Kenyamanan mengendarai motor non skutik dan sport, salah satunya ditunjang dengan kelancaran mengoper gigi persneling, sesuai dengan kecepatan motor. Hal ini tentu mutlak dibutuhkan oleh pengeendara yang aktif berkendara di kawasan metropolis.
Selain agar tak merepotkan pengendara di belakang kita, hal ini juga berpengaruh dalam pemakaian konsumsi BBM. Sebab, gagal nya setiap kali memindah gigi persneling, selalu terjadi pengulangan akselerasi mulai dari rpm rendah dulu. Apa saja penyebab kesulitan memindah gigi persneling ?
- Kampas kopling habis atau terbakar, sehingga kurang pakem. Efek nya, proses setengah kopling pada kopling house masih berada di putaran tinggi dan rotary sulit bergerak dan menggeser fork serta gigi transmisi. Cukup diatasi dengan penggantian kampas kopling baru.
- Stelan otomatis setengah kopling kurang dalam, sehingga proses setengah kopling susah didapat. Kondisi demikian plat kopling dan kampas kopling tak bisa bebas. Efek nya sama dengan kondisi saat kampas kopling habis atau terbakar. Maka, perlu dilakukan penyetelan ulang pada stelan otomatis kopling. Untuk bebek Honda, Suzuki dan Kawasaki letak stelannya berada di calter kanan. Khusus bebek Yamaha, stelan otomatis ini berada di calter sebelah kiri.
- Stelan stasioner karbu terlalu tinggi, putaran kopling house terlalu tinggi sehingga gig rotary drum shift statis diam, sebab menganggap gigi rasio bekerja dan motor lagi jalan. Untuk mengatasinya, cukup dikurangi tinggi nya stasioner mesin.
- Oli mesin mulai encer efek terlalu lama pemakaian, sehingga drum shift serta fork pemindah gigi mekanis nya kurang lancar. Sehingga memicu terjadi nya gigi rasio nge-missed atau gagal dipindah. Saat nya mengganti oli mesin sesuai yang direkomendasikan pabrikan. | pid
sumber: ototrend.com