• Minggu, Juni 19, 2011
  • Administrator
Seorang tukang kayu tua bermaksud pensiun dari pekerjaannya di sebuah perusahaan kontruksi real estate. Ia menyampaikan keinginannya tersebut kepada pemilik perusahaan. Tentu saja, karena tak bekerja, ia akan kehilangan penghasilan bulanannya, tetapi keputusan itu sudah bulat. Ia merasa lelah. Ia ingin beristirahat dan menikmati sisa hari tuanya dengan penuh kedamaian bersama istri dan keluarganya.

Pemilik perusahaan merasa sedih kehilangan salah seorang pekerja terbaiknya. Ia lalu memohon pada si tukang kayu tersebut untuk membuatkan sebuah rumah untuk miliknya.

Tukang kayu mengangguk menyetujui permohonan pribadi pemilik perusahaan itu. Tapi, sebenarnya ia merasa terpaksa. Ia ingin segera berhenti. Hatinya tidak sepenuhnya dicurahkan. Dengan ogah-ogahan ia mengerjakan proyek itu. Ia Cuma menggunakan bahan-bahan sekedarnya.

Akhirnya selesailah rumah yang diminta. Hasilnya bukanlah sebuah rumah baik. Sungguh sayang ia harus mengakhiri karirnya dengan prestasi yang tidak begitu mengagumkan. Ketika pemilik perusahan itu datang melihat rumah yang dimintainya, ia menyerahkan sebuah kunci rumah pada si tukang kayu. “Ini adalah rumahmu“ katanya ”hadiah dari kami”.

Betapa terkejutnya si tukang kayu. Betapa malu dan menyesal. Seandainya saja ia mengetahui bahwa ia sesungguhnya mengerjakan rumah untuk dirinya, ia tentu akan mengerjakannya dengan cara yang lain sama sekali. Kini ia harus tinggal di sebuah rumah yang tak terlalu bagus hasil karyanya sendiri.

Itulah yang terjadi dalam kehidupan kita. Kadangkala, banyak dari kita yang membangun kehidupan dengan cara yang membingungkan. Lebih memilih berusaha ala kadarnya ketimbang mengupayakan yang baik. Bahkan, pada bagian-bagian terpenting dalam hidup kita tidak memberikan yang terbaik.

Pada akhir perjalanan, kita terkejut saat melihat apa yang telah kita lakukan dan menemukan diri kita hidup di dalam sebuah rumah yang kita ciptakan sendiri. Seandainya kita menyadari sejak semula, kita akan menjalani hidup ini dengan cara yang jauh berbeda.

Renungkanlah rumah yang sedang kita bangun. Setiap hari kita memukul paku, memasang papan, mendirikan dinding dan atap. Mari kita selesaikan rumah kita dengan sebaik-baiknya seolah-olah hanya mengerjakannya sekali saja dalam seumur hidup. Biarpun kita hanya hidup satu hari, maka dalam satu hari itu kita pantas untuk hidup penuh keagungan dan kejayaan.

Apa yang bisa diterangkan lebih jelas lagi. Hidup kita esok adalah akibat dari sikap dan pilihan yang kita perbuat di hari ini. Hari perhitungan adalah milik Tuhan, bukan kita, karenanya pastikan kita pun akan masuk dalam barisan kemenangan.

Related Posts:

  • 10 CARA MUDAH MEMBAHAGIAKAN DIRI SENDIRI DIKUTIP.COM - Berikut merupakan 10 tips membahagiakan diri sendiri karena kita butuh membahgiakan diri kita sendiri dari sebelum kita baru akan mampu membahagikan orang lain 1. Jangan Takut dan Khawatir Perasaan takut dan … Read More
  • 6 SIFAT PRIA YANG DISUKAI WANITADi dunia ini mungkin ada wanita yang tidak suka laki-laki. Tapi, biarlah itu ada. Bahasan kali ini hanya untuk wanita. Seperti wanita, laki-laki memiliki karakter khas. Ada yang umum, ada yang khusus. Nah, menurut su… Read More
  • 10 KEUNTUNGAN BERPIKIR POSITIFDIKUTIP.COM - Sikap mencerminkan dari kepribadian seseorang, dan pikiran memberi peran yang besar terhadap sikap seseorang. Itulah mengapa berpikir positif membuat perbedaan besar dalam hidup kita.  Sikap yang baik … Read More
  • TIPS MEMANFAATKAN HARI MINGGU YANG BERMANFAATDIKUTIP.COM - Hari minggu merupakan hari yang di tunggu tunggu baik orang muda maupun tua. melepaskan penat pekerjaan dan tumpukan kerjaan kantor sekolah dll, hari Minggu sebaiknya kita manfaatkan sebaik mungkin, hanya saja, … Read More
  • ORANG INDONESIA ASLI MENDIRIKAN PABRIK TEMPE DI JEPANGDIKUTIP.COM - Terlahir di kota kecil Grobogan, Jawa Tengah ternyata tidak menyurutkan semangat juang Rustono (43) untuk meraih mimpi besarnya. Siapa sangka bila seorang mantan bell boy Hotel Sahid Yogyakarta ini sekarang… Read More

BTemplates.com

Categories

Kamera CCTV Palembang

Popular Posts

Blog Archive