Ada banyak cara yang bisa dijalani untuk mendapatkan pernikahan bahagia. Misalnya saja dengan menghindari enam kesalahan yang biasa dibuat wanita dalam menjalani pernikahan berikut ini, seperti dikutip dari WebMD:
1. Terlalu Banyak Mengalah
"Beberapa istri bisa dengan mudahnya menyerah pada keinginan mereka," ujar Susan Heitler, PhD, psikolog dan penggagas www.poweroftwo.org, sebuah situs penasihat pernikahan.
Heitler mengatakan lagi, para wanita pun terkadang hanya menjadi aksesori untuk suami mereka. Padahal seharusnya istri itu menjadi pasangan yang seimbang.
"Beberapa wanita terkadang merasa semuanya untuk suami ketimbang memikirkan diri sendiri," tambahnya.
Para wanita yang mudah mengalah ini terlalu takut untuk mengungkapkan keinginannya. Mereka juga khawatir akan timbul pertengkaran sehingga lebih memilih diam saja.
Jika Anda termasuk tipe wanita ini, mulailah mengubah diri Anda. Cobalah untuk mengungkapkan apa yang ada di pikiran Anda, apakah itu soal urusan rumah tangga, anak atau kurangnya perhatian suami. Dengan bicara, permasalahan tersebut tentu bisa dicari solusinya.
2. Tidak Punya Rencana yang Jelas
Menurut terapis pernikahan Eli Karam, PhD, pasangan yang bisa mempertahankan pernikahannya biasanya sudah punya rencana yang jelas dalam berbagai hal mulai dari pembagian tugas rumah tangga, mengurus anak sampai soal uang. Sayangnya banyak pasangan yang tidak memiliki perencanaan tersebut. Mereka memilih melakukan semua itu apa adanya saja.
"Banyak pasangan menjalankan keseharian dengan apa yang mereka asumsikan di kepala mereka karena memang begitulah mereka tumbuh. Mereka berpikir, apa yang mereka anggap bisa dilakukan, bisa dijalani juga oleh pasangannya," jelas Karam yang juga asisten profesor di University of Louisville, Kentucky, Amerika Serikat.
Jika hal di atas dilakukan Anda dan pasangan, menurut Karam, rasa saling sakit hati bisa dengan mudahnya muncul. Oleh karena itu ia menyarankan agar Anda dan pasangan seharusnya sudah mendiskusikan berbagai masalah di atas sebelum pernikahan. Ketika Anda dan pasangan sudah saling memahami, tidak akan kaget lagi atas apa yang terjadi saat pernikahan itu dijalani.
3. Meremehkan Efek Intonasi Suara
Intonasi suara bisa menjadi masalah saat Anda bicara dengan pasangan, apalagi jika yang dibicarakan adalah hal negatif. Heitler pun mengatakan, jika memang ada suatu permasalahan yang ingin dibicarakan, katakan dengan intonasi suara yang normal ketimbang marah-marah.
Cobalah untuk mendiskusikan permasalahan tersebut dengan bicara baik-baik. Jangan langsung memulai pembicaraan dengan intonasi suara yang tinggi. Meskipun Anda tidak bermaksud emosi atau marah, pasangan tetap bisa merasa dirinya tengah disalahkan.
4. Gaya Komunikasi yang Salah
Kalau selama ini Anda merasa tidak pernah didengarkan suami saat bicara, mungkin Anda harus memperbaiki gaya komunikasi Anda. Misalnya saja, beberapa wanita berulang kali mengungkapkan kekesalan mereka pada suami dan berusaha mendapatkan perhatian pasangan. Namun di sisi lain, para suami justru menganggap istri mereka terlalu cerewet. Perbedaan penafsiran ini terjadi karena suami-istri tersebut memiliki gaya komunikasi berbeda.
Jika hal di atas terjadi pada Anda dan pasangan, cobalah untuk tidak terlalu 'cerewet' pada suami. Biarkan suami memahami dan menyerap dulu perkatan Anda. "Berikan mereka kesempatan untuk mengingat apa yang didengarnya," jelas Karam.
5. Tidak Menjadikan Seks Sebagai Prioritas
Entah itu karena kelelahan atau alasan lainnya, cukup banyak wanita yang tidak punya waktu untuk berhubungan seks. Menurut Heitler dan Karam, hal itu adalah sebuah kesalahan.
"Kenyataannya, yang terbaik untuk semua, untuk Anda dan suami adalah sebuah kehidupan seks yang sehat," jelas Heitler. "Seks bisa membuat keluarga bahagia. Tidak ada yang diinginkan anak-anak selain melihat orangtua mereka memiliki ikatan yang kuat dan positif," tambahnya.
Karam menyarankan pada para wanita agar meluangkan waktu untuk bercinta. Caranya, Anda bisa mengalah pada apa yang seharusnya dikerjakan.
"Tinggalkan saja salah satu pekerjaan dan bercintalah dengan suami," jelasnya.
6. Lupa untuk Memuji Pasangan
Beberapa wanita kadang terlalu fokus pada anak, urusan rumah dan pekerjaan mereka. Hal itu pun membuat wanita lupa untuk melakukan hal-hal mudah yang bisa memperkuat pernikahan, seperti memuji suami.
"Caranya bisa dengan senyum, kontak mata, sentuhan, pelukan atau ucapan singkat seperti 'pendapat kamu bagus'," jelas Heitler. Tindakan-tindakan ringan itu bisa mengingatkan pasangan kalau mereka saling mencintai.
"Hanyalah sebuah mitos kalau pernikahan yang baik bisa berdiri sendiri. Pernikahan itu adalah sebuah proses belajar, mempelajari diri sendiri, mempelajari pasangan. Apa yang terjadi di usia Anda 24 tahun tidak akan sama ketika Anda berusia 34," tambah Karam.