Seperti dikutip laman Dailymail, Jumat (6/1), para peneliti menunjukkan proses risetnya. Menurut mereka semut itu berasal dari spesies Pheidole morrisi yang berisi "alat" genetik yang dibutuhkan untuk mengubahnya menjadi supersoldiers. Para semut itu hanya perlu diberikan dorongan hormonal.
Penulis Dr Rajendhran Rajakumar, dari McGill University, Kanada, dan rekan menulis: "Kami menemukan sebuah perkembangan leluhur potensi untuk menghasilkan jenis baru dari supersoldier yang telah ditahan di seluruh jenis semut hyperdiverse yang berevolusi 35 hingga 60 juta tahun yang lalu. "
Para ilmuwan mengatakan, keberhasilannya membuat semut "supersoldiers" akan menyeka larva semut normal dengan hormon khusus. Larva kemudian berkembang menjadi supersoldiers dibanding semut normal atau semut pekerja.
Semut supersoldier dapat terjadi secara alami di alam liar, namun sangat jarang terjadi. Di padang pasir, Amerika, dan Meksiko, para semut itu melindungi perkampungan dari serangan semut yang menyerang. Dalam aksinya, para semut "supersoldiers" ini menggunakan kepala besarnya untuk memblokir pintu masuk sarang dari serangan semut apapun yang terlalu dekat.
sumber: liputan6.com