“Jika pada hari-hari sebelumnya hujan dengan intensitas cukup deras dan tiba-tiba di hari berikutnya cuaca cerah, maka kondisi tersebut harus diwaspadai karena pada hari berikutnya berpotensi terjadi angin kencang disertai hujan deras,” kata Kepala Seksi Data dan Informasi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta Tony Agus Wijaya di Yogyakarta, Minggu.
Menurut dia, saat terjadi jeda cuaca cerah di musim hujan tersebut, akan terbentuk awan comulo nimbus atau awan hujan dalam skala lokal.
Angin kencang yang disertai hujan tersebut, lanjut dia, berpotensi memiliki kecepatan sekitar 40 kilometer (km) per jam hingga 50 km per jam yang dapat merobohkan pohon.
“Biasanya, angin kencang tersebut hanya terjadi sesaat, sekitar lima menit di wilayah yang juga sempit. Tetapi, tetap harus diwaspadai,” katanya.
Potensi terjadinya angin kencang tersebut, lanjut Tony, adalah pada siang atau sore hari.
Dalam kondisi normal di musim hujan, kecepatan angin adalah sekitar 10 km per jam, yaitu angin sepoi-sepoi.
Musim hujan di wilayah DIY diperkirakan terjadi hingga awal April dengan puncak musim hujan terjadi pada akhir Januari hingga Februari.
“Saat ini, intensitas curah hujan di awal Januari adalah sekitar 10 milimeter (mm) per hari hingga 20 milimeter per hari dan meningkat menjadi 150 hingga 200 milimeter per dasarian di puncak musim hujan.
sumber : surya