- Minggu, Juni 19, 2011
- Administrator
- Sports
Ocimnet - Ganda campuran Indonesia, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir, menyempurnakan penampilan impresif mereka di ajang Singapura Terbuka Superseries, dengan merengkuh gelar juara. Di final turnamen berhadiah 200.000 dollar AS tersebut, Minggu (19/6/2011), unggulan keempat ini menang dua game 21-14, 27-25 atas pasangan Taiwan, Chen Hung Ling/Cheng Wen Hsing.
Dengan demikian, ganda campuran terbaik Indonesia ini mencatat hattrick gelar di musim 2011, setelah India Terbuka Superseries dan Malaysia Terbuka Grand Prix Gold. Total, pasangan yang "disatukan" pada Oktober 2010 itu sudah mengoleksi lima gelar, termasuk dua gelar superseries.
Memang, Tontowi/Liliyana bermain sangat ciamik sepanjang Singapura Terbuka ini. Bukan cuma menyingkirkan sejumlah pemain top, termasuk unggulan utama dari China, mereka juga tak pernah kehilangan game. Pasangan peringkat lima dunia ini selalu menang dua game langsung, termasuk ketika mengalahkan unggulan utama Zhang Nan/Zhao Yunlei di semifinal.
Keberhasilan Tontowi/Liliyana membuat Indonesia sudah meraih satu gelar. Masih ada harapan menambah gelar lagi melalui ganda putra non-Pelatnas, Alvent Yulianto Chandra/Hendra Aprida Gunawan, yang akan bertemu unggulan keempat dari China, Cai Yun/Fu Haifeng.
Bermain agresif dan cerdik
Mirip dengan ketika menaklukkan Zhang/Zhao, di final ini pun Tontowi/Liliyana bermain sangat agresif dan cerdik, di samping mereka menunjukkan semangat pantang menyerah. Smes milik Tontowi dan permainan net yang menawan dari Liliyana, membuat pasangan ini tampil hampir sempurna di game pertama.
Apalagi, penampilan buruk dari Cheng semakin memberikan keuntungan besar bagi Tontowi/Liliyana. Pasalnya, Cheng terlihat canggung melakukan servis, sehingga ketika bola di tangannya (saat servis), baik Tontowi maupun Liliyana punya peluang sangat besar untuk langsung mematikannya, baik dengan smes maupun drive yang keras. Bahkan, tercatat Cheng tiga kali melakukan servis yang melebar di luar lapangan.
Pada game kedua, Tontowi/Liliyana menunjukkan semangat juang yang tinggi. Meskipun sudah tertinggal 6-12, kemudian 8-13, mereka mampu mengejarnya. Delapan poin beruntun yang dihasilkan membuat pasangan Indonesia itu berbalik memimpin 16-13, sebelum terjadi deuce yang menegangkan. Di saat kritis tersebut, Tontowi/Liliyana memperlihatkan mental juara sehingga mereka yang berhasil menjadi pemenang.
Tak seperti pada game pertama di mana Tontowi lebih banyak melepaskan smes keras, kali ini Tontowi bermain lebih "lunak". Dia sesekali melakukan drop shot menyilang yang tak bisa diantisipasi lawan. Ini ditambah lagi dengan pertahanan yang bagus dari Liliyana, karena meskipun menjadi sasaran tembak Chen, dia mampu mengembalikannya dengan baik, dan justru menjadi awal serangan bagi Indonesia.
Keberhasilan di Singapura Terbuka tersebut tentu menjadi modal yang sangat bagus bagi Tontowi/Liliyana menghadapi Indonesia Terbuka Superseries Premier yang mulai bergulir 20 Juni. Semoga bermain di hadapan publik sendiri, performa Tontowi/Liliyana kian ciamik, sehingga gelar juara bisa diraih lagi oleh Indonesia.
[via - kompas]