• Kamis, Juni 02, 2011
  • Administrator


DIKUTIP.COM - Atraksi Bambu Gila (disebut juga Buluh Gila atau Bara Suwen) sekilas tampak sederhana. Ada sebilah bambu dengan panjang 2,5 m dan diameter 8 cm yang mendadak jadi lawan tangguh bagi tujuh lelaki dewasa. Namun kesan kesederhanaan itu hilang ketika mengetahui batang bambu itu seketika jadi liar, berat, dan sukar dikendalikan setelah dirapalkan mantra oleh seorang pawang.
Pertama-tama sang pawang akan membakar kemenyan di atas tempurung kelapa. Dia kemudian mengembuskan asap kemenyan melalui buluh bambu yang dipercaya akan memanggil para arwah leluhur. Kehadiran para arwah itulah yang memberi kekuatan mistis bagi batang bambu yang digunakan dalam permainan.
Tak heran jika bambu yang dipakai dalam permainan ini bukan bambu sembarangan. Sang pawang harus meminta “restu” dari “penunggu” hutan sebelum menggunakannya. Dalam sebuah ritual adat, bilah bambu dipotong, dibersihkan, dicuci dengan minyak kelapa, lalu dihiasi dengan kain setiap ujungnya.
Pada pertunjukan berskala kecil, biasanya sang pawang akan mengunyah jahe yang terpotong tujuh, kemudian menyemburkannya ke batang bambu.
Kemudian sang pawang akan merapalkan mantra dalam bahasa Tana’, salah satu bahasa tradisional setempat. Berulang-ulang mantra diucapkan, aura mistis kian terasa dan memuncak ketika sang pawang berseru kencang: Gila! Gila! Gila!
Atraksi pun dimulai. Musik mengalun kencang dan tujuh pria dewasa ikut terayun-ayun, terguncang-guncang, meliuk-liuk oleh bambu yang mereka peluk erat.
Sekuat tenaga ketujuh lelaki itu mengerahkan segala kemampuan mereka. Namun bambu itu justru kian berat dan liar — apalagi saat irama musik dipercepat serta tifa (alat musik khas Maluku) ditabuh. Atraksi ini berakhir bilamana para pemain jatuh pingsan di arena permainan.
Saat ini Bambu Gila sudah jarang ditemui dan lebih banyak dipentaskan di desa-desa kecil di Maluku, misalnya Desa Liang, Kecamatan Salahatu, dan Desa Mamala, Kecamatan Leihitu, Kabupaten Maluku Tengah.
Namun demikian, atraksi ini dimodifikasi menjadi sebuah tarian lincah dengan buluh (bambu) yang didekap kedua tangan sementara kaki bergerak lincah.
Gerakan itu berlangsung dalam harmoni seakan menggambarkan persatuan dan kesatuan serta semangat gotong royong “Masohi” — sebuah spirit luhur masyarakat Maluku sejak lama.
 GO

Related Posts:

  • ATRAKSI BAMBU YANG BERBAU MISTIS DIKUTIP.COM - Atraksi Bambu Gila (disebut juga Buluh Gila atau Bara Suwen) sekilas tampak sederhana. Ada sebilah bambu dengan panjang 2,5 m dan diameter 8 cm yang mendadak jadi lawan tangguh bagi tujuh lelaki dewasa. Na… Read More
  • YOGYAKARTA, KOTA TATA LETAK TERBAIK DIDUNIADIKUTIP.COM - Kota Yogyakarta yang dibangun pada tahun 1755, bersamaan dengan dibangunnya Kerajaan Ngayogyakarta Hadiningrat oleh Sri Sultan Hamengku Buwono I di Hutan Beringin, berada di kawasan antara sungai Winongo … Read More
  • 5 Kebudayaan Asli Indonesia1. Upacara Tabuik Sumatera Barat. Berasal dari kata ‘tabut’, dari bahasa Arab yang berarti mengarak, upacara Tabuik merupakan sebuah tradisi masyarakat di pantai barat, Sumatera Barat, yang diselenggarakan secara turun m… Read More
  • SEKILAS TENTANG BUDAYA BALI YANG PENOMENALDIKUTIP.COMSEJARAHbBali berasal dari kata “Bal” dalam bahasa Sansekerta berarti "Kekuatan", dan "Bali" berarti "Pengorbanan" yang berarti supaya kita tidak melupakan kekuatan kita. Supaya kita selalu siap untuk berkorban. … Read More
  • 9 BUAH ASLI INDONESIADIKUTIP.COM - 1. Durian. Banyak yang nggak tahu kalau buah berduri yang dijuluki King of Fruit ini berasal dari Indonesia. Yup, durian yang khas dengan wangi menyengat ini ditemukan di Sumatra dan Kalimantan. Kelez… Read More

BTemplates.com

Categories

Kamera CCTV Palembang

Popular Posts

Blog Archive