Kantor Berita AFP melaporkan, sebagian besar korban tewas tinggal di bagian selatan pulau Mindanao, termasuk Kota Iligan.
Bencana banjir menyebabkan ribuan orang mengungsi ke dataran yang lebih tinggi.
Kepala badan penyelamat bencana nasional, Benito Ramos, mengatakan jumlah korban diperkirakan meningkat, karena masih banyak orang yang dilaporkan hilang.
Dia mengatakan hujan turun selama 24 jam, menyebabkan air sungai meluap.
Ramos mengatakan jumlah korban tewas, termasuk sembilan orang yang tinggal di sebuah desa di Provinsi Lanao del Norte yang diterjang banjir pada tengah malam dan banyak penduduk terperangkap dirumah mereka.
“Banjir besar dilaporkan terjadi diseluruh wilayah, terutama di Kota Iligan City dan Kota Cagayan de Oro,” kata dia.
Ramalan cuaca menyebutkan Badai Tropis Washi menerjang Kota Dipolog, di bagian barat Kota Iligan, pada Sabtu dini hari dan mengarah ke Laut Sulu.
Walikota Iligan, Lawrence Cruz mengatakan sekitar 10 desa tenggelam karena banjir.
“Peristiwa itu berlangsung cepat, ketika penduduk masih tidur,” kata dia kepada televisi GMA.
GMA menayangkan gambar-gambar dramatis tentang keluarga yang sedang menyelamatkan diri dari terjangan banjir dengan memanjat jendela rumah mereka.
Televisi itu juga menyiarkan petugas penyelamat yang tengah menyelamatkan para korban banjir.
Badai seringkali terjadi di Filipina setiap tahun, setiap tahun setidaknya sekitar 20 badai besar menghantam Filipina.
Badai Nesat dan Nalgae secara bergantian menerjang negara itu selama bulan September, dan menyebabkan lebih dari 100 orang tewas.
sumber : surya