Pulau Kemaro merupakan sebuah pulau yang berada di tengah sungai Musi Palembang Sumatera Selatan. Ketenaran pulau tersebut tidak bisa di pungkiri karena menjadi pusat tempat perayaan Cap Go Meh setiap tahun, bagi warga keturunan china dari berbagai pelosok negeri.
Untuk mencapai pulau Kemaro, harus menempuh jalur air, dengan ongkos beragam tergantung jenis kapal. Dengan Speed Boat dari Benteng Kuto Besak seharga 50 Ribu Rupiah antar jemput. Dengan kapal ketek 70 Ribu dari benteng kuto besak antar jemput. Jarak tempuh ke pulau Kemaro sekitar 30 menit dengan speed boat. 50 menit dengan kapal Ketek.
Sepanjang jalan, anda bisa menikmati pemandangan pesisir sungai Musi, termasuk jembatan kebanggan Wong Kito, yakni jembatan ampera, termasuk banyaknya rumah rakit atau rumah tradisional Palembang, serta tempat-tempat bersejarah lainnya di sepanjang sungai.
Saat memasuki pulau ini kita akan di sambut oleh pohon-pohon yang tinggi menjulang. Kelenteng dan Pagoda. Di kelenteng umat muslim di ijinkan oleh pengurus untuk berdoa karena pulau ini merupakan pulau yang memperlihatkan kerukunan umat beragama antar Islam, Budha dan Khong Hu Cu.
Konon, pulau Kemaro merupakan pulau yang sejarahnya terbentuk oleh kekuatan cinta antara putri Kerajaan Sriwijaya Siti Fatimah dengan seorang pemuda perantauan dari tiongkok. Setelah menikah pasangan suami istri ini berkunjung ke negri asal sang suami. Setelah itu kembali lagi ke Palembang. Dengan di bekali tujuh guci besar dari orang tua sang suami. Saat di sungai Musi sang suami putri siti fatimah. Membuka guci dan ingin melihat berisis apakah ketujuh guci ini. Saat di buka ternyata berisikan sayur bayam dan asin-asinan.
Karena malu jika pulang dari Tiongkok hanya membawa sayur bayam dan asinan. Suami Siti Fatimah membuang seluruh guci ke sungai. Namun saat akan membuang guci ketujuh guci tersebut jatuh di dek kapal dan pecah. Maka berhamburanlah semua isi yang ada di dalam guci berupa perhiasan yang berharga. Melihat hal tersebut suami siti fatimah menyesal karena telah membuang guci-guci tersebut. Lalu suami siti fatimah terjun ke sungai Musi untuk mengangkat kembali guci-guci tersebut. Bersama salah satu pengawalnya. Namun setelah beberapa jam sang suami dan pengawalnya tidak naik kepermukaan, lalu sang putri pun ikut terjun kesungai dan ikut tewas tengelam di sungai Musi.
Setelah beberapa tahun muncullah gundukan tanah tepat di tempat tengelamnya Siti Fatimah, yang akhirnya menjadi pulau. Tepat di tengah-tengah pulau terdapat tiga gundukan tanah. Yang di perkirakan merupakan makam sang putri dan suaminya. Berserta pengawalnya. Tempat ini kemudian menjadi tempat yang di keramatkan baik oleh orang pribumi maupun warga etnis China.
Pulau Kemaro juga menjadi tempat ibadah warga etnis china walau pun makam yang ada di dalam kelenteng merupaka makam warga muslim. Dan telah di bangun kelenteng dan pagoda. Di saat menjelang hari raya Cap Goh Meh banyak warga etnis China mendatangi pulau ini untuk bersembayang mau pun meminta rezeki dan jodoh. Bahkan yang berkunjung ke pulau ini bukan hanya dari dalam negeri saja. Warga Singapure, Malaysia, China. Hongkong dan lain-lain, untuk meminta rezeki dan jodoh.
Asal mula nama pulau Kemaro di karenakan saat air sungai pasang pulau ini tidak tengelam tetap kering. Selain di sebut pulau Kemaro, pulau ini juga di sebut pulau cinta. Karena banyaknya orang meminta jodoh di pulau ini. Dan mengukirkan nama mereka di pohon cinta.
Pohon cinta merupakan pohon beringin yang telah lama tumbuh di pulau Kemaro. Salah satu pulau yang menjadi objek wisata di kota Palembang. Biasanya pulau Kemaro ini ramai di kunungi di saat hari libur nasional dan mendekati perayaan cap goh meh. Biasanya banyak kaula muda mudi datang ke pulau ini untuk mencari jodoh. Bahkan yang telah memiliki pasangan, juga tidak ketinggalan mengunjungi pulau ini.
Tak urung pohon cinta ini merupakan salah satu tujuan para anak muda untuk bersumpah setianya di pohon cinta ini. Pohon cinta ini terletak di tengah pulau Kemaro berdekatan dengan pagoda. Walau pun pihak pengelola melarang mengukir nama dan memanjat pohon. Namun hal ini tidak di perdulikan para kaula muda yang sedang kasmaran.
Di pulau Kemaro juga terdapat sebuah Pagoda yang sangat cantik, pagoda ini memiliki sembilan tingkat dengan ketinggian 40 meter. Pagoda yang berada tepat di tengah pulau Kemaro ini baru di bangun pada tahun 2008 lalu, untuk mempercantik pulau Kemaro. Pagoda ini merupakan Pagoda tertinggi di Palembang, dan kini Pagoda ini telah menjadi ikon pulau Kemaro.