• Jumat, Januari 13, 2012
  • Administrator
Kapsul | Vitamin
LiputanKami.com - Penelitian baru-baru ini menemukan bahwa kekurangan vitamin D akan meningkatkan gejala depresi. Hasil riset ini menjawab beberapa pertanyaan sebelumnya yang menentang hubungan antara Vitamin D dengan gejala depresi.

Riset ini meneliti 12.600 partisipan yang dikumpulkan dari akhir 2006 hingga 2010. Para peneliti menemukan bahwa kadar vitamin D yang tinggi dalam darah dapat menurunkan risiko depresi, khususnya diantara mereka yang pernah mengalami depresi sebelumnya.

Pertanyaannya sekarang apakah kekurangan Vitamin D menyebabkan gejala depresi ataukah justru depresi itu sendiri yang menurunkan kadar vitamin D dalam tubuh.

Para peneliti Belanda pada tahun 2008 menganalisa 1282 partisipan yang berumur diantara 65-95 tahun, menemukan bahwa mereka yang telah berumur lanjut memiliki risiko terkena depresi yang lebih tinggi jika kekurangan Vitamin D.

Sedangkan penelitian tahun 2009 yang dilakukan oleh peneliti di China tidak menemukan hubungan antara Vitamin D dan gejala depresi.

Sementara para peneliti masih berdebat akan hal ini, Vitamin D terbukti memiliki banyak manfaat bagi tubuh antara lain Vitamin D dapat mencegah pertumbuhan penyakit parkinson dalam tubuh. Lalu para peneliti di Intermountain Medical Center Heart Institute, Utah akhir-akhir ini menemukan bahwa jika asupan Vitamin D dalam tubuh Anda cukup saat diet akan membantu mengurangi risiko terjangkit penyakit kardiovaskular.

Pada akhirnya disimpulkan bahwa kekurangan Vitamin D memang akan meningkatkan gejala depresi tapi jika kita mengonsumsi suplemen vitamin D belum tentu akan mengurangi gejala depresi.

BTemplates.com

Categories

Kamera CCTV Palembang

Popular Posts

Blog Archive