• Rabu, Juni 15, 2011
  • Administrator
Ocimnet - Stasiun Meteorologi Cilacap, Jawa Tengah, memprakirakan gerhana Bulan total yang berlangsung pada Kamis (16/6/2011) dini hari akan memengaruhi pasang-surut di laut yang tidak seperti peristiwa gerhana biasanya. Hal ini karena posisi Bulan, Bumi, dan Matahari tepat lurus.

"Kami perkirakan akan terjadi pasang-surut maksimum saat terjadinya gerhana Bulan total tersebut karena posisi Matahari, Bulan, dan Bumi berada pada garis lurus atau garis ekliptika. Kita akan amati seberapa besar pasang-surut yang akan terjadi di perairan selatan Jawa Tengah, khususnya Cilacap," kata analis cuaca Stasiun Meteorologi Cilacap, Teguh Wardoyo, di Cilacap, Rabu.

Gerhana Bulan total Dini hari nanti ditunggu-tunggu
Menurut dia, gerhana Bulan total yang akan terjadi pada Kamis dini hari tersebut merupakan yang terlama pada abad ini karena akan berlangsung selama 100 menit dan dapat dilihat di seluruh wilayah Indonesia sepanjang cuaca tidak mendung. Ia mengatakan, gerhana akan berlangsung mulai pukul 00.23 WIB dan berakhir pada pukul 06.02 WIB. "Sedangkan gerhana total akan berlangsung mulai pukul 02.22 WIB dengan puncaknya pada pukul 03.12 WIB. Gerhana total akan berakhir pukul 04.03 WIB," katanya.

Selain di Indonesia, kata dia, gerhana tersebut dapat dilihat di Amerika Selatan, Afrika, Eropa, Timur Tengah, Asia, Australia, Antartika, Samudra Atlantik, Samudra Hindia, dan Samudra Pasifik bagian barat daya.

Disinggung kondisi perairan selatan Jawa Tengah pada hari Kamis, dia mengatakan, tinggi gelombang maksimum diperkirakan masih 3-3,5 meter. Menurut dia, kondisi tersebut diperkirakan masih akan berlangsung hingga tiga hari ke depan. "Masih tingginya gelombang di perairan selatan Jawa Tengah ini dipengaruhi kecepatan angin yang bertiup di atas wilayah perairan yang cenderung searah," ujarnya.

Oleh karena itu, menurut dia, tinggi gelombang di wilayah pantai diperkirakan 0,7-3 meter dengan kecepatan angin 20 kilometer per jam-45 kilometer per jam yang bertiup dari arah timur hingga tenggara. Sementara di wilayah Samudra Hindia selatan Jateng, lanjutnya, tinggi gelombang diperkirakan antara 1,2 meter dan 3,5 meter dengan kecepatan angin 25-50 kilometer per jam yang bertiup dari arah timur hingga tenggara. "Kondisi ini masih berbahaya bagi nelayan tradisional berperahu kecil ataupun tongkang," katanya.

[via - kompas]

Related Posts:

  • Misteri Tokoh Arya AsvendraOcimnet - Oleh Martin Moenthadim S.M.Masyarakat tradisional di Kecamatan Lasem, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah menulisnya dengan ejaan Asvendra. Lengkapnya Arya Asvendra. Anda sulit percaya? Siapa Asvendra sebenarnya? Dari er… Read More
  • Kinect Has Finally Found Its Way Into the Women’s Change RoomOcimnet - European clothing giant TopShop ran a little test in a Moscow store recently: hook a Kinect camera up to a mirror and let the ladies try on clothes without having to actually try them on.It sounds good in theory, an… Read More
  • Apakah Gas Alam Benar-Benar Ramah Lingkungan?Ocimnet - Studi Cornell University mengungkap, gas alam dari deposit serpih jauh dari kata ramah lingkungan. Meski begitu, para pendukung menuduh peneliti itu berlebihan.Studi yang diterbitkan online di jurnal Climatic Change… Read More
  • Inilah Planet Super Bumi TerpadatOcimnet - Teleskop luar angkasa Kanada berhasil menemukan ‘super Bumi’ yang mengorbit bintang jauh. Astronom mengatakan, planet ini merupakan planet terpadat yang pernah ada.Peneliti mengatakan, planet ini diberi nama 55 Canc… Read More
  • Terungkap, Binatang Juga Memiliki KepribadianOcimnet - Pemilik hewan peliharaan mungkin sudah mengetahui hal ini. Peneliti Skotlandia dan Inggris pun memastikan kebenaran hewan memiliki kepribadiannya sendiri. Seperti apa?Dr Kathryn Arnold dari University of York dan ma… Read More

BTemplates.com

Categories

Kamera CCTV Palembang

Popular Posts

Blog Archive