznidazole dan Nifurtimox.
Sementara, penyebab vomiting syndrom atau muntah-muntah belum bisa diuraikan. Kemungkinan sindrom itu berkaitan dengan stres dan akan hilang bila penyakit lain terobati. Dalam saat terparah penyakitnya, diketahui Darwin memuntahkan semua makanan, terutama setelah sarapan.
Darwin diketahui melakukan perjalanan ke Amerika Selatan dan Afrika, melewati Pasifik dan Kepulauan Galapagos selama 5 tahun. Dalam perjalanannya, Darwin mengalami gigitan serangga yang mengandung parasit endemik Argentina.
Meskipun diduga bahwa Darwin mengalami penyakit jantung, namun gigitan serangga yang memacu timbulnya penyakit lain itulah yang dikatakan penyebab utama kematian Darwin. Penyakit jantung sendiri diperkirakan dipacu oleh Chagas yang diderita.
Meninggalnya Darwin sebenarnya adalah sebuah ironi, sebab ia merupakan anak dan cucu seorang ahli medis. Lebih dari 2 lusin diagnosis, termasuk Skizophrenia dijatuhkan dan ragam obat diberikan, tapi tak berhasil. Para dokter bingung dengan gejala yang dialami darwin.
Cohen menyatakan, penelitian yang dilakukannya menambah kekagumannya pada Darwin. "Sulit untuk mengetahui bagaimana penyakit mempengaruhi karyanya. Tapi produktivitasnya tak pernah berkurang," katanya seperti dikutip AP.
Untuk menyimpulkan penyakit yang diderita Darwin, Cohen tak menggunakan sinar-X atau analisis darah apapun, sebab ia memang tak memilikinya. Cohen hanya menganalisa sekian gejala penyakit yang dialami Darwin.

Related Posts:

  • 10 ORANG PALING POPULER DI TWITTERTwitter adalah fenomena. Sampai awal bulan lalu tercatat ada 145 juta pengguna situs mikroblogging dan jejaring sosial ini. Lewat twitter kita bisa mendapatkan banyak kabar atau pun cerita sepanjang 140 karakter dari ak… Read More
  • CARA MENGATASI BANJIR DI JEPANG YANG PATUT DI CONTOH INDONESIAMau tau bagaimana jepang mengatasi banjir ?? Negara kita yang gedungnya gak sebnagayk di jepang masih aja banjir, banjir dan banjir. kebanyakan dari kita bertanya-tanya bagaimana cara Jepang mengatasi banjir walaupun hujan… Read More
  • 8 PENYEBAB TUBUH MENJADI CEPAT LELAHUntuk anda yang merasa tubuhnya cepat sekali capek, lelah, lesu dan sebagainya, maka anda perlu mengetahui hal-hal apa sajakah yang menyebabkan hal tersebut untuk kemudian dicari solusinya. Kurang tidur merupakan penyeb… Read More
  • MISTERI DI BALIK KARTU REMIPlaying Card atau di Indonesia sering disebut kartu Remi ( padahal nama salah satu permainan ) mungkin datang dari Timur, Mesir atau Arab – muncul di Italia (dalam bentuk Tarot/Taroochi ) kira-kira akhir tahun 1200-an. Set… Read More
  • MISTERI LUBANG BUAYA CIPAYUNG, JAKARTA HUJAN turun deras. Datuk Banjir menutup kepalanya dengan kain sarung. Begitu juga kedua temannya. Dalam gelap, getek yang mereka naiki dibiarkan melaju sendiri mengikuti riak air. Di sebuah tempat, getek tiba-tiba … Read More

BTemplates.com

Categories

Kamera CCTV Palembang

Popular Posts

Blog Archive